5 - Kidnapped

625 154 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aku pernah mendengar kisah tentang sepasang merpati yang saling mencinta satu sama lain. 

Dan seekor gagak yang mengamat iri dari kejauhan.

Ingin sekali rasanya menjadi salah satu merpati itu,

sebab menjadi gagak rasanya sungguh penuh pilu.

Merpati itu cantik, seperti kamu.

Dan gagak selalu terkesan buruk, 

seperti aku.











Kau tak akan mengira bahwa malam dengan alur hidup yang menukik tidak terduga ini, rupanya benar-benar menampilkan sesosok mitologi berjalan----yang sungguhan hidup.

Terutama Johnny yang kini membeku stagnan. Jangan lupakan Doyoung yang merasa tenggorokannya tercekat untuk mengambil semilir malam di sekitarnya. Kedua lelaki itu sama-sama terlalu shock.

Makhluk bersaturasi sepekat lautan itu kembali melontar seuntai lolongan bernada tinggi. Teriakan itu terdengar menjanjikan untuk menjadi sebuah mimpi buruk. Nadanya mencekik telinga, lolongannya berpadu dalam pilu udara malam. Dan dengan suatu alasan,

Doyoung dapat mengerti bahasa kepunyaan Siren itu.

"Doy... makhluk itu bicara apa?" Sang lelaki dengan tubuh paling kekar rupanya masih memandang jeritan makhluk di hadapannya tanpa henti. Kemudian tiba saatnya Doyoung bersuara, "Itu... Siren. Dia melarang kita untuk menyentuh Ellie. Dia mengira kalau... kita berbahaya."

Tepat setelah Sang sahabat memberi sebuah jawaban, Johnny secara sontak menolehkan atensi pada sahabt di sampingnya, yang kemudian menuturkan tatapan "Apa-apaan?! bagaimana kau bisa tahu?!" dalam pelototannya. Sebelum sempat melontarkan serangkaian pertanyaan lagi pada temannya, rupanya Doyoung terlebih dahulu peka dengannya. Lelaki itu melayangkan jemarinya di hadapan labium Johnny, memberi esensi untuk tidak meracau pada saat seperti ini.

Kemudian Doyoung membalas lolongan Sang Siren, sesi tawar menawar yang telah dimulai.

Lelaki itu bersuara dengan vokal yang terdengar begitu asing. Kau harus tahu bahwa Johnny adalah seorang jenius dalam bahasa, dan ini adalah kali pertama ia mendengar unik dari bahasa asing yang menggelitik kuriositasnya.

Suara Sang lelaki lebih menyerupai layaknya letupan buih-buih air pada kedalaman laut. Masih tidak bisa membayangkan? kurang lebih seperti perpaduan antara ikan dan paus. Namun bernada, bermimik---memiliki intonasi dan artikulasi yang membuat Siren itu terdiam sejemang.

Sebuah bintik hitam pada sepasang mata makhluk itu membesar, yang merupakan pertanda baik sebagai urungnya ancaman yang cukup nisbi. 

Semua presensi pada momentum menegangkan itu saling merajut akal dan hipotesa dalam masing-masing pikiran. Hingga beberapa menit yang hening telah berlalu, tiba saatnya Siren itu berteriak sekali lagi----lantas menggerakkan sirip bersaturasi sian menuju kepulangannya----menuju lautan tanpa pendar dari pusat cahaya dengan hitamnya yang pekat nan kental.

HydraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang