6 - Another Dragon

596 154 52
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









SERANGKAIAN debu dan lolosan gemercik air laut dari celah atap ruangan membasahi surai Sang gadis yang tengah terbaring di lantai kapal.


Dia mengerang, menyembur cairan laut yang merangkap dalam mulutnya. Awak rapuh itu meloloskan tenaga di atas lantai berselimut jelaga. Sempurna tanpa energi, dengan stamina terlampau kosong. Sepasang telinganya menyelam dalam sebuah deburan air laut di luar ruangan. Untaian tali pada lampu dengan penerangan yang minim sesekali terguncang sebagaimana kapal itu bergerak.


Gadis itu memicing dengan kedua ambernya, melayangkan pandang pada sekitar ranah tubuhnya terbaring. Namun---




Duggh!

Tubuhnya terantuk belasan kardus Maha besar di tepi ruangan. Ia meringis, lantas berusaha bangkit. Namun lagi-lagi terjatuh, sebab sepasang tungkai tangan maupun kakinya tertahan pada tekstur logam berantai nan masif. Sebuah jeruji besi.


Tunggu dulu... apakah ini... penculikan?





"Oh, kau sudah bangun?"

Vokal mencebik yang berasal dari ambang pintu sekonyong-konyong membuat gadis itu memuntahkan tatapan loya. Ellie tentu merasa tak sudi dengan presensi seorang wanita tua di ambang pintu yang tak lain lagi adalah----


Miss Grace.

"Dasar sinting." Betapa menusuknya tatap yang Ellie lontarkan pada wanita tua itu. Segepok benci yang mengelakar dalam sukmanya begitu kental dan apabila dapat berbau, tentu akan beraroma sengat.

Namun wanita itu tak mengubris. 







"DASAR PEMBUNUH!!"

El berteriak. Sepasang kaki itu menguatkan tenaga pada naungan rantai besi. Seuntaian urat penuh nafsu mencuat kontras pada kulitnya. Vokal yang beradu dan larut dalam muak maupun benci, dalam sebuntal gairah membunuh yang merupakan manifestasi dari apa yang El lalui karena ulah Sang wanita. Beberapa sekon berikutnya wanita tua itu menurunkan kedua tangannya, melangkah mendekatkan tubuhnya pada El yang terbaring di lantai.

"Sudah selesai?" suara wanita itu menyapu ruangan. Terdengar sumbang, palsu dan sarat rekayasa. Grace mendekatkan wajahnya yang senantiasa berekspresi datar pada El---namun kini menampilkan seringaian yang tertekuk mencebik.

HydraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang