Bab 2

43 4 0
                                    

    Seperti dugaan Keysia belum sejam kejadia yang terjadi di kantin, orang tua Lisa datang mencarinya dengan cara Keysia benci bagaimana tidak, orang tua Lisa menarik Keysia tanpa perasaan menuju ruang kepala sekolah. 

Banyak yang menatap Keysia iba tapi tak jarang juga yang menatapnya sinis dengan senyum kemenangan.

"itu orang tua Lisa yaa."

"Santai dong Buk kok Keysianya di seret-seret si enggak berperasaan banget."

"Syukurin makanya jadi orang jangan sok, gini kan jadinya."

"Sabar yaa Keysia."

Keysia memutar matanya malas ia hanya mengikuti langkah Mamanya Lisa, saat ini ia sangat malas bersuara di tambah lagi rasa perih di sekujur tubuhnya mulai terasa akibat kuah bakso tadi.

"Kamu apakan anak saya!" bentak Mama Lisa setelah sampai di ruang kepala sekolah, di sana sudah ada Pak kepala sekolah, guru BK di sertai orang tua Lisa. karna Lisa saat ini sudah di bawah kerumah sakit akibat perkelahiannya tadi.

"Saya hanya melakukan yang seharusnya ku lakukan, Lisa yang mulai dan tugas ku untuk mengakhirinya." ucap Keysia santai, membuat Mama Lisa murka dan....

Plak

"Keysia! kamu engak apapa!" teriak Dara dan berlari mendekat melihat keadaan Keysia, luka tadi belum di obati sekarang malah tambah luka baru.

Tamparan yang cukup menyakitkan membuat sudut bibir Keysia berdarah, membuat Andrew semakin keram dengan tingkah wanita tua itu.

"Anda sudah keterlaluan." ucap Andrew dengan penekanan setiap katanya, membuat kepala sekolah dan Guru BK yang ada di sana melotot tidak terima, meskipun bukan mereka yang di berikan perkataan itu tapi tetap saja Andrew harus sopan apalagi Wanita di depannya itu adalah Istri donatur di sekolah ini.

"Tidak sopan Kamu yaaa! apa ini yang di ajarkan orang tua kamu. dengan berbicara kasar kepada orang yang lebih tua!" Mama Lisa berucap dengan suara yang sudah meninggi egonya terasa tercoreng mendengar nada bicara Andrew padanya.

"Ohh iya, kamu bilang saya udah kelewatan! dia yang kelewatan sudah membuat anak saya masuk rumah sakit, ini namanya pembulyan saya tidak terima yah anak saya di buly. Saya mau dia dapat sanksi dan di keluarkan dari sekolah ini dengan cara yang memalukan." Mama Lisa berucap dengan emosi di setiap perkataannya membuat Keysia menatapnya jengah.

"Tentu saja Nyonya." ucap kepala Sekolah, menghentikan Keysia yang terlihat ingin membantah ucapan sang Nyonya Mahendra.

"Maksud Bapak apa, anda ingin mengeluarkan Keysia karna Nyonya ini." bentak Dara menatap sinis Mama Lisa.

"Tentu saja dia akan di keluarkan, karna lebih baik kehilangan Satu murid yang tidak memiliki bakat unggul, di banding kehilangan donatur yang membantu kelancaran Sekolah Wijaya." ucap Mama Lisa membuat Dara mengeram kesal, bersamaan dengan kedatangan para pria berbaju hitam yang berbaris dan di tengahnya terdapat 2 dokter yang tengah mendorong Kursi roda.

Semuanya terdiam melihat orang yang berdiri di depan Pintu dengan menatap datar semua orang dan berhenti di saat matanya menangkap sesuatu yang di carinya tetapi matanya berubah tajam di saat melihat keadaan adiknya yang ternyata lebih parah di banding dengan laporan yang di terimanya.

"Abang, kita.....

"Siapa yang melakukannya." gumam Gara tapi matanya tetap tidak lepas dari Adiknya yang juga menatapnya dengan mata sudah berkaca-kaca.

"Dia! Anaknya yang melakukannya Lisa yang melempar Keysia kuah bakso, bahkan dia tadi menampar Keysia dan ingin mengeluarkan Keysia dari Sekolah ini dengan cara yang memalukan." Jelas Dara di akhiri dengan senyum sinisnya.

"Beraninya kau......

"Kak.....





Next...

My Life Is My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang