Bab 4

31 5 0
                                    

Di sini lah mereka berkumpul layaknya perkumpulan keluarga tapi ada yang berbeda dengan perkumpulan yang tidak seperti orang-orang pada umumnya ketegangan menyelimuti semua orang kecuali Dito karna saat ini dia dengan santainya memakan kripik yang menimbulkan suara renyah membuat orang-orang menatapnya tajam.

"Saya heran bagaimana bisa dia jadi pengusaha teknologi yang di kenal banyak orang dengan tingkah laku memalukan seperti ini." ucap Rafa yang bingung melihat tingkah sahabatnya.

"Saya juga heran bagaimana bisa memakan kripik adalah tingkah memalukan." gumam Dito menjawab perkataan Gara malas.

"huuuu, sudah...sudah tingkah kalian berdua yang memalukan kita di sini ingin membahas apa yang terjadi di Sekolah bukan menyaksikan perkelahian kalian." ucap Max membuat kedua orang yang sudah tidak tua itu menatapnya tidak suka.

"Apa yang terjadi, Kenapa Key bisa terluka?" tanya Max membuat Dara yang memang jago ngadu menarik nafasnya dalam-dalam dan mulai menceritakan semua kejadian yang terjadi di kantin tanpa kurang sedikit pun, membuat ketiga Pria paru baya yang ada di sana menatap Andrew tajam sedangkan Andrew yang di tatap seperti itu hanya pasra atas hukuman yang menunggunya.

"tapi Kamu tidak terlukakan?" tanya Max kepada Dara.

"Dara enggak luka Dad, tapi Keysia yang luka Keysia yang ngelindungin Dara dari serangan nenek sihir itu." ucap Dara kesal.

"Daddy kan sudah bilang jangan bersama-sama di Sekolah, di luar dan di manapun kalian selalu di ikuti bahaya makanya bersama-sama adalah jalan yang buruk untuk kalian." ucap Max menatap mereka datar.

"Tapi Dad, kita enggak bisa......

"Bisa atau enggak bisa kalian harus melakukannya, kalian tidak mau kan kejadian itu terjadi lagi." Max berucap datar dan meninggalkan mereka dengan perasaan campur aduk.

Tanpa mereka sadari Keysia sedari tadi mendengar percakapan mereka yang berada di ruang keluarga.

"Daddy benar kalau kami selalu bersama maka kejadian itu bisa saja terjadi kembali." gumam Keysia dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Sun apa yang kau lakukan di sini?" tanya Gara membuat Keysia tersentak kaget.

"Keysia bosan di Kamar." ucap Keysia seadanya dan berlalu pergi meninggalkan Gara yang menatapnya bingung.

Keysia duduk di pinggir ranjangnya sambil menatap lantai dengan pandangan kosong baru seminggu mereka bersama-sama lagi tapi lagi-lagi masalah kembali datang dan mengharuskan mereka Kembali berpisah. akibat tragedi tragis yang terjadi membuat satu nyawa melayang mengakibatkan empat keluarga besar merendung duka.
Keluarga Max Albarak, Dito Abraham, Rafa prasatya dan David exsio yaitu Ayah dari Dafa sang Sahabat yang pergi meninggalkan mereka.

"Hiks....hiks....kenapa harus kamu yang pergi? harusnya aku yang pergi saat itu bukan kamu. kamu tidak tau beban yang kau berikan sangat berat rasa bersalah ini menyiksa ku!" Keysia terisak membuat orang yang mendengar tangisannya merasakan penderitaan Keysia termasuk seseorang yang menahan sesak yang melihat sang kakak terisak menahan Sesak.
Dengan perasaan campur aduk ia berjalan mendekati Keysia dan mengusap kepala Keysia sayang.

"Kakak, jangan nangis Ken jadi sedih lihat kakak nangis." bisik seseorang membuat Keysia berhenti terisak dan beralih menatap seseorang yang berada di depannya seorang yang juga sangat berarti bagi dirinya adik satu-satunya yang hanya selisih 2 jam darinya.

"Kenzo........

Next......

jangan lupa Vote and Comment......

My Life Is My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang