Chapter 4

718 17 0
                                    

Kamar Tia

Gila!!! ya kata itu yang dari awal ingin ku ucap tapi hanya kutahan, dan sekarang cukup' aku muak dengan semua yg bocah ini lakukan di kamar ku.
" Apa yang kamu inginkan bocah!!" bentak ku dengan tatapan mata yg cukup tajam dan dingin
" Maaf kak' Tia, aku..."  Dengan takut dan juga gemetar mendengar suara itu
" Apa yg kamu lakukan disini?? Kenapa tidak ketuk pintu dulu'' jawab ku yg sebenarnya, sudah ingin ketawa ngakak karena lihat wajah bocah bodoh ini yg ingin menangis

"Maaf... Maafkan aku kak, sudah masuk ke kamar kak Tia" dengan muka ya merah menahan tangisnya akhirnya bocah itu pergi begitu saja. ''Dasar bocah" pikirku, ah yasudah lah aku ingin tidur saja toh lagipula nanti di luar pasti juga berisik dan ramai karena akan ada keluarga ku dan juga keluarga vio akan datang ke rumah Oma.

*****************************

Rena POV

Huaaa.... "Kenapa tadi jantung ku seperti itu, kenapa pula aku harus kabur dari kak Tia padahal tadi dia hanya tanya alasan aku masuk ke dalam kamarnya?" Batinku dan tentu saja aku merutuki diriku yg bodoh ini karena hampir menangis saat mendengar suara dingin dan tegas dari kak Tia tadi.
Sudah lah lagi pula hari ini seharusnya bunda dan ayah datang, aku harus menemui mereka karena aku sangat rindu pada mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Vio yg Sendirian itu sebenarnya menyukai Tia yg notabenenya adalah sahabatnya dari kecil walaupun dia terlihat dewasa sebenarnya dia sangat tidak suka bila ada yg menyukai Tia karena baginya Tia adalah cinta pertamanya, tapi entah kenapa tiba-tiba saja keluarga besar nya itu ingin menjodohkan Tia dengan adiknya itu.

Sakit memang saat tau orang yg kita cintai itu di jodohkan oleh orang lain tapi mengapa harus adiknya, padahal dia sangat menyukai Tia sedari dulu sebelum adiknya lahir.

Dan hal itulah yg membuat viona membenci keluarganya itu dan berpura-pura senang di depan mereka namun di dalam hatinya ia hancur dan sangat kecewa dengan sikap keluarganya itu.

Tanpa sadar Vio menangis di taman bunga itu, tentunya tidak akan ada yg tau dimana vio berada saat ini karena di sini adalah tempat dia dan Tia berjanji sebelum Tia berjanji dengan adiknya itu.

Merasa hatinya lebih tenang ia pun segera pergi ke kamar dan mengurung dirinya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di lain kamar ada seseorang yg memikirkan janji pertamanya dengan seseorang yang bernama 'Viona'

Ya siapa lagi kalau bukan Tia dia sungguh tidak tau bila ia akan di nikahkan dengan adik dari orang yg ia cintai hanya karena dia terpaksa menjawab pertanyaan konyol yg d lontarkan adik perempuannya itu siapa lagi kalau bukan Rena.

Jujur saja dia akan menolak perjodohan ini dan mengatakan siapa yg dia cintai dari awal walaupun dia sempat tertarik pada Rena namun dia hanya tertarik sebagai kakak bukan sebagai seorang yg akan menjadi pendamping hidupnya, dia akan tetap memilih vio yg menjadi cinta pertamanya meskipun dia dingin dan acuh itu hanyalah Bungkusnya saja yg ia berikan kepada orang² yg bertemu dengannya tetapi tidak berlaku untuk seorang Viona yg sudah bersama dengannya sejak kecil dia hanya bisa terbuka kepada Vio itupun hanya di lakukan jika tidak ada seorangpun di sekitar mereka.
Entah apa yg akan terjadi bila ia mengatakan siapa yg ia pilih, ia akan terima semua resikonya yg terpenting adalah viona menjadi miliknya itu saja yg ada di dalam otaknya saat ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hujan begitu deras hingga membasahi seluruh taman dan juga perkebunan milik Oma irama.
Namun ada seorang yang takut untuk mendengarkan perkataan dari para orang tua itu hingga memutuskan untuk nekat lari keluar dari rumah itu, ya hari yg di tunggu tiba tapi vio tidak mau melihat apapun yg terjadi hari ini dan lebih memilih untuk lari tanpa membawa payung ataupun jas hujan, ia pergi begitu saja dan tak memperdulikan dirinya basah akibat terkena air hujan yg deras itu.
Sambil menangis ia lari sekencang-kencangnya dan pergi ke rumah pohon yang dulu sering ia datangi dengan Tia.

Namun Tanpa di duga orang yg ia cintai itu sudah berada di dalam rumah pohon itu, ia baru saja selesai membersihkan ruangan yang ada di dalam rumah pohon itu dan ia sedikit terkejut melihat kondisi vio seperti itu, dengan cepat Tia memberikan handuk dan membawa baju ganti untuk vio.

Dan itu membuat vio sangat senang dan bahagia karena orang yg ia cintai tidak pergi meninggalkannya, dan malah berada di tempat yg sering dia kunjungi di masa kecilnya.

Ya rumah pohon itu berada di belakang bukit dekat perbatasan hutan dan perkebunan milik Oma irama, karena dahulu mereka sangat suka melihat bintang maka Tia berinisiatif membuat rumah pohon itu untuk dirinya dan juga vio bila ingin melihat bintang di malam hari saat bulan purnama ataupun gerhana bulan karena itulah rumah pohon ini di bangun, dan ya tempatnya memang sedikit tersembunyi karena harus memasuki kawasan hutan yg lebat dan Medan yg licin karena jika salah sedikit saja bisa jatuh terperosok kedalam jurang sedalam 18m namun di balik itu sebenarnya rumah pohon ini di bangun untuk tempat bersembunyi dan juga menghindari keramaian warga desa sekitar.

Jujur sebenarnya vio kaget akan keberadaan Tia yg ada di sini.
Dan sedang apa dia di sini bukankah seharusnya dia ada di rumah Oma dan sedang duduk di tengah para orang tua itu dan memakan cincin di jari tangan adiknya.

****************************
Tia POV

Ahirnya hari yg mereka tunggu² itu tiba dan besok adalah hari yg mereka tunggu itu.
Sebaiknya aku cepat pergi karena waktu menunjukkan pukul 12.00 tepat tentang malam aku sudah membereskan tempat itu dari kemarin² dan hanya tinggal membawa beberapa benda lagi saja toh mereka tidak sadar kalau barang² ku tidak ada di kamar ini.
Dan akhirnya sebelum aku pergi aku meninggalkan sepucuk surat yg ku bungkus dengan amplop berwarna biru dan setangkai mawar putih di atasnya yg ku letakkan di atas nakas dekat ranjangku itu dan aku pun pergi tanpa sepengetahuan orang² yg sedang berjaga atau pun cctv karena aku sudah meretas semua cctv yg ada di rumah ini jadi gk mungkin mereka sadar.

Kulihat pada jam tangan ku sudah menunjukkan pukul 12:30 dan hujan mulai turun, dan akupun sudah sampai di tempat persembunyianku yg memang tidak pernah seorangpun yg tau kecuali diriku dan viona.
Aku masuk dan ya ternyata penerangan nya masih berfungsi dengan baik dan tidak ada yg rusak, karena lelah aku pun tertidur dengan lelap di tumpukan seimut yg sudah kubawa dari kemarin.

Jederrr.... Ctarrrr... Suara petir dan juga gemuruh hujan yg deras membangunkan ku, dan aku pun reflek karena kaget akan suara itu sungguh aku benci petir dan Guntur gerutuku.

Ahirnya aku pun memilih untuk bangun dan membereskan barang-barang ini karena sepertinya aku harus tinggal di rumah ini untuk beberapa hari kedepan, dan beruntung untuk bahan makanan aku sudah siapkan dan juga air minum dan seluruh baju dan barang² ku sudah ku pindahkan ke sini jadi tak masalah, masa bodo dengan mereka yg main menjodohkan ku seperti itu tanpa mau membiarkan ku untuk memilih orang yg ku cinta.

Ahirnya selesai juga beres²nya dan aku pun melihat jam yg ada di tangan ku tepat pukul 05:00 pagi, hujan masih turun dengan deras di luar dan aku kaget saat ada yg masuk kedalam rumah ini karena setahu ku tidak ada yg tau tempat ini, dan juga tak pernah terjamah manusia yg takut dengan mitos dan juga tidak punya keberanian yg tinggi untuk bisa lewati Medan yg cukup licin apalagi saat hujan.
Saat aku menoleh ke belakang aku cukup kaget karena vio berada di depan pintu dengan keadaan yg sudah basah oleh air hujan dan bajunya yg kotor karna ada tanah di bagian sebelah kiri nya.
Aku pun cepat-cepat menghampirinya dan memberikannya handuk dan baju untuk dia ganti karena tidak mungkin dia akan pakai baju basah dan kotor itu.

--------------------------------------------------
Helo para raiders yg Budiman sorry ya up nya agak lama, tapi aku bakal rajin up lg kok.
Stay terus ya 😘

Plis vot and comen nya
Love you guys ✌

Me and You ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang