chapter 5

661 18 0
                                    

Author POV

Kini viona sudah duduk di sebelah Tia dan ia meminum coklat panasnya agar tidak masuk angin karena ia baru saja kehujanan tadi.
"Apa kamu baik-baik saja vio, kenapa kamu kesini dan nekat melawan hujan" Tia sudah mulai jengah dengan keadaan yg canggung dan hening ini.
"Aku pergi dari rumah karena... "
Vio pun menjeda Kalimat nya, dan mata nya mulai berkaca-kaca "Karena apa vio?" Ucapan Tia seakan menyadarkannya dari lamunannya "Karena aku tidak mau mendengar lagi pembicaraan tentang dirimu yg akan bertunangan dengan adikku, aku tak mau mendengarkannya lagi hikss... hikss... Karena aku mencintaimu Tia hikss... Aku mencintaimu hikss... Huaaa..." air mata viona pun pada akhirnya tumpah dan seketika itu juga Tia langsung memeluk tubuh mungil viona dan berusaha menenangkannya.
" Sudah-sudah tidak apa, lagipula aku ada disini di sampingmu jadi jangan menangis lagi aku ada disini tenanglah vio" Tia pun pada akhirnya mengerti jika cintanya terbalaskan, ia pun hanya bisa tersenyum tipis dan sesekali mencium puncak kepala milik Viona.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Dilain tempat sudah ada para orang tua yang sudah menantikan kedatangan hari yg membahagiakan ini.
Namun sepertinya para orang tua itu tidak tau bahwa hari yg bahagia itu akan cepat berubah dengan kekecewaan.
Ya hari ini Rena mengunakan gaun berwarna jingga yg ia sukai dan ia sangat senang dengan perkataan dari ibunya yg mengatakan bahwa dia akan bertunangan dengan Tia.
Ia pun akhirnya turun dan berjalan menuju ruang keluarga disana sudah ada seluruh keluarganya dan juga keluarga dari Tia namun ia tak melihat kakaknya dan juga orang yg akan menjadi pendampingnya.
Karena penasaran Rena bertanya pada ibunya dan juga Oma.
"Ibu, Oma di mana kak Vio kok tidak kelihatan apa kak Vio baik-baik saja?" Tanya Rena yg memang tidak tau jika vio dan Tia tidak ada d rumah Oma.
"Mungkin kakak mu lagi siap-siap sayang" jawab ibu Rena dengan tersenyum lembut kepada Rena "Dan mungkin saja Tia sedang gugup makanya dia belum keluar dari kamarnya" yg langsung di sambung oleh Oma.
Rena pun mengangguk dan duduk di samping ibunya.

"Mengapa anak dua ini tidak datang² sih sedang apa mereka" gerutu Hendra kakak sepupu Vio dan Rena, anak dari kakak ibu nya ini memang tidak sabaran.
"Ayolah Hendra adik mu vio itu mungkin sedang binggung untuk memilih pakaian yg akan dia gunakan atau mungkin dia masih mekup" kata ibu viona dan di anggukan oleh semua orang yang ada di sana.
"Tapi ini sudah sangat lama sekali Tante sudah hampir 30menit" balas Hendra
"Baiklah Tante cek viona dulu di kamarnya" jawab dari ibu Rena
"Bagaimana kalau aku ikut juga dengan mu lagi pula anak ku pun juga sama belum keluar dari kamarnya" sambung dari bunda Tia
"Baiklah tidak masalah, malah aku senang ada yg menemani ku" jawab ibu Rena dengan tersenyum
"Yasudah ayo kita kekamar anak² manja itu" balasnya sambil terkekeh

*

Ahirnya kedua ibu itu mengetuk pintu kamar anak mereka masing-masing dan mendapatkan respon yang sama.
Tok... tok... tok... tok... " Viona ayo cepat acaranya sudah mau di mulai'' kata sang ibu yg tidak kunjung dapat respon dari sang anak "Viona " karena tak menjawab Ahir nya ibu nya pun masuk dan tidak menemukannya di manapun "Vio kamu di mana nak ini ibu" jawab sangat ibu yg tak kunjung dapat balasan.
Lainnya dengan Vio di kamar Tia kini sang bunda tengah terdiam Seolah sedang memeriksa sesuatu dan benar saja di kamar itu sudah kosong seperti sudah lama di tinggalkan oleh penghuninya.
Dan tanpa sadar Ibunda Tia menemukan sepucuk surat dan setangkai mawar putih, beliau pun membuka dan membaca surat itu.

Hai Ibunda maaf atas ke lancangan diri ku ini, yg tidak menurut atau patuh pada perintah bunda. bukan karena tidak mau, karena aku juga punya seseorang yang sangat penting untuk hidupku dan orang itu pasti akan hancur bila aku menerima perjodohan ini.
Selama ini aku patuh pada apa yg bunda dan ayah katakan tapi jika masalah hati, akan ku katakan pada bunda bahwa sebelum aku mengatakan janji ku kepada Rena aku sudah berjanji akan memberikan semua kebahagiaan ku dan hati ku Kepada orang yg amat ku cinta dan orang itu bukanlah Rena.
Maafkan aku buda aku tidak bisa menerima perjodohan ini

Dari anak mu Tia

Ahirnya sang ibunda pun terdiam dan menangis karena selama ini anak sulungnya ini tidak pernah membatah dan selalu menurut padanya, bahkan anaknya ini tidak pernah meminta bahkan memohon dengan cara seperti ini.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Ibu viona pergi dari rumah dan tidak ada seorangpun yg tau akan hal ini" disela tangis ibu dari Rena "sudah pasti vio bisa kita temukan" kata Oma irama
"Tapi di mana kita bisa mencari kedua orang ini di tengah hujan deras seperti ini Oma" kata Hendra yg sedikit kawatir kepada viona karena setahu dia viona itu akan demam bila tubuh nya basah karena hujan "Oma irama sebaiknya kita hentikan pertunangan ini, dan lebih baik kita minta penjelasan dari mereka berdua nanti" kata ayah dari Tia.
Melihat kondisi seperti ini para orang tua itu akhirnya sepakat untuk menunda dan membicarakan kepada mereka berdua terlebih dahulu, agar mereka bisa mengerti mengapa mereka berdua kabur seperti ini bahkan kamera cctv pun tidak bisa di andalkan di saat genting seperti ini.

———————————————–

Dilain tempat
"Sudahlah put aku di sini aku tidak akan pergi kemana-mana aku akan ada di sampingmu" ucap Tia meyakinkan Viona
"Jangan pergi, kumohon jangan pernah pergi lagi dan acuh lagi padaku" ucap vio lirih sambil memeluk Tia dengan eratnya
"Ia putri aku tidak akan meninggalkan mu, aku akan di sampingmu" jawab Tia tenang
Saat ini Tia sedang memanggil vio dengan nama kesayangannya yg di berikan untuk vio sejak kecil.
Kini vio sedang terkena demam beruntung Tia seorang yg tau banyak tentang obat-obatan jd tidak heran kl kotak obat yg dia bawa lebih lengkap dari pada yg ada di rumah Oma irama.
Dengan sigap Tia menggendong Putri ketempat tidur dan segera mengompresnya setelah itu ia pergi ke dapur untuk membuat makanan untuk putri, dia tidak akan pernah bisa tenang bila Putri dalam kondisi seperti ini.
"Putri ayo bangun dulu ini sudah jam 10:00 pagi ayo makan dulu bubur mu nanti keburu dingin" perintah Tia dengan lembut kepada putri
Putri pun bangun dan makan dengan tenang sesekali ia melirik Tia yg menyuapinya makan, Tia hanya tersenyum saja saat putri meliriknya "ada apa?" Ucap Tia "tidak kupikir tadi aku hanya mimpi tapi ternyata itu nyata" sambil tersenyum lembut kepada Tia "tenang gak akan ada yg bisa ketempat ini" ucap Tia dan putri hanya mengangguk tanda ia mengerti maksud dari Tia.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pliss vote and comen
See you guys ✋
Love u 😘

Me and You ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang