"Brak"
Suara pintu yg sengaja di tutup dengan kasar oleh sang pemiliknya.
"Rena buka pintunya ayah mau bicara" ucap sang ayah di balik pintu itu, namun tidak mendapatkan balasan apapun
Akhirnya sang ayah pun pergi dan meninggalkan Putri kesayangannya itu di dalam kamarnya."Kenapa kak Vio tidak kembali lagi apa kakak sudah tidak sayang lagi padaku hikss.. hikss.."
Ucap Rena yg sedang menangis karena sampai hari ini viona dan Tia masih belum kembali dan belum di temukan padahal ini sudah hampir 1 Minggu pikirnya.•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Ditempat lain
"Sayang apa kita harus pergi dari rumah ini? Tapi kalau kita pergi nanti pasti ada banyak orang yg akan tau keberadaan kita?"
Ucap Vio Kepada Tia yg hanya duduk tenang dan meminum teh nya "Kamu tenang ya bee, km taukan kl orang-orang suruhannya Hendra itu sebagai anak buah ku' dan jangan lupa kalau tangan kanan Hendra adalah salah satu anak buah ku, jadi kita akan di bantu olehnya untuk pergi dari sini dan memulai hidup yg baru" ucap Tia yg menjelaskan panjang lebar Kepada Vio "kamu yakin mereka bisa di percaya" ucap vio yg masih ragu dan mendapatkan anggukan kepala dari Tia.Pukul 12:00 tengah malam Tia dan Vio sudah berada di dalam mobil yg di kemudikan oleh tangan kanan Hendra.
"Apa nona baik-baik saja selama berada di hutan itu?" Ucap sang anak buahnya "ya aku baik, bagaimana dengan Hendra apa dia tidak curiga padamu?" Ucap Tia "tidak nona tuan Hendra tidak menyadarinya jika saya adalah mata² milik nona" ucap orang itu.
Tia hanya tersenyum dan sesekali tangannya memeluk posesif pada Viona
"Jam berapa penerbangannya" ucap Tia "sekitar pukul 02:00 nona" ucap orang itu "baguslah terimakasih Derik" ucap nona nya itu "tidak masalah nona saya yg seharusnya berterimakasih kepada anda, jika tidak ada anda mungkin saya sudah mati dan tidak bisa membalaskan dendam saya kepada orang itu" ucap Derik dengan sopan
"Setelah ini kau harus berhenti dengan Hendra dan kembalilah ke posisi awal mu" ucap Tia dengan tenang "baik saya mengerti nona, saya akan kembali ke posisi saya tapi beri saya waktu untuk melakukannya" ucap Derik yg di anggukan TiaMerekapun sampai di bandara dan langsung menaiki pesawat pribadi milik Tia yg tidak di ketahui oleh orang tuanya, mereka berdua pergi setelah Derik memberikan paspor dan visa dengan identitas yg baru Kepada Nona mudanya itu setelah itu mereka berdua menaiki pesawat pribadi itu dan terbang menuju Italia
♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦
Rumah Oma irama
"Bagaimana bisa ini sudah hampir dua Minggu tapi kalian belum bisa menemukan mereka" kata Oma yg sedang murka karena mereka tidak di temukan, padahal mereka semua sudah mencarinya sampai masuk ke dalam hutan dekat perkebunan namun hasilnya nihil, yg membuat orang-orang itu tertunduk di hadapan majikannya
Dilain tempat dengan waktu yg sama
"Apa ada masalah?" Ucap Hendra ketus kepada Derik "maaf tuan saya mau memberikan ini kepada tuan" ucap Derik dengan nada yg santai "apa ini? Apa ada masalah dengan kantor?" Ucap nya "tidak tuan tetapi saya ingin mengundurkan diri sebagai tangan kanan anda" ucapnya yg di hadiah'i dengan tatapan tidak suka oleh Hendra "Kenapa kau mau mengundurkan diri? Apa gaji mu kurang hah!!" Dengan nada emosi "tidak tuan bukan begitu, saya berhenti karena saya ingin bersama dengan keluarga saya tuan" ucap ny dengan tertunduk "hahh'... Baik lah kau boleh berhenti, kau boleh keluar sekarang dan kemasi barang mu" ucap Hendra pasarah, karena Hendra tau kalau keluarga adalah segalanya, namun sayang keluarga Derik sudah di hancurkan oleh Hendra saat Derik masih berusia 17thn dan saat itu Hendra berusia 19thn.
Itulah mengapa Derik ingin balas dendam kepada Hendra orang yg membuat keluarganya pergi untuk selamanya, saat Derik pergi dari rumah Oma irama ia hanya tersenyum penuh kemenangan karena sebentar lg keluarga ini akan hancur oleh Nona muda nya.
Ahirnya liburan Rena pun usai, Rena sudah kembali ke rumahnya yg berada di Jakarta ia dan juga kedua orang tuanya itu sudah pulang dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa tanpa menghiraukan kepergian viona, seolah mereka tidak peduli kepada viona
Itu lah yang membuat Rena merasa binggung karena jika kakaknya itu berada di rumah nenek ny itu kedua orang tuanya pasti sangat perhatian kepada kakaknya namun jika sudah kembali ke rumah mereka, pasti kakaknya itu tidak akan di pedulikan oleh mereka, padahal kakaknya itu sudah repot-repot menyiapkan sarapan pagi untuk mereka semua namun kedua orang tuanya selalu acuh itulah yg membuat Rena merasa terkadang merasa kasihan terhadap kakaknya itu.Renapun kembali bersekolah seperti biasa namun dalam hatinya ia ingin kakaknya pulang dan tidak pergi tanpa sebab lagi, seperti sekarang.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Dilain tempat
Italia pukul 10:00 pagi
Kedua kekasih ini sedang duduk ditanam kota dan melihat taman bunga yg ada di sana sesekali mereka saling mengecup puncak kepala kekasihnya yg sambil tersenyum penuh kebahagiaan
"Hei hon' apa nanti malam mau ikut dengan aku?" Ucap Tia "Memang mau pergi kemana bee?" Ucap Vio yg penasaran "hmm kemana ya hehe..." Kata Tia yg hanya cengengesan dan membuat vio hanya memutar matanya saja karena jengah dengan Tia yg selalu meledeknya
"Sudah pokoknya nanti malam kamu pakai gaun yg kemarin ku belikan ok" ucap Tia lagi dan sambil menggandeng tangan vio untuk beranjak pergi dari taman dan pulang untuk segera berangkat kerja.Ya Tia Memang seperti punya kepribadian ganda, dia punya perusahaan yg berdiri sendiri dengan namanya dan tanpa nama keluarga besarnya ia mampu membangun perusahaan pribadinya ini meskipun dia harus menyembunyikannya dari keluarga dan orang-orang yg menurutnya tidak penting untuk di beritaukan.
karena selama ini dia masih tinggal bersama kedua orang tuanya dan masih mengurus perusahaan milik keluarganya namun di balik itu semua dia memiliki perusahaan yg bisa di katakan bisa bersaing dengan perusahaan milik keluarganya sendiri dia pun juga tidak memakai nama keluarganya selama berada di Italia
Ya walaupun Tia sempat berpikir bahwa Rena adalah tunangannya, namun hatinya tetap memilih viona dan ingin mengikat viona menjadi miliknya sebagai pendamping hidupnya itu saja.
Tia juga sudah merencanakan acara untuk melamar Vio dan ingin segera menikahinya karena dia adalah wanitanya dan candu untuknya.Malam pun tiba Tia dan juga vio sedang berada di mobil sedang menuju suatu tempat yg masih di rahasiakan oleh Tia
Tia Memang sudah menyiapkan tempat yang jaraknya cukup jauh dari keramaian karena ia tidak suka dengan kebisingan dari keramaian kota.Ahirnya mereka berdua sampai di tujuan mereka, sedangkan Vio tak hentinya terkagum-kagum dengan melihat pemandangan yg sangat indah dan juga romantis.
Tia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, melihat viona begitu bahagia dengan melihat sebagai kecil dari pesta diner nya malam iniAhirnya mereka sudah berada di meja makan mereka yg sangat romantis dan juga sangat di impikan oleh para kaum hawa, Tia akhir memegang tangan vio sambil mengeluarkan kotak beludru kecil berwarna naviy yg menampilkan sebuah cincin yg indah dan berucap "Alviona putri Subrata Will you marry me" dengan sekali nafas ia mengungkapkan perasaannya dan menunggu jawaban dengan hati yg berdebar
Vio pun dibuat kaget dan menangis karena terharu akan kejutkan yg di buat oleh Tia "yes' I will" jawab Vio Yg di balas dengan senyuman bahagia oleh Tia "kita akan menikah Minggu depan ok" Ucap Tia yg membuat vio kaget "hah' Minggu depan apa tidak terlalu cepat bee?" Jawab Vio yg masih kaget dengan ucapan Tia "tidak aku ingin segera menikah denganmu dan kita menghadapi ini bersama" ucap Tia tulus yg pada akhirnya vio menganguk setuju.__________________________________
Plis Vot and comen ya guys
See you ✋