#Chapter 40 Maafkan Aku

30.9K 557 19
                                    


**
Kisya bingung harus bagaimana, di sisi lain hasrat ingin bercinta semakin tinggi namun sisi lain ia tak mau mengkhianati doni.

Kak, aku sayang kaka
Kaka udah jagain aku selama ini
Aku gak akan biarkan lelaki brengsek ini menyetubuhi ku lagi!!! Tidak akan!

Kisya melihat meja di sisi kirinya, terlihat bingkai dengan foto july dan rey sedang tersenyum disana

“Dasar brengsek! Kau binatang Rey! Bahkan sebutan manusia tak pantas untuk mu!!” Seru kisya seraya memukul rey terus menerus

Rey hanya terrawa, ia terus menyentuh tubuh kisya, hinga tangn nya meremas kedua payud*ra kisya

“Payud*ra yang kurindukan”Seringai nya, dengan cepat ia menarik ke atas baju tidur kisya dan bra nya, dan menikmati payud*ra indah itu

Kisya sangat marah, ia melihat sebuah gelas di sisi bingkai foto, dengan segera ia ambil dan ia pukul di kepala rey hingga berdarah


“Ahh shittt!! Kisya !” Teriak rey sambil duduk menindih tubuh kisya, kisya pun berusaha bangun dan mengambil vas bunga keramik yang menghiasi meja di samping nya, dengan segera ia mengambil dan memukul kembali kepala rey di tempat yang sama saat ia pukul dengan gelas

Bughh
Bughh
Prangg

“Matilah kauu Brengseeekkkkk!!!” Seru kisya sambil terus memukul kepala rey

Seketika Rey turun dari tempat tidur dengan berdiri menahan keseimbangan, hingga akhirnya ia terjatuh dan pingsan di lantai.

Kisya segera mengambil tas dan jaket besar nya. Ia melihat Rey yang tersungkur di lantai tak bergerak

Kisya kembali memukul lelaki itu, ia sangat takut namun amarah nya lebih besar dari rasa takut nya

“Aku tak peduli jika kau mati! Lebih baik kau mati saja!”
Kisya pun segera lari keluar apartemen july

Kakakkk! Tolong aku kak

Kisya terus berlari sambil menangis, ia pun sampai di lobi apartemen july, ia langsung merogoh tas nya dan mengabil ponsel untuk memesan taxi, tangan dan tubuh nya bergemetar.

Hingga sebuah tangan mengejutkan nya
Kisya langsung menepis tangan yang menepuk nya dair belakang dan langsung berlari hingga ia terjatuh

“Jangan! Jangan sentuh aku brengsekkk!!! Aarrgggh kak doni tolong aku!!” seru kissya sambil menenggelamkan wajahnya dengan kedua lutut yang berdarah karena jatuh, tangan nya memegang erat kedua kaki nya, tubuh nya gemetar hebat

Lelaki itu mendekat dan mengelus lembut puncak kepala kisya
“Sayang? Ini kaka” Ucap nya

“Kenapa kamu diluar? mana July? Kamu keluar sendiri tengah malam begini?” sederet pertanyaan terus ia lontarkan

Kisya menatap lelaki yang ada di hadapan nya. Seketika air mata nya tumpah.
“Kakakkk” Kisya memeluk erat doni, doni begitu kebingungan namun ia tak mau bertanya lebih lanjut

Memang, sejak doni mengantar kisya ia pulang ke apartement nya. Namun perasaan nya semakin tak karuan, doni pun berinisiatif untuk pergi ke apartemen july dan menunggu kisya di lobi apartemen hingga pagi.

Saat ia sampai, doni pergi ke kamar kecil di lobi dan saat kembali ia melihat gadis yang berdiri dekat pintu lobi, baju yang ia kenakan bisa doni pastikan itu adalah kisya

“Kak, Tubuh kisya panas kak, gatal, kisya gak kuat kak tolong kisya” Isak nya

“Iya, ayo kita pulang ke apartemen kaka” Doni pun menggendong kisya keluar apartemen, segera ia masuk ke mobil dan membawa kisya pergi dari sana

Sepanjang perjalanan kisya tak bisa diam, ia terus meracau bahwa dirinya kepanasan dan terasa gatal, kisya bahkan telah melepas jaketnya, dan baju tidur yang ia kenakan

“Sayang kamu kenapa? Aku khawatir, kamu alergi sesuatu sayang?” Tanya doni seraya melihat kisya yang duduk di bangku belakang

Namun kisya tak menjawab, ia terus saja tam diam. Tak lama mobil doni pun sampai di apartemen nya. Ia segera keluar mobil, memakaikan kisya jaket dan menggendong nya untuk membawa masuk ke kamarnya Sesampai di kamar, doni langsung merebahkan tubuh kisya di tempat tidur.

“Kenapa sayang? Bicaralah.. kaka bingung harus bagaimana” Ujar nya

“Apa kita kerumah sakit aja sayang?” Tanya doni semakin khawatir, karena ia belum perna melihat orang yang keadaan seperti kisya

“Jangan kakk Jangannnn” Ucap kisya pun segera memeluk doni

“Kenapa?”

“Ini semua karena Rey brengsekkk!!” Seru kisya

Seketika doni mengerti, apa yang terjadi dengan tubuh calon istri nya itu

Rey bajingan! Aku akan membunuh mu!

“Kak aku gak kuat gatal banget” Ucap kisya sambil terus menyentuh doni

“Apa yang gatal kisya?”tanya doni

“Ini aku kak gatel banget” Ujar nya sambil menunjuk daerah kewanitaan nya

“Tolong kak, tolong kisya” Isak nya

Meski doni ingin sekali mendatangi Rey, namun ia lebih mementingkan keadaan kisya saat ini, dan yang pasti ia harus membantu kisya.

Sepanjang malam doni membantu kisya untuk klimaks, tentu tanpa bersetubuh hanya dengan jari nya dan kepala pen*is nya. Sebuah sentuhan yang sebenarnya doni sesali karena keadan kisya yang tak karuan seperti ini.

***
Di Apartemen July

Rey terbangun dengan kepala yang begitu pusing dan terasa sakit, ia menyentuh kepalanya yang sudah mengeluarkan darah.

Sialan!!

Namun rey bersyukur ia lebih dulu terbangun sebelum july, rey segera meminta bantuan anak buahnya untuk pertama kali nya.

Anak buah nya pun datang ke apartemen july dan membantu membersihkan darah yang tercecer di kamar july sementara rey pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Lihat saja kisya, lain kali kau tak akan selamat! Dasar jalang!

***
Pagi telah tiba, kisya bangun dari tidurnya, ia melihat doni yang juga tertidur disampingnya . Kisya segera mandi, ia menangis di dalam sana, ia merasa jijik dengan tubuhnya karena berhasil di sentuh oleh Rey.

Meski  ia tak berhasil di setubuhi, namun tangan rey yang berhasil meremas dan menikmati payud*ra nya, berhasil mengekus tubuhnya membuatnya menjerit karena marah.

Apa aku masih pantas bersanding dengan kamu kak?
Aku telah mengkhianati mu, aku jalanh kak, aku jalang kak!!

Kisya terus menangis, sejam ia berada di kamar mandi dengan air mata yang menemani nya. Amarah dan rasa takut menyelimuti dirinya.

Doni yang telah bangun dan sejak tadi menunggu kisya kekuar dari kamar mandi, namun kisya tak kunjung keluar membuat doni semakin khawatir

Sejak kapan kisya didalam?
Kenapa belum keluar juga?

Doni pun mendekati kamar mandi dan mengetuk pintu berulang ulang

“Sayang are you ok?”
Tak ada jawaban

“Kisya sayang, buka pintu nya”
Lama, tak ada jawaban, doni semakin panik dan khawatir

Ia segera mendobrak kamar mandi nya sekuat tenaga, pintu pun terbuka, doni segera masuk dan melihat kisya yang sudah tergeletak di kamar mandi

“Kisyaaaa!!”
Doni segera memeluk tubuh polos kisya, tubuh calon istri nya itu begitu dingin

“Kisya sadar sayang” Ucap doni semakin menggendong tubuh kisya keluar kamar mandi, ia pun segera memakaikan kisya baju

“Kakk” Ucap kisya lirih tubuh nya dingin dan lemas, bibir nya pucat tak ada bibir merah itu lagi

“Iyaa sayang, kaka antar kamu ke dokter ya” Ucap doni dengan begitu panik

“Maafkan kisya kak” Air mata menetes di sudut mata kisya, sebelum akhirnya mata nya terpejam

“Kis? Kisyaaa?”
****


Aku Kisya Aku Bukan Budak SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang