Chapter 1

50 22 0
                                    

Hujan turun di hari terakhir Ujian Nasional, tepat saat aku keluar dengan lega nya di ruangan yang amat menyesakkan pikiran. Teman-temanku ada yang berteriak, ada yang memotret moment nya di insta story merayakan betapa senang dan bebasnya mereka setelah hari ini. Entah kenapa aku merasa biasa saja, tak ada yang istimewa, aku cukup senang karna hari ini adalah hari terakhir menjawab soal-soal yang rumit itu. Aku berpikir berapa nilai yang akan aku dapat nanti, apakah aku lulus ataukah tidak, bagaimana rasanya dunia luar, berpisah dengan teman-teman, keluarga dan lain sebagainya. Aku tak ingin terlalu senang karena setelah ini akan ada rintangan yang menunggu yaitu SBMPTN, itu yang aku pikirkan saat ini, aku harus lebih giat belajar untuk mengejar materi yang jauh lebih sulit, dan para pesaing yang juga ikut mengambil pilihan itu.

"Dor.. Menung mulu dah rey, mikir apa sih kamu, bukannya happy habis UN" sontak Stevi mengejutkan Rey dari lamunan yang panjang.

"Ah elah kamu vi ngagetin aja, yaa happy lah, tapi aku lagi mikir bakal kuliah dimana setelah ini" balas Rey

"Hah.. Sudah aku duga, kamu yang kelihatannya selalu tidak peduli, dihari gini masih sempet mikir begitu juga"

"Udah deh vi, kayak nggak tau aku aja"

Ya itu dia, Reyza Ananta. Dikenal dengan orang yang ramah kadang jutek, dan aktif di organisasi membuatnya sedikit lebih personality, memiliki aura yang berwibawa dan ellegan, Rey tidak terlalu tertarik dengan urusan orang lain, tidak peduli apa yang mereka lakukan, tentu saja dia tidak senaif itu. Dia bisa amat peduli kepada orang-orang yang dianggap sudah dekat dengannya, yang tau bagaimana sosok dirinya. Sejujurnya Reyza tidak memiliki sifat itu, bagi kamu yang sudah mengenalnya lebih dalam, kamu tidak akan berpikir kalau dia seperti itu. Makin kamu mengenal sosok Reyza, kamu akan tau bagaimana peduli nya dia, dan kebaikan hatinya.

Stevi salah satu sahabat Rey, yang selalu berbagi cerita drama korea, dan tentu saja juga tak lepas dari kisah asmara. Reyza tak banyak memiliki teman dekat, tentu banyak sekali yang mengenalnya tetapi entah mengapa dia tertutup untuk menunjukkan perasaannya kepada orang lain. Hanya kepada Stevie lah dia sering berbagi cerita dan apa yang dia rasakan, karna tidak semua orang dapat dengan mudah membagi kisah hidupnya, dan tidak semua orang bisa dipercaya, pikir Reyza.

"Dimanapun kamu kuliah, nggak jadi masalah Rey, yang penting bagaimana kamu serius menjalaninya" kata Stevi yang berusaha menghibur Rey

"Kamu bener, tapi kita punya impian masing-masing, aku nggak tau apakah aku bisa mewujudkan cita-cita ku yang sekarang, atau tidak." jawab Reyza

"Itu urusan nanti Rey, yang penting kamu usaha dan doa, setelahnya apapun kembali ke tuhan"

Reyza tau apa yang ditempuhnya setelah ini tidaklah mudah, benar kata Stevi yang penting usaha dan doa, setelahnya serahkan pada tuhan. Tapi itulah yang dicemaskan oleh Rey, di dalam pikirannya dia berpikir apakah dia mampu, apakah dia berhasil, tanda tanya besar muncul dibenak nya.

"Iya Vi, sok bijak kamu. Aku pulang dulu, Liam udah nungguin tuh" jawab Rey

"Oh.. Pantes aku ditinggalin yaa, ternyata ini anak mau bucin. Yaudah sana, apa daya yang jomblo"

Liam adalah pacar Reyza, mereka sudah menjalani hubungan selama 1 tahun, kisah cinta mereka sungguh indah di masa-masa SMA. Liam berusia lebih tua diatas Rey, dia adalah senior dan sudah lulus dari SMA tahun lalu, mereka kenal saat menjadi satu panitia di pertandingan bola futsal yang diadakan oleh OSIS kala itu, disanalah awal kisah mereka dimulai. Hingga sekarang Liam melanjutkan studi di salah satu kampus negeri di Bogor. Dia selalu pulang tiap libur semester, dan selalu menyempatkan waktu untuk bertemu dengan Rey. Dulu sewaktu masih di sekolah, mereka selalu pulang berdua, Liam selalu menunggu Rey ditempat pos penjaga, begitupun sebaliknya Rey yang menunggu Liam jika salah satu dari mereka belum sampai disana.

B i m b a n gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang