Sebulan telah berlalu, Rey mengikuti bimbel dengan baik, dia terus mengikuti Try Out Bimbel dengan nilai yang sesuai dengan target. Rey sangat berharap hasil dari usahanya di bimbel ini bisa ia pertahankan.
Rey terus menjalani hari-hari nya seperti biasa, tanpa ada kabar satu pun dari Liam. Rey sudah memutuskan untuk tidak lagi menghubungi nya duluan, karena terakhir kali Liam mengabaikan pesan dari Rey.
Entah bagaimana kelanjutan hubungan Rey dan Liam sekarang, Rey benar benar kecewa dan masih menunggu alasan apa dibalik itu semua.
Kring.. Kring...
Handphone Rey berbunyi, melihat nomor yang tidak dikenal menelponnya. Awalnya Rey mengabaikan telpon itu, tapi nomor itu terus saja menghubungi nya, dan kemudian Rey mengangkat telpon itu.
"Hallo.. Reyza" suara dari panggilan itu, terdengar jelas bahwa itu suara Pria
"Iya benar, ini siapa ya?"
"Rey.. Ini Bang Anto, bagaimana kabar kamu?"
"Oh bang Anto, alhamdulillah baik bang, abang gimana kabar nya?" tanya Rey
"Baik juga.. Selamat yaa akhirnya kamu lulus juga" kata Anto yang membuat Rey bingung dan kaget. Anto adalah anak dari teman Ibu nya Rey yang juga kuliah di Politeknik itu.
Rey pikir padahal dia belum tes SBMPTN sama sekali, tetapi kok Anto malah memberikan selamat.
Akhirnya setelah dipikir-pikir kembali Rey baru saja sadar, kalau ia juga mendaftar di salah satu kampus Politeknik di Jambi. Rey terkejut mendengarnya, ia tidak menyangka bahwa ia akan lulus di kampus itu, padahal Rey sama sekali tidak kepikiran kesana. Pada akhirnya Anto mengingatkan Rey akan hal itu.
"Masyaallah.. Aku benar-benar nggak tau bang, abang serius?" tanya Rey yang masih belum menyangka sama sekali tentang itu
"Iya Rey, ini abang kirimkan pengumuman resmi nya ya, setelah itu kamu bisa cek prosedur selanjut nya apa" jawab Anto
"Iya bang, makasih banyak ya, kalau abang nggak nelpon, aku benar-benar nggak tau" kata Rey
"Iya sama-sama Rey, sekali lagi selamat ya"
"Iya bang"
Setelah akhir telpon itu, Rey bergegas mengecek pengumuman kampus Politeknik, dan ternyata benar bahwa nama nya termasuk di salah satu mahasiswa yang lulus dalam pendaftaran melalui nilai Raport. Rey sangat senang sekali akhirnya dia memiliki satu kampus cadangan, tetapi entah kenapa itu semakin membuatnya takut jikalau ia nanti nya tidak lulus di kedokteran. Lagi-lagi pikiran itu muncul di benak Rey, ia sangat pusing memikirkan itu, harus nya ia senang sekarang, tetapi hal itu masih saja mengganggu pikirannya.
Sampai pada akhirnya hari tes SBMPTN pun tiba. Hari yang sangat mendebarkan bagi Rey, setelah selama ini ia mengumpulkan usaha nya untuk melalui tes yang tidak tergolong mudah. Banyak pesaing yang harus Rey lampaui dari berbagai daerah. Tentunya ia tidak lupa berdoa, setelah semua usaha yang dikerahkannya, ia menyerahkan hasilnya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rey terus berdoa agar Tuhan mendengarkan doa nya. Rey harus yakin bahwa ia bisa, walaupun seribu pikiran menghampiri nya, tetapi ia yakin ia pasti berhasil.
Satu minggu pun telah berlalu.. Rey melihat pengumuman bahwa nama nya dinyatakan lulus SBMPTN di pilihan kedua yaitu Prodi Keperawatan. Rey sangat sedih saat itu, ia menangis di depan sepupu nya Dina, Rey tidak menyangka bahwa ia tidak berhasil menembus Kedokteran, padahal ia sangat yakin hasil Try Out Bimbel nya sangat memuaskan untuk nya, Rey sangat kecewa hari itu. Tetapi ia tahan tangis nya, ia tidak ingin berlama-lama menangis di depan Dina, Rey harus nya bersyukur bahwasanya ia lulus dipilihan kedua. Karena banyak teman-temannya yang belum seberuntung dirinya, juga yang membuat Rey tidak menyangka bahwa ada satu teman nya yang Rey pikir tidak akan masuk Fakultas Kedokteran malah di terima disana. Itu sangat menyakitkan di hati Rey, Rey pikir kenapa ada apa dengan dirinya. Pikiran itu terus mengganggu Rey selama berminggu-minggu, ia masih belum bisa menerima nya.
Pada akhirnya Mama Rey ikut menenangkannya, ikut menasihati Rey bahwa ia harus tabah, masih ada kesempatan sekali lagi yaitu SMMPTN. Rey harus memilih apakah ia akan mengambil Keperawatan atau di kampus Politeknik. Dan Rey memutuskan untuk tidak mengambil keperawatan, karena ia yakin peluang Politeknik lebih besar untuk soal pekerjaan dan praktek, oleh karena itu dengan berbeda hati, Rey harus menerima keadaan bahwa ini jalan yang Tuhan pilih, ini yang diberikan oleh Tuhan untuk nya. Rey tidak boleh terus-terusan bersedih, karena masih banyak diluar sana, teman-teman nya yang belum seberuntung dirinya.
Rey tahu bahwa orang tua nya sangat kecewa, masih teringat di kepala Rey pesan papa saat menuju Padang saat itu. Rey sangat takut kalau hal ini membuat orang tua nya semakin menekan Rey.
Rey pun akhirnya memutuskan untuk dengan ikhlas menerima semua ini, ia sangat kecewa, hanya dengan mengingat Tuhan dan bersyukur saat ini yang selalu menyemangati pikiran dan hati Rey.
Minggu depan Rey harus kembali berangkat menuju Jambi untuk mengurus bahan daftar ulang kampus Politeknik. Rey yakin bahwa hari ini mungkin ia kecewa berat, ia hancur akan cita-cita nya selama ini.
Tetapi yang Rey tahu, bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang lebih baik untuk nya nanti, yang lebih indah dari apa yang ia ingin kan.
Terkadang apa yang kita inginkan, apa yang kita impikan belum tentu bisa terwujud. Tuhan menyelamatkan kita dari hal yang membahayakan kita, karena sesungguhnya nya Tuhan tidak akan memberikan hamba nya sesuatu yang diluar kemampuannya.
"Aku bersyukur" kata Rey sambil tersenyum.
-TAMAT-
Terimakasih telah membaca cerita "B i m b a n g" maaf jika ada kesalahan atau kesamaan dalam kalimat, nama, atau lokasi dalam cerita ini.
Penulis mohon maaf yang sebesar-besar nya, dan juga masih dalam tahap belajar.
Sampai bertemu di cerita selanjutnya😊

KAMU SEDANG MEMBACA
B i m b a n g
Teen Fiction"Perihal hati, yang tak bisa dipaksakan. Menuntun acuan irama melodi perasaan yang tak tentu tentang diri, mencari atau menunggu, masih seputar hal yang sama yaitu tentang kepastian". (Bimbang) . Awal pembuatan hanya sekedar untuk memenuhi tugas kul...