Chapter 3

27 21 0
                                    

Bolak balik Rey melihat handphone nya, mencari-cari informasi seputar tes, dan juga rekomendasi kampus terbaik. Rey tau kalau orang tua nya tidak setuju kalau diluar pulau, itu sangat jauh, dan orang tuanya sangat khawatir, jadi Rey hanya diperbolehkan mencari kampus yang tidak terlalu jauh, menimbang Rey adalah anak perempuan satu-satunya.

"Rey, kamu mau bimbel dimana?" kata Papa

"Di Kota Padang saja, pa" jawab Rey

"Yasudah, coba kamu cari-cari dulu, minggu depan kita langsung kesana, nanti papa yang antar"

"Iya pa, aku bimbel di tempat yang sama bareng Yusuf"

"Bagus kalau begitu, kita bisa secepatnya mendaftar kesana"

Rey telah membuat tekat, dia tidak bisa berlama-lama dirumah, karena rumah adalah tempat paling nyaman untuk bersantai. Rey harus fokus untuk ketujuannya. Seminggu lagi Rey sudah harus berangkat ke Kota untuk bimbel di tempat yang sama dengan sepupunya, Yusuf. Disana dia akan tinggal bersama keluarga Dina. Menurut orang tua Rey, Rey bisa lebih belajar dan mencari informasi tentang FK dengan Dina, dan menambah wawasan tentang dunia perkuliahan.

Sebelum berangkat ke Kota Padang, Rey ingin menghabiskan waktunya dirumah, agar nanti dia tidak rindu dengan kamar nya yang nyaman ini, Rey akan maraton drama korea kesukaannya, sebelum nanti tidak bisa lagi bebas seperti sekarang. Rey berfikir jika nanti dia sudah mulai bimbel, dia akan bersungguh-sungguh sampai ke tujuannya.

"Rey coba kamu cari info tentang kampus ini, bagus juga loh" kata Mama sambil menunjukkan brosur kampus

"Ini kan Politeknik, ma" jawab Rey

"Iya, nggak ada jauh berbeda universitas dengan politeknik, Rey. Anak temen mama kuliah disana, bagus kok. Kampus yang lulusan nya terpercaya dan bisa langsung kerja nanti"

"Aku nggak minat teknik, ma"

"Itu ada jurusan non teknik nya, kamu liat-liat aja dulu mana yang cocok, kita kan cari peluang saja" jawab Mama

"Ini jalur nya lewat raport ada juga ya? Kalau nanti aku lulus disini gimana? Kan nggak tega juga kalau nggak diambil, kasian peserta yang lain".

"Yang penting kan kita cari peluang aja dulu, urusan lulus atau nggak lulus nya itu nanti. Setidaknya kamu punya cadangan 1 yang dipegang" kata Mama yang memotivasi Rey

"Baiklah, nanti akan aku urus" jawab Rey

Rey heran kenapa mama tiba-tiba memberi tawaran kampus tersebut, padahal sebelumnya mama antusias sekali ingin Rey di kesehatan. Mungkin kata mama benar, setidaknya Rey cari satu pegangan dulu. Nanti tinggal pilih mau yang mana jika lulus. Rey menuruti kemauan mama nya, sebelum berangkat untuk bimbel, Rey mengurus bahan-bahan untuk mendaftar di kampus Politeknik itu, mulai dari legalisir Raport, fotokopi kartu keluarga, dan juga melampirkan piagam prestasinya. Diantara jurusan non teknik tersebut, sebenarnya tidak ada yang diminati Rey. Dari prodi tersebut dia akhirnya memilih jurusan Pajak D4. Rey pikir itu sedikit membuat nya tertarik dari semua program studi yang ada di kampus itu. Dalam hal ini Rey tidak terlalu berharap sama sekali, karena tujuannya adalah FK. Tapi, dia akan terus mendengarkan ucapan mama nya, bahwa harus mencari peluang yang lain terlebih dahulu.

"Tidak buruk juga kampus ini, ada seragamnya keren juga" kata Rey sambil melihat-lihat informasi di handphone nya

"Eh jam berapa ini, harus siap-siap ke sekolah" gumam Rey

Dia bergegas untuk bersiap ke sekolah untuk melengkapi bahan-bahan untuk tes SBMPTN dan PMDK. Dia menunggu di gerbang kedatangan Liam yang menjemputnya, dan menemani nya untuk ke sekolah. Mengingat sebentar lagi Rey akan bimbel ke Padang, dia akan kembali lagi berpisah dengan kekasihnya. Padahal baru saja Liam kembali dari Bogor, tapi Rey malah akan pergi ke Padang. Kadang waktu sejahat itu, Rey tidak tahu kapan bertemu dengan Liam lagi, entah tahun depan, atau kapan, Rey berharap semua masih baik-baik saja,dan tidak ada yang berubah.

B i m b a n gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang