Big Boss part 8

33 4 0
                                    

Anyeong👐..... Happy Reading and remember to comment
.
.
.
.
.
.
.
.

Jeon sa menjerit, teroris itu melepas satu tembakan ke langit-langit membuatnya Memeluk erat gadis kecil itu, ia takut kehilangannya seperti yeonjun.

Jeon sa tdk bisa mengenali wajah itu karena terlalu gelap & hanya remang-remang cahaya dari tenda militer yg jauh disana. Teroris itu masih sama memakai topi & baju hitam.

Ia berharap seseorang akan menolongnya lagi, tapi sepertinya mustahil.
Jeon sa menelan salivanya.
"JANGAN SAKITI ANAK INI..... AKU TAU KALIAN MENGINGINKAN KU KAN! "

"DIMANA REKAMAN ITU "

"sampai mati, aku tdk akan memberikan rekaman itu pada kalian "

"JADI KAU INGIN MATI"

Tiba-tiba segerombolan teroris datang lebih banyak. Kasar menyeret Jeon sa & gadis kecil itu berlainan arah.

Seluruh ruangan menggema jeritan Jeon sa. Berkali-kali teroris itu memukulinya supaya diam. Menyeret sadis Jeon sa & gadis kecil itu menuruni tangga.


Sst......
"BIG BOSS.....  BIG BOSS..... Pencar semua pasukan & posisikan tim bidik di atas gedung, OVER"

Jungkook semakin menginjak pedal gasnya. Namun ia langsung menginjak rem lebih dalam, bannya berdecit Sebelum menabrak bocah kecil dengan tangan terikat & mulut terbekap kain serta tubuh penuh luka. yg tak lain, bocah yg berusaha Jeon sa tolong.

DOR....

Seseorang menembak betis bocah itu, jungkook langsung sigap mengacungkan pistolnya membidik sasaran dalam satu tembakan.
Ternyata mereka adalah 2 orang teroris yg menyamar menjadi tentara.

Jungkook segera melepas pengikat tangan & mulut bocah itu, serta mengikat betis yg terluka itu dengan saputangannya. Tak lama myeon sik menghampiri, saat melihat jungkook.

Jungkook mengode myeon sik untuk membawa gadis kecil itu. Namun tangannya yg penuh darah memegang tangan jungkook.

"Ka-kak di sana.... Dia diba-wa ke-sa-na"
Lirihnya mengucap hampir tak terdengar karena sendunya.
Jungkook mendekatkan wajahnya.

"Mereka menyeretnya kemarkas disana"
Ucapnya lagi dengan bibir yg Sangat bergetar.
Jungkook mengepalkan tangannya, paham seseorang yg dimaksud bocah itu.

"Kau urus anak ini "
Tegas jungkook, beringas.
Ia langsung berlari membalas semua teroris itu.


Jeon sa tak henti-hentinya ditampar dengan pistol oleh teroris itu karena Jeon sa terus berteriak. kelopak matanya hampir pecah, Wajahnya penuh luka lebam,& bibirnya pecah,  berdarah.

Jeon sa mencoba memberontak lagi lebih brutal, menepis lengan mereka namun salah satu teroris itu memukul kuat tangan kiri Jeon sa dengan pistol serbu ukuran besar, sampai lengannya patah.

Jeon sa berteriak kesakitan, ia menangis, merintih. Dengan kasar teroris itu menarik lengannya yg patah tampa rasa kasihan & tak peduli ia wanita atau bukan. Jeon sa semakin kesakitan, ia terus memanggil jungkook.

"Ya!  Kau bilang kau pacarku.... Tolong aku... Cepat tolong.... Oppa "

PLAK

Teroris itu kembali memukul lengannya yg patah.
"KAU INGIN MATI LEBIH CEPAT RUPANYA"
Pekik teroris itu mengacungkan pistol.

DOR......

Sebuah peluru melesat hebat menembus kepala teroris itu,  yg menembaknya tak lain adalah jungkook.

DOR...... DOR...... DOR......

Jungkook jg membidik sisanya Sebelum mereka menembak Jeon sa.

"Kenapa kau lama Sekali... Hiks.... Aku benar-benar takut... Hiks"
Gadis itu tambah menangis

Jungkook tertegun melihat wajah lebamnya, berdarah, serta tangan kiri yg patah, menangis. Hati jungkook lebih sakit sekarang, tangannya mengepal kuat.

DOR...... DOR...... DOR......

Tembakan bertubi-tubi datang, teroris itu mulai berdatangan dengan jumlah yg cukup banyak.
Segera mereka berlari menghindar, Sesekali jungkook melepas tembakan. Membidiknya satu persatu. Menyuruh Jeon sa untuk terus berlari.

Tp sialnya disituasi seperti ini jungkook kehabisan peluru. Mereka hanya bisa berlari sekarang secepat mungkin. Hingga teroris itu tdk terlihat lagi dibelakang mereka.
Mereka berlari memasuki hamparan padang rumput.

CEKLEK

Jungkook tergugu mendengar denting besi itu. Begitupun Jeon sa yg langsung mematung ditempat karena ia yg menginjak benda itu.

"Oppa... "
Panggil Jeon sa lirih.

Jungkook menoleh, wajahnya lebih khawatir dari sebelumnya. Jungkook tau apa yg gadis itu injak.

"Aku.... Me-mengin-jak se-sesua-tu"
Ucap Jeon sa terbata, gugup, takut. Air matanya merekah.
"Apa ini___"

"JANGAN BERGERAK!  Kau menginjak ranjau darat"
Tegas jungkook.

Jungkook Mengeluarkan sebuah pisau, ia jongkok mengira-ngira posisi ranjaunya.

"Apa aku akan mati... Hiks.... Tinggalkan saja aku... Hiks.... Teroris itu akan datang.. Hiks.. "

"Aku tdk akan Membiarkan mu mati, aku jg tdk akan meninggalkan mu.... Percaya pada ku.... Aku akan mengangkat kaki mu perlahan"

Jeon sa menggeleng tak mau jika harus mengorbankan jungkook.

"PERCAYALAH PADA KU.... Aku tdk akan mati begitu saja tampa menikahi mu"

Jungkook Perlahan mulai mengangkat ujung sepatu Jeon sa dengan pisaunya bersamaan dengan itu, teroris datang & siap akan menembak.

"MENUNDUK!! "
Pekik jungkook dengan gerakan super gesit Memeluk Jeon sa, membawa tubuhnya melompat sejauh mungkin.

BUM!!!
Api bercampur asap panas berkobar diudara.

DOR...... DOR...... DOR......
Myeon sik datang dengan pasukannya, membidik habis semua teroris yg hampir melepaskan tembakannya.


Jungkook masih Memeluk gadis itu erat. Mereka terkapar bersama.
Jeon sa Perlahan membuka matanya, menatap dada bidang jungkook dihadapannya.

"Ya jungkook.. "
Pekik gadis itu segera bangun melepas pelukan sang kapten.

Jungkook mengerang mencoba duduk. Betapa terkejutnya Jeon sa melihat telapak kaki kiri jungkook melepuh, terbakar.

"Andwae.... "

Mendengar jeritan itu myeon sik & pasukan khusus langsung sigap berlari. 




Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang