Suara dari pintu yang berderit samar disusul oleh langkah kaki yang menjejak pelan menandakan adanya seseorang yang datang berkunjung secara diam-diam.
Ya, berkunjung ke dalam kamar si pemilik rumah. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Yoo jeongyeon.
Berusaha sekuat tenaga untuk tak menimbulkan bunyi apapun. Mengendap-ngendap ia menghampiri sosok nayeon yang terbaring pulas di tepi ranjang.
Ini alasan terbesar mengapa jeongyeon merebut kunci kamar wanita itu beserta duplikatnya agar ia dapat bebas keluar masuk ruangan milik yang bersangkutan.
Hanya demi memandangi wajah tidur nayeon yang mulai menjadi candu buatnya.
Nayeon cantik, tapi menurut jeongyeon wanita itu nampak jauh lebih cantik dan menawan kala ia tertidur.
Natural.
Mulut terpelongo, kelopak yang terkadang setengah terbuka, muka bantal, dan juga rambut awut-awutan. Belum lagi gaya tidurnya yang terkadang aneh. Tapi menurut jeongyeon disitulah sisi menarik darinya.
Jeongyeon tertegun memandangi figur laksana dewi dihadapannya. Cuma dalam saat seperti ini saja, pria itu leluasa mengagumi pahatan wajah anggun nayeon tanpa harus menahan malu dan gengsi.
Di berjongkok, menyamakan posisi wajah mereka dalam jarak yang lumayan dekat.
Perlahan sang pria mengerakkan tangannya guna membenahi anak rambut yang menutupi sebagian dahi si wanita setelah itu menyentuh lembut pipi sang empuhnya.
Lengkungan berbentuk bulan sabit tertarik ke atas di kedua sudut bibirnya.
Manik kelabu yang biasanya memancarkan tatapan dingin dan datar terlihat berbinar nan memuja.
Biarkan malam tak pernah berganti siang agar aku bisa untuk tetap berdiam disini dalam waktu lama...
"Eungg.."
Seketika nafas jeongyeon tertahan disaat mendapati nayeon yang merintih dan melenguh dalam tidurnya.
Kelopaknya membulat diikuti tubuhnya yang memaku sejenak.
Jantungnya turut berdetak gugup.
Setelah memastikan wanita itu tak terbangun. Segera saja ia merangkak untuk keluar dari kamar tersebut.
Pintu kembali berderit disertai lolosnya jeongyeon dari kondisi yang bisa saja mempermalukannya.
Ah...hampir saja ketahuan...
.
.
.
.
.
.
Keesokan pagi.
Nayeon memang tipikal wanita yang tak memperdulikan penampilan ketika ia berada disekeliling orang terdekatnya. Akan tetapi sejak jeongyeon berusaha mengakuisisi jiwa dan raganya, nayeon mulai merubah kebiasaan itu.
Ia harus total tampil mempesona.
Hatinya dan otaknya serentak berkata....
Kau harus selalu nampak cantik meskipun jeongyeon tak tertarik dengan keindahan wanita.
Siapa tahu dia khilaf lagi... Hahahaha..
Ups...
"Eh... jalang..kau ini sudah cocok menjadi wanita murahan.."cercanya pada bayangan yang memantul di depan cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy, Free, and Single
FanfictionBagi seorang Im nayeon Menikah adalah sebuah kata yang harus ia singkirkan dalam kamus kehidupannya. Tapi apa jadinya jika ia mendadak menginginkan seorang bayi, apa yang akan ia lakukan..nantikanlah.. 2yeon version.