Jangan lupa baca, vote, dan comment ya :"^^
Happy Readings👌
-
-
-
-Nafisah terus mondar mandir di depan sofa ruang tamu, karena cemas memikirkan suami nya yang pergi entah kemana,tanpa memberitahunya.
Ia sesekali melirik jam yang ada di dinding, yang sudah menunjukan pukul 22.30 malam. Ia takut jika terjadi sesuatu pada suami nyaTak lama pintu pun terbuka, menampilkan Ali yang masuk kedalam rumah
" Mas kamu dari mana saja ? " tanya Nafisah cemas.
Ali tetapi diam tak menghiraukan ucapan Istrinya itu dan berjalan meninggalkan nya
" Mas ? " panggil Nafisah lagi. Ali berhenti dan menoleh kearah Nafisah dengan tatapan tajam nya
" Apa, HAH ? " Bentak Ali, membuat Nafisah terkejut
" Aku tanya, Mas dari mana kok baru pulang ? " tanya Nafisah lirih
" Bukan urusan Lo " jawab Ali ketus
" Tapi aku ini istri kamu Mas, aku khawatir sama kamu " jawab Nafisah lirih dan mulai berkaca kaca
" Istri ?, Istri apa hah? Gue itu gak pernah nganggep loe istri. Loe itu cuman istri diatas kertas, Inget itu ! " Ucapan Ali membuat Nafisah meneteskan air matanya.
" App..aa salah aku Mas ? Sampai mas begitu bencinya padaku ? " Serak Nafisah yang menahan tangisan nya
" Mau tau salah loe itu dimana ? Jawabannya kenapa lo harus masuk kedalam kehidupan gue ! " bentak Ali sembari menunjuk nunjuk Nafisah didepan wajah nya
" Akuuu minta maaf sama kamu Mas, jika aku tau dari awal Mas punya kekasih, aku tak akan menerima perjodohan ini " Lirih Nafisah.
Nafisah sudah sangat mencintai Ali sejak ia melafalkan ijab kobul, Nafisah hanya bisa menyembunyikan perasaan nya selama ini karena Nafisah tahu diri jangankan membalas cinta nya, Ali saja tidak pernah menghargai keberadaan dirinya.
" Kata Maaf gak akan bisa ngembaliin ini seperti semula, Dasar Gadis Sialan ! " maki Ali pada Nafisah.
Nafisah tidak sanggup melihat kemarahan Ali ia pun lantas meninggalkan suaminya itu dengan Air mata yang tak henti menetes.
Nafisah masuk ke dalam kamar miliknya dengan hati yang amat sangat sakit
" Apa aku bisa meneruskan pernikahan yang baru seumur jagung ini, Ya Allah " Gumamnya
*****
Pagi ini Nafisah sudah rapi dengan setelan gurunya, Nafisah bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Ali.
Walaupun ia tahu jika ujung ujung nya makanan itu tidak disentuh oleh suaminya.
Saat berkutat di dapur, Nafisah ada yang mengetuk pintu rumahnya sedikit keras
Tok
Tok
Tok
" Iya, tunggu sebentar " Teriak Nafisah dengan setengah berlari kearah pintu
ceklek
Nafisah melihat Seorang wanita yang cantik dengan rambut teruai, dan mengenakan dress mini yang sangat ketat, yang memperlihatkan lekuk tubuhnya
Ia menyelonong masuk tanpa permisi, dan langsung duduk di sofa.
" Maaf, Mbak cari siapa ya ? " tanya Nafisah Ramah yang berdiri disampingnya
" Gue kesini cariin pacar gue " jawab Eliza ketus
" Pa..caar ? Pacar siapa maksud mbak ? " tanya Nafisah lagi,yang mengkerutkan dahi nya bingung
" Ya pacar gue lah, suami loe mana ! " ujar Eliza yang mulai meninggikan suara nya
" Tapi, mas Ali itu suami saya mbak " Ujar Nafisah memandang lekat Eliza
" Gue gak perduli ! Ali itu pacar gue, kami sudah menjalin hubungan sudah lama. Dan gara gara loe hubungan gue sama Ali hampir hancur, Dasar Jalang ! " maki Eliza yang membuat Emosi Nafisah membucah
Plakkk
Nafisah menampar pipi kiri Eliza, hingga sedikit memerah.
" Asal kamu tahu ya mbak Eliza, saya bukan Jalang seperti yang anda katakan barusan ! " ujar Nafisah dengan nafas yang naik turun karena kemarahan
" NAFISAHHHH !! " Teriak Ali, membuat dua wanita itu menoleh
" Mas Ali " Lirih nya
" Apa yang udah loe lakuin ke pacar gue, HAH ! " bentak Ali sembari merangkul pundak Eliza
" Ja..di benar dia pacar kamu Mas ? " tanya Nafisah dengan mata yang sudah berair
" Kalo Iya, emang kenapa Ha ? Dia itu lebih berharga dari pada Loe " Maki Ali
" Sa.yaangg liat nih pipi aku merah, gara gara di tampar sama dia " Rengek Eliza memandang sinis Nafisah
Plakkk
Ali menampar Nafisah untuk kedua kali nya. Air mata pun lolos begitu saja sembari memegang pipi yang perih.
" Rasain Loe, Gadis sialan ! Sekali lagi, Loe nampar Eliza gue gak segan segan ngasih perhitungan buat Loe, Camkan Itu ! " bentak Ali. mereka Langsung meninggalkan Nafisah dengan hati yang terluka. Sakit rasanya saat suami sendiri malah membela wanita lain di banding dirinya.
Hoekkk, Hoeekkk, Hoeekkkk
Nafisah langsung berlari menuju kamar mandi perut nya tiba tiba bergejolak. Ia memuntahkan cairan bening nan pahit itu kedalam wastafel.
Setelah sudah tidak lagi mual, ia mengelap bibirnya menggunakan handuk putih sembari menatap diri nya didepan cermin.
" Mengapa aku muntah muntah sih ? " Nafisah bingung melihat dirinya sedikit pucat dan kepalanya sedikit pusing.
Apakah ini karena tamparan Ali? Batin nya
Nafisah melirik jam yang ada di pergelangan tangan kanan nya, ia terkejut ternyata jam sudah menunjukan pukul 06.45 WIB.
" Astagfirullah, aku telat " pekik nya langsung berlari terburu buru, keluar kamar mandi dan bergegas menuju garasi untuk mengendarai mobil nya menuju sekolah.
Nafisah mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang. Untung jalanan tidak macet, jadi ia sampai disekolah tidak terlalu telat.
Nafisah turun dari mobil nya berlari dilorong sekolahan dan langsung masuk kedalam kelas.
Kelas yang tadinya gaduh seketika tenang karena guru yang ditunggu tunggu telah datang.
" Maaf hari ini ibu telat anak anak " ucap Nafisah pada semua murid muridnya
" Baiklah, sekarang ibu mau kalian kerjakan latihan soal yang ada di lks pelajaran matematika hal 110 sampai 112. Lalu kumpulkan ke ibu, jika sudah selesai " perintah Nafisah lalu duduk, di tempat duduk guru.
" Baik Bu " Jawab murid murid nya serempak. Nafisah tersenyum simpul melihat keceriaan yang terbit di anak anak didik nya.
Jam pelajaran selesai, Nafisah memilih langsung pulang dan mampir dulu ke supermarket untuk membeli stok bahan masakan yang sebagian sudah habis.
Nafisah membelokan mobil nya disalah satu supermarket.
Ali memang memberi nya kartu kredit untuk keperluannya, tetapi Nafisah hanya menggunakan nya untuk hal yang penting saja. Nafisah memasuki supermarket itu sembari mendorong sebuah troli.Setelah semua nya sudah lengkap, Nafisah keluar dari supermarket dan tanpa tak sengaja ia melihat seorang laki laki dan perempuan sedang makan bersama dengan mesranya.
Perempuan itu nampak girang sekali, saat lelaki itu menyuapi makanan kedalam mulut nya. Hati Nafisah tercabik cabik menyaksikan apa yang ia lihat.
SeeyouNextChapter😙
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya:^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Hati Seorang Istri (REVISI)
RomanceKisah ini menceritakan tentang sepasang suami Istri yang menikah karena dijodohkan. Tetapi, sebuah janji suci ini adalah Hal yang tak pernah di impikan oleh seorang Pemuda yang bernama Ali. Ali terpaksa menuruti permintaan sang Mama, menikahi seora...