Piciknya

181 37 2
                                    

Jangan lupa Baca, vote, dan comment ya;"^

Happy Readings 👌

-
-

Pukul 18.00 Nafisah baru sampai rumah, ia pulang terlambat karena harus menjenguk temannya yang baru saja melahirkan. Dia langsung membersihkan rumahnya lalu menyiapkan makan malam untuk Ali

" Huh.. Akhirnya selesai juga " keluh Nafisah menyeka keringat nya di dahi setelah membereskan rumahnya yang sedikit berantakan

" Sekarang aku harus menyiapkan makanan untuk Mas Ali " Ucap Nafisah lalu bergegas menuju dapur dan berkutat disana.

Setelah selesai, Nafisah mandi dan menunggu kepulangan Suaminya.

Suara ketukan pintu membuat Nafisah harus meninggalkan pekerjaan laporan nilai murid untuk membukakan pintu

" Mas Ali, ayok masuk " Ucap Nafisah mempersilahkan Ali masuk

" Mas mau makan dulu ? Apa mandi dulu ? " Tanya Nafisah
Namun Ali tidak menghiraukan ucapan Nafisah dan langsung pergi melewati Nafisah yang berdiri di ambang pintu menuju kamarnya.

Nafisah menautkan halis nya bingung lantas mengekori Ali dibelakang

" Mas, kamu kenapa ? " tanya Nafisah lembut

" Loe ngapain ngikutin gue sih ! Pake acara masuk ke kamar gue lagi, HAH ! " bentak Ali pada Nafisah membuat sang Empunya terlonjak dari tempatnya.

" Aku kan istri kamu mas, mas gak jawab pertanyaan aku, jadi aku susulin kesini " Lirih Nafisah bergetar

Ali memutar bola mata nya malas

" Ohiya, loe denger ya baik baik. Kalau yang kita lakuin kemaren itu hanya sebuah kesalahan. Ya kesalahan ! jadi loe jangan harap hubungan kita akan membaik. Dan jika loe nantinya hamil, lebih baik loe gugur kan anak itu ! GUE GAK SUDI HARUS PUNYA ANAK DARI GADIS SIALAN KAYA LOE " Ucapan Ali barusan sukses membuat air mata Nafisah jatuh dipipi mulus nya.

Ia tak menyangka jika suami nya akan mengatakan itu. Haruskah sesakit ini kala mendengarnya.

Nafisah keluar dari kamar Ali dan berjalan menuju kamarnya. Ia menutup pintunya dan luruh kelantai sembari menutup mulutnya menahan isakan.

" Yaallah, apakah hamba mu ini tak pantas menjadi seorang istri ? Hingga suami ku sendiri dengan teganya mengatakan, tak mau mempunyai keturunan dari ku ? Ya Allah berilah hamba kekuatan " Ujar Nafisah dengan Air mata yang keluar dengan deras nya.

*****

2 Bulan kemudian.

Hubungan antara Ali dan Nafisah tetap sama saja seperti sebelum sebelumnya. Nafisah tetap melayani Ali dengan baik, walaupun sering diacuhkan.

Hari ini mama Ali mengajak mereka untuk makan malam bersama di cafe.

" Mas, nanti malam mama ngajak dinner " Ucap Nafisah ragu ragu pada Ali, yang akan menaiki tangga denganmembawa segelas air

" Hmmm " Ali menjawab nya dengan deheman dan langsung menaiki tangga nya meninggalkan Nafisah.

Malam pun tiba, kini Nafisah sudah siap dengan pakaian nya ia nampak cantik mengenakan dress motif bunga berwarna biru laut, serta hijab simple berwarna senada. Tak lupa ia memoleskan make up natural andalannya.

" Mas, apa kamu sudah siap? " tanya Nafisah berjalan menghampiri nya yang duduk di sofa membelakanginya

Ali menoleh ke arah Nafisah sekilas, ia terpaku betapa cantik istri yang selalu di sakiti nya

Goresan Hati Seorang Istri (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang