Vote dan comment kalian sangat berharga bagi author😊
Happy reading!!!😉
.
.
.Tak terasa sudah seminggu Taehyung di rawat di RS, namun ia sama sekali tidak menunjukkan perkembangan terhadap kondisinya. Tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan segera sadar. Perban masih terbalut di kepalanya, begitu pun dengan alat-alat medis lainnya yang masih terpasang di tubuhnya. Berat rasanya bagi Yeri melihat kondisi orang yang ia sayangi hanya bisa terbaring lemah. Bahkan untuk makan dan minum pun harus dibantu oleh alat medis.
Meskipun begitu, ia masih tetap berada di sisi Taehyung, ia masih setia menjaganya karena Yeri percaya Taehyung pasti bisa bertahan, Taehyung tidak akan menyerah pada keadaan.
"Kamu yg kuat yah Tae, aku selalu disini kok, aku nggak akan ninggalin kamu, jadi kamu nggak boleh nyerah, ok! aku tau kamu pasti bisa, aku yakin itu" bisik Yeri di telinga Taehyung sambil terisak.
Di ruangan itu hanya ada mereka berdua, Jinhwan menemani Irene check up di dokter kandungan, Hanbin dan Jungkook ada kuliah siang, sedangkan Ayahnya Taehyung masih sibuk dengan urusan kantornya.
Selama dirawat di RS, Yeri lah yg mengambil banyak peran untuk merawat dan mengurus Taehyung. Ia sudah sangat telaten merawat kekasihnya itu, mengingat ia adalah seorang calon dokter yg putus kuliah.
Ia sangat berharap Taehyung tidak menyerah pada keadaan, namun pada kenyataannya Yeri lah yg sangat ingim menyerah pada keadaan. Mengingat semua cobaan hidup yg datang bertubi-tubi padanya.
Pertama.. dia kehilangan Ayahnya untuk selama-lamanya, kedua.. dia kehilangan kasih sayang dari Ibunya, ketiga.. ia tertinggal banyak materi kuliah karena berbagai kendala dan akhirnya di DO dan sekarang.. Satu-satunya penyemangat hidup tengah terbaring lemah tak sadarkan diri.
Kalau saja bukan karena Taehyung, mungkin sudah lama ia menyusul Ayahnya.
"Kamu memang bukan cinta pertamaku, tapi aku yakin kamulah cinta terakhirku, aku tak pernah mencintai seseorang hingga setulus ini sebelumnya, aku telah jatuh terlalu dalam, dan tak mungkin bisa untuk keluar" ucap Yeri sambil menggenggam erat tangan Taehyung.
Ucapan Yeri tadi ternyata secara tak sengaja didengar oleh Jungkook yg mampir ke rumah sakit sehabis kuliah. Ia membawakan makan siang untuk Yeri, dan entah kenapa mendengar kata-kata Yeri tadi membuat Jungkook jadi sedikit down.
Dengan agak ragu Jungkook melangkahkan kakinya dan menyapa Yeri..
"Hai Yer.."
"Ehh Jungkook, kirain kamu lagi kuliah"
"Iya.. ini baru aja selesai, tadi kebetulan lewat sini jadi sekalian mampir" ucapnya sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal.
"Hanbin nya mana? Kok nggak sama kamu?"
"Eee.. mungkin masih ada kuliah kali"
"Ooohh"
Ruangan kembali sunyi. Ada Yeri yang masih tetap menggenggam tangan Taehyung sambil menatapnya dan ada pula Jungkook yang duduk terdiam sambil memegang kotak yang berisi makanan.
"Duhh.. harusnya tadi gue ngajak Hanbin biar nggak canggung gini" ucapnya dalam hati.
"Yer.."
"Iya" Yeri pun berbalik.
"Ini ada makanan buat kamu, dimakan yahh.. aku pamit dulu"
"Lohh kok buru-buru? Nggak mau tunggu kak Jinhwan dulu?"
"Hhh nggak usah Yer, lain kali aja" jawab Jungkook sambil nyengir.
"Ohh ya udah, take care yah kook" ucap Yeri dengan senyum manisnya.
"Iya, aku mau titip salam aja sama kak Jinhwan"
"Oke"
"Bye Yer"
"Bye!" Yeri melambaikan tangannya.
Jungkook jadi salah tingkah, bukan begini yg ia harapkan. Semua berjalan tak sesuai rencana. Dia membawa makanan ke rumah sakit untuk mengajak Yeri makan berama. Tapi melihat Yeri yang tak mau melepaskan genggamannya dari Taehyung membuat Jungkook mengurungkan niatnya. Dia hanya ingin makan siang bersama Yeri, apa itu salah?
Setelah keluar dari area rumah sakit, Jungkook pun memutuskan untuk ke sebuah cafe. Ia harus segera memperbaiki moodnya. Sambil duduk menunggu pesanannya, ia kembali memikirkan makanan yg ia bawa tadi
"Yeri makan makanan yang gue bawa nggak yahh" tanyanya dalam hati.
Sementara di rumah sakit...
Terdengar suara seseorang membuka pintu, saat Yeri berbalik ternyata itu adalah Jinhwan dan Irene.
"Gimana hasil check up nya kak?"
"Sehat dan lengkap Yer" jawab Irene.
"Lohh ini siapa yg bawa?" tanya Jinhwan melihat sebuah kotak makanan di atas meja.
"Oohh.. itu Jungkook yang bawa kak, tadi dia mampir ke sini sehabis kuliah"
"Porsi makanannya lebih dong, kakak udah beli 3 porsi nih" ucap Jinhwan sambil memperlihatkan makanan yang ia beli tadi.
"Buat aku aja, yah yahh" sahut Irene.
"Emang kamu bisa abisin?" tanya Jinhwan ragu.
"Ya bisalah, aku makannya nggak sendiri yang! disini ada baby kita" Irene mengelus perut buncitnya.
Jinhwan lalu mensejajarkan wajahnya dengan perut Irene..
"Anak papa makannya nggak sebanyak itu kok, mamanya aja yang doyan makan.. lengannya aja udah mau kayak betis.. iyakan sayang" ia lalu mengecupnya sekilas.
Ucapan Jinhwan tadi berhasil melayangkan satu pukulan ke lengannya
"Iiihh apaan sih, aku nggak segendut itu kok"
"Iya iyaa.. kamu tetep cantik kok, sejak kamu hamil cantiknya malah nambah, jadi makin bohay tau nggak"
"Ishh.. kamu mah! ingat kita lagi ada di mana" satu pukulan kembali mendarat di lengan Jinhwan.
"Maaf yah Yer, calon kakak ipar kamu ini emang agak geser orangnya" lanjut Irene.
"Ehh nggak papa kak, santai aja" jawab Yeri sambil mengulas senyuman.
"Andai saja kamu udah sadar Tae, pasti kamu juga bakal tertawa mendengar candaan kakak kamu.. seperti biasanya.."
ucapnya dalam hati sambil menatap dalam-dalam orang yang tangannya masih dalam genggamannya.. Kim Taehyung..
~•🌹•~
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm So Sick | Taehyung X Yerim
FanficSemenjak kepergianmu.. hidupku bagai dirundung badai yg tiada hentinya menerpa.. Hingga sekarang aku sudah tidak peduli lagi dengan hidupku.. Andai kau masih ada disini.. Aku sangat merindukan sosokmu.. Ayah.. -Kim Yerim