Happy Reading!!
.
..
.
.
."Sorry,I can only keep it a secret, because this is not good for us:)"
-Clara***
Sekarang jam istirahat pertama.
Aku sedang menuju kantin sama Clara,memenuhi janji ku kemarin. Sebenarnya kemarin istirahat ke2 kami berdua jadi untuk beli Mi Ayam,aku jadi mentraktirnya 2 porsi mi ayam,tapi perut Clara tidak mungkin menghabiskan 2 porsi sekaligus. Jadilah hutangnya pada Clara tinggal 1 porsi Mi lagi.
"Ra.. lu gapapa 2 hari makan mi ayam?" aku menghawatirkannya,dia pernah terkena usus buntu,dan aku takut makan mi 2 hari berturut turut akan menganggu kesehatannya.
"gapapa,tenang aja! Asal gratis. Kalo bayar nanti gue rugi kalo makan mi mulu."
Nara hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu.
Disini aku melihat lapangan,disana ada beberapa orang berseragam putih dengan garis garis tosca di lengannya bertuliskan 'osis' sedang memunguti sampah disekitar lapangan.
Ada beberapa orang yang seangkatannya,beberapa kakak kelas,dan ada beberapa kelas 10.
Tiba tiba Inara berbelok dan menghampiri seseorang yang tengah memunguti sampah daun kering dilapangan."Eh Nar lo mau kemana? Woy? Nar?"
Aku tak menghiraukan suara Clara. Aku sangat ingin menghampiri orang yang dilapangan dengan rambut terkuncir dan sekarang dia sedang memandangnya. Kau tahu? Dia teman sekelas ku dulu,dia sangat bersikukuh ingin masuk OSIS.
Aku menghampirinya dan.. memandangnya rendah.
"eh pembantu,bersihin ya,enak kan jadi Babu sekolah." Kataku sadis. Orang itu langsung menunduk,tak tahu harus berkata apa.
Sementara Clara masih bingung,orang itu adalah teman Nara waktu kelas 10. Tapi mengapa dia sesadis itu? bagaimana jika Nara tau bila..
Aghh!!!
Aku pergi menghampiri Nara yang masih memerhatikan gadis itu sedang memunguti daun kering. Dan segera menarik lengan Nara membawanya pergi dari lapangan menuju kantin.
"Lo apa apaan sih Nar? Niat kita tuh ke kantin! Gue laper tau gak?!" kata Clara menuntut Nara.
"maaf ra. Gue kesel aja gitu,ah udah lah tuh pesen gue bayarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nara Dan OSIS?
Teen FictionInara Lydia siswi 11 IPA 3 SMA Pritama yang mempunyai kebencian sangat amat dalam dengan istilah,serta objek dari kata "OSIS". Ia mempunyai prinsip kuat bahwa OSIS bukan orang yang pantas untuk terkenal,patas dikagumi,dan pantas untuk di lebih lebih...