Inara Lydia siswi 11 IPA 3 SMA Pritama yang mempunyai kebencian sangat amat dalam dengan istilah,serta objek dari kata "OSIS". Ia mempunyai prinsip kuat bahwa OSIS bukan orang yang pantas untuk terkenal,patas dikagumi,dan pantas untuk di lebih lebih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"seandainya kutahu isi dari pikirannya,segalanya akan lebih mudah."
-Inara Lydia
***
Sudah 3 hari aku tidak sekolah. Setidaknya aku ingin menenangkan diri sejenak. Aku terlalu kecewa dan Clara. Mengapa dia bisa seperti ini? Waktu kejadian hari itu,sebenarnya aku ingin menerima dan mendukung dia,walaupun dia akan menjadi salah seorang dari anak emas di sekolah. Jadi hari itu rencanya aku akan minta maaf,dan pulang bareng Clara. Tapi,Clara menghindar. Dia pulang duluan. Dia membuatku sangat amat khawatir, Sementara ternyata dia sedang kerumah Meisya untuk membahas latihan untuk calon OSIS nanti.
Aku benci itu.
Aku bahkan sangat menghawatirkan orang,yang ternyata sedang berbahagia. Dia enak enakan bahagia,aku malah kepikiran. Sekarang aku seperti orang gila,dan aku seperti ini hanya karna Clara.
"sumpah,gue gak nyangka banget gue bakal begini." Kataku sambil berkecak pinggang menatap cermin di depanku.
***
Setelah 3 hari aku hilang dari lingkungan sekolah ini,temen sekelasku langsung menerorku dengan 1001 kata yang mereka tanyakan padaku.
Tapi.
Aku tidak melihat Clara disini.
Kemana dia?
Huh! Untuk apa aku mencarinya? Mungkin sekarang di dengan teman barunya. Dengan menyimpulkan senyum kecut.
Tak lama,seseorang muncul dari ambang pintu,seseorang yang lebih pendek dariku,manis,unik,Mulus,cantik dan menawan. dia terkejut melihatku ada di kelas Ini. Aku ingin menghampirinya,
Tapi.
Ego ku sudah mengelahkan segalanya.
Ku lanjut dengan duduk di kursiku,tidak memedulikan Clara yang masih menatapku. Lalu dia ikut duduk disampingku,dengan melepaskan pandangannya dariku.
Sebenarnya aku tidak suka menjadi tidak dipedulikan oleh Clara,tapi dengan seketika,semua rasa kemanusiaan ku direnggut oleh ego ku sekarang.
