Happy Reading
.
.
.
.
.
"Gue emang orang paling beruntung punya sahabat kayak Nara."
-Clara Laressa
***
Seperti yang kalian tahu. Hari ini Clara akan sibuk pelatihan,dan aku bisa apa? Kukira Setelah istirahat pertama tadi,dia akan kembali kekelas. Ternyata tidak,pelatihannya akan sampai pulang sekolah.
Aku terus memperhatikan pelajaran.
Tapi aku tiba tiba teringat sesuatu.
Aku melihat tas Clara di sampingku,tanganku terulur untuk membukanya. Dan mulai mengambil suatu benda di dalamnya. Aku menutup kembali resleting tasnya,dan membuka benda itu.
Aku mebuka halaman demi halaman benda itu dan memerhatikannya lamat lamat.
"Tanggal 12,13,14,15." Gumamku.
Aku melihat banyak bagian kosong. Bahkan ada satu halaman yang terdapat setengah ringkasan dari pelajaran.
Aku memejamkan mata,lalu memutarkan bola mataku,Mendengus kesal.
"Dia ketinggalan banyak pelajaran,gimana dia mau lulus?! Emang pelajarang gak penting apa?!"
Aku mulai menyalin semua pelajaran hari ini pada buku Clara. Menulisnya dengan cepat berharap agar ringkasan ku juga selesai.
"Bodoh! Bahkan lo ngerelain pelajaran lo demi jadi anak babu."
***
Clara Pov
"kak? Gimana pelajaran hari ini?" Terdengar dari seberang sana,suara yang sangat ku kenal.
"Iya mah,seperti biasa kok."
"Pelatihan Osis nya mulai kapan kak?"
"Mulai dari kemarin tapi Cuma jam terakhir pelajaran doang kok."
"Oh,oke.. baik baik ya kak! Semoga kepilih!"
"oke mah.. dadahh!"
Aku memutuskan panggilan sepihak.
Bersandar pada dinding,dan meminum segelas air putih yang tadi dibagikan oleh panitia pelatihan.
Aku kembali pada handphone ku, dan memencet nomor teman sekelasku. Dan sudah pasti teman itu bukan Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nara Dan OSIS?
Teen FictionInara Lydia siswi 11 IPA 3 SMA Pritama yang mempunyai kebencian sangat amat dalam dengan istilah,serta objek dari kata "OSIS". Ia mempunyai prinsip kuat bahwa OSIS bukan orang yang pantas untuk terkenal,patas dikagumi,dan pantas untuk di lebih lebih...