Happy Reading!!
.
.
.
.
.
.
"Tunggu rencana gue!"
-Jovan Riadi
***
Jovan Pov
"WOY BUDEG!!" gue udah teriak ke sekian kalinya,tapi dia malah bodo amat.
Ini adalah hukumannya karena gak mau jalan bareng gue. Gue ngusik dia kayak gini bukan karena gue mau bikin dia sengsara,tapi gue suka bikin dia risih. Karena ngejailin dia adalah satu satunya cara buat deket sama dia. Gue udah suka sama dia semenjak MOS,kebetulan gue jadi Kambing –kakak pembimbing- kelas dia. Terus tingkah dia yang pecicilan,bobrok,berisik,aneh,bukannya bikin gue ilfeel,malah bikin gue senyum senyum sendiri.
"APAANSI KAK UDAH SONO,JANGAN BANYAK ALASAN!" kata Nara dari dalam.
"yailah,gini gini juga susah tau bikin alasan!" batin gue
"INARA LYDIOT YANG CAK-"
Cklek
Dugh
" EH ANJIR!" erang gue saat kaget nerima tendangan Nara yang tiba tiba melesat pada betis kaki gue.
Itu terjadi dengan tiba tiba,seperti petir yang kilat. Aku melihat mukanya yang merah memanas karena marah dengan nafas yang menggebu gebu.
"lucu." Batin gue. Itu bener bener lucu,imut.
"KAK! GUE BUTUH KETENANGAN."
"ha? Apa? Ketenangan? HAHAHAHA anjir,lebay banget bahasa lo!"
"BODO AMAT AH!" keluh nya lagi sambil berjalan dengan tergesa gesa .
Dia mulai melangkahkan kakinya pada anak tangga. Dan mebiarkan gue yang sedang memegang kaki kesakitan. Bahkan dia tidak menoleh sama sekali.
"EH LO MAU KEMANA NAR?!" Teriakku pada Nara.
Nara menghentikan langkahnya. Menoleh ke gue.
"KATANYA MAU SAOS IH! KALO GAMAU YAUDAH GUE KEATAS LAGI." Kata Nara dengan nada ketus. Sambil mebalikkan badan lalu membalikkan rute jalan.
"YAH JANGAN DONG! UDAH BALIK LAGI!" kata gue sambil berlari ke tangga meraih tubuh Nara dan mendorongnya untuk kembali pada rencara awalnya.
Ya,rencana awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nara Dan OSIS?
Teen FictionInara Lydia siswi 11 IPA 3 SMA Pritama yang mempunyai kebencian sangat amat dalam dengan istilah,serta objek dari kata "OSIS". Ia mempunyai prinsip kuat bahwa OSIS bukan orang yang pantas untuk terkenal,patas dikagumi,dan pantas untuk di lebih lebih...