AREXSA

Arexsa | Two

Matahari sudah naik dan jam sudah menunjukkan pukul 11.00am, namun gadis itu tetap tak mau beranjak dari tempat tidurnya, Ini adalah hari ke tujuh kepergian Anne, Ibunya.

Tok... Tok... Tok...

Pintu kamar Arexsa terbuka, menampilkan Wilson disana. Arexsa tau kalau itu adalah Ayahnya, ia tetap pada posisi tidurnya yang membelakangi Wilson.

"Pergi," Satu kata yang mampu membuat Wilson mengerti perasaan Arexsa.

"Makananmu sudah ada dimeja," ucap Wilson lalu pergi dari kamar putrinya.

Arexsa sudah mengetahui semuanya, Anne memilih berpisah karna Wilson berselingkung dengan sekretarisnya. Gadis itu merasa tak mau lagi melihat Pria itu!

Arexsa yang dulu ceria sudah tak ada lagi, Arexsa yang selalu tersenyum juga sudah sirna, dan hanya ada kesedihanlah didalam hati gadis itu.

Sekarang cacing diperut Arexsa sudah meminta jatah, gadis itu menuju dapurnya dan mengambil beberapa makanan lalu membawanya ke kamar lagi. Mengingat Wilson yang tak ada dirumah.

Ia mengetikan sebuah pesan kepada Lisa.

Lisa

Lis bisa kesini?

Oke Sa.

Read.

_____________________________

***

Lisa sudah berada dikamar Arexsa, gadis itu selalu siap untuk mendengar curhatan dari sahabat masa kecilnya itu.

"Lo mau curhat apa?" tanya Lisa.

"Gue mau pindah Lis," ucap Arexsa, gadis itu menatap Lisa dengan tatapan sayu.

"Kenapa?"

"Karna dirumah ini Gue selalu ngerasa sedih," ungkap Arexsa yang sudah meneteskan air matanya.

Lisa mengangguk sambil mengelus bahu Arexsa, "Gue ngerti, tapi Lo mau pindah kemana?"

"Gue mau ke Bandung."

"Pindah sekolah juga?"

Arexsa mengangguk, "Salah nggak keputusan Gue?"

Lisa menggeleng, "kalo itu bisa bikin Lo bahagia, Lo nggak salah."

Arexsa pun memeluk Lisa, sahabatnya itu adalah satu-satunya orang yang mengerti perasaannya setelah Anne, Ibunya.

"Lo harus kuat, Arexsa." bisik Lisa.

Triring... Triring... Triring...

Ponsel milik Lisa berbunyi, mereka mengakhiri pelukannya. Disana terdapat panggilan dari Ayah Lisa dan gadis itu segera mengangkatnya.

"Halo Yah!"

"...."

"Iya Lisa pulang." setelah mengatakannya gadis itu menutup panggilan.

"Bokap Gue nyuruh jagain Bima," ucap Lisa. "padalah baru sebentar nemenin Lo." lanjutnya. Bima adalah adik Lisa yang masih berumur lima tahun.

"Iya gpp, pulang aja," paham Arexsa.

Arexsa mengantar Lisa sampai depan rumahnya dan bertepatan dengan datangnya mobil Wilson disana.

Mobil itu terparkir sempurna, dan sang pemilikpun keluar dengan seorang wanita disampingnya.

"Mari Om!" sapa Lisa yang berpapasan dengan Wilson, gadis itu juga melihat wanita disamping pria itu. Ia terus melangkah sambil sesekali menengok Arexsa disana.

Arexsa menatap wanita itu. Namanya Susan, ia cantik, bertubuh langsing, dan berambut panjang. Wanita itu tersenyum, namun tak digubris oleh Arexsa. Apakah orang ini pelakunya? batin Arexsa.

"Pah bisa bicara sebentar," ucap Arexsa pada Wilson. Pria itupun dengan senang hati menuruti putrinya, Arexsa melangkah pergi dan disusul oleh Wilson dari belakang.

Sampailah mereka berdua didapur. Arexsa menghela nafas panjang lalu membuangnya kasar. "Arexsa mau pindah sendiri," ucap gadis itu.

Spontan Wilson terkejut, "kemana?"

"Bandung."

"Kenapa?"

"Papa bisa ngelakuin apa yang Papa mau, tanpa Arexsa harus tau," terang gadis itu.

Wilson hanya diam terpaku, "Apa dia orangnya?" tunjuk Arexsa pada wanita yang sudah berada diambang pintu. Wilson langsung menoleh sekejap, lalu menatap putrinya lagi.

Bibir Arexsa terangkat sebelah menatap Wilson, gadis remaja itu langsung pergi meninggalkan Ayahnya tanpa berkata apapun lagi.

Wilson terus memanggil nama putrinya, namun Arexsa tak menjawab dan berlalu pergi.

"Sudahlah sayang, all will be fine!" (semua akan baik-baik saja!) ucap Susan yang sudah mengelus lengan Wilson.

Dikamar gadis itu menangis sejati-jadinya. Bagaimana bisa Ayahnya sudah membawa wanita baru padahal ini adalah tujuh hari perginya Istrinya? batin kesal gadis itu. Ia mengambil figura berisi foto mereka bertiga.

"Mah, Papa udah bawa pengganti, Mama jangan sedih ya disana," ucap gadis itu sambil memeluk figuranya. Tak sadar Arexsa mulai terlelap dengan mata yang masih basah disana.

To be continue....

Greget kali Aku nulisnya, Aish:(

Semoga suka sama part ini:)

Votenya jangan lupa, comment pun juga:)

Salam cinta, Author.