Arexsa | Five

829 106 92
                                    

Algara Evan Geornandi adalah cowok tukang onar di sekolah. Mukanya yang tampan dan klimis membuat kaum hawa terenyuh melihatnya. Namun dihadapan Arexsa sosok pria itu justru sangat memprihatinkan, lantas gadis itu hanya menganggap Algara dengan sebutan berandal.

Gayanya yang sok keren ditambah baju yang tak terkancing sempurna membuatnya merasa aneh dengan cowok ini. Sangatlah mencari sensasi, dan pastinya sering gonta-ganti cewek, pikir gadis itu.

Banyak gadis yang sedang berolahraga tak segan memanggil-manggil nama cowok itu berulang-ulang yang mengundang banyak mata juga menatap sosok perempuan dibelakang Algara yang tak lain adalah Arexsa.

Arexsa tambah yakin kalau sebenarnya cowok didepannya ini adalah seorang playboy.

Namun, ketika gadis-gadis disana semakin meneriakinya, cowok itu malah menutup telinganya geram.

Sampai akhirnya,

Arexsa terkejut bukan main saat tangan mungilnya ditarik paksa oleh cowok didepannya itu. Arexsa berusaha melepas, namun nihil, cengkramannya makin kuat. Dengan berat hati gadis itu pun menurut.

Gadis-gadis yang bisa dibilang fans dari Algara pun diam seketika dan beralih menatap Arexsa kesal.

Siapa cewek itu? Pikir mreka.

Sampai akhirnya mereka berdua sampai di depan kelas tujuan yang tak lain kelas XI MIPA 4. Algara pun melepas genggamannya, dan masuk begitu saja tanpa mengucap sepatah kata.

Arexsa tampak kesal disana, tanganya tampak merah, namun ia tetap tak peduli. Gadis itu pun mengikuti Algara dibelakangnya.

"AREXSA!!!" teriak Gerry disana, dibangku paling pojok belakang dekat jendela. Itu salah satu tempat favoritnya ketika memilih bangku.

Arexsa menoleh ke asal suara, melihat Gerry yang tersenyum sumringah. entah apa yang merasukinya, namun senyum itu berubah menjadi tatapan sinis setelah bertatapan dengan Algara. Entah apa yang terjadi pada mereka berdua, Arexsa tak mau tau!

"O iya, kita ada murid baru! Silahkan perkenalkan diri!" pinta Bu Maya, yang sudah dikabari Pak kepala sekolah tadi.

"Nama gue Arexsa, pindahkan dari Jakarta, salam kenal semua," Intro Arexsa tak basa-basi.

Bu Maya tercengang dengan perkenalan singkat dari gadis itu. Arexsa pun tak mengucap kata lagi yang membuat guru muda itu harus menyudahi perkenalannya.

"Ada yang mau ditanyakan?" tanya Bu Maya pada murid disana.

"Bole minta no Wa ngga?"

"Udah punya pacar?"

"Tinggal dimana?"

"Kenapa lo pindah?"

Sontak murid menjadi heboh dengan berbagai pertanyaan yang seharusnya menjadi privasi.

BRAK!!!

Gebrakan meja keras oleh Gerry,
"KALIAN TANYA APA SIH? ITU PRIVASI!" ucapnya meninggikan suara.

"Lo pacarnya Ger?" tanya seorang siswi yang langsung melontarkan pertanyaan itu, karna disekolah ini Gerry terkenal dengan sosok yang sangat cuek dan bodoamat dalam segala hal.

"Sudah-sudah!" Seru Bu Maya, "Arexsa, kamu boleh duduk di bangku dekat Algara!" pinta Bu Maya yang langsung dilakukan gadis itu.

Algara pun menatap Arexsa, membuat Arexsa sedikit risih karenanya. Gadis itu pun meletakan tasnya lalu segera duduk tanpa peduli.

"Algara!" Panggil Bu Maya.

Algara pun menoleh dengan menunjuk dirinya memastikan.

"Iya, Siapa lagi Algara disini?! Kamu pake baju benerin! Setiap hari kok kek berandal kelakuannya! Mau ibu kancingin?" ungkap Bu Maya.

Seisi kelas pun tertawa dibuatnya, sifat Algara belum sepenuhnya terungkap oleh Arexsa. Gadis itu tak menganggapnya lelucon, justru ia masih merasakan nyeri yang mendadak ditangannya.

Ia pun melihat tangannya yang masih merah dan berusaha untuk bersikap acuh, namun Gerry yang memperhatikan gadis itu dari tadi langsung khawatir.

Algara tak tau, karna Arexsa menyembunyikannya. Cowok itu akan bertanggung jawab nanti! Pikir Arexsa dalam hatinya.

***

Jam istirahat pun tiba, Kevin mengajak Arexsa ke kantin namun gadis itu menolak. Gerry tetap berisi keras dan akhirnya Arexsa hanya minta dibelikan teh kotak. Kevin pun berjalan keluar. Menyisakan dirinya dengan Algara yang tengah tidur dibangkunya.

Saat yang tepat untuk tanggung jawab! Seru Arexsa. Saat ingin membangunkan cowok itu, Algara lebih dulu terbangun dan melihat Arexsa yang tengah menatapnya kaget dengan tangan yang hampir mengenai pipi cowok tersebut.

"Mau ngapain lo?" tanya Algara datar.

Arexsa menurunkan, tangannya dan tetap kukuh meminta pertanggungjawaban.

"Liat apa yang lo lakuin!" Arexsa menunjukan tangannya yang merah.
Algara terkejut bukan main dan langsung menarik tangan gadis itu.

"Sakit ya? Maafin gue, gue gak tau," ucap Algara.

Arexsa tetap diam setelah memandang Algara yang begitu khawatir dengan tangannya.

"Lo beneran bego? Apa gimana?" pertanyaan yang langsung diucapkan Arexsa, membuat Algara terkejut.

To be continued....

Menurut kalian gimana sih sikap asli Algara?

Jangan lupa vote, vote, vote, + comment!

Salam cinta, Author.

AREXSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang