Arexsa | Three

1K 151 159
                                    

Hari ini adalah hari dimana Arexsa akan pindah dari rumahnya. Gadis itu sedang berkemas sekarang, tentunya dengan bantuan Lisa. Sebenarnya Arexsa tak ingin merepotkan, tapi gadis itu sendiri yang bersikeras membantunya. Bagi Lisa ini bukan apa-apa, ia ingin yang terbaik untuk sahabatnya, Arexsa.

"Nanti kalo Lo udah pindah jangan lupa sering main kesini," ucap Lisa seraya melipat baju milik Arexsa lalu memasukanya ke dalam koper.

"Iya, tenang aja," jawab Arexsa datar. Entah mengapa gadis itu enggan untuk tersenyum.

Lisa mendengus, "Sedihnya jangan lama-lama, Arexsa,,,,,," ungkap Lisa ketika melihat mata Arexsa yang bengkak, mungkin semalam gadis itu bertengkar hebat dengan Ayahnya. Pikir Lisa.

Arexsa hanya tersenyum tipis itu juga karna ia paksa kan.

"Nanti Lo dianter siapa? Papa Lo?" tanya Lisa yang sudah selesai dengan kegiatannya.

"Gue sendiri, naik taksi."

"Bokap Lo kasih setuju?" tanya Lisa lagi, mengingat Arexsa adalah anak semata wayang dan selalu dimanja oleh orang tuanya.

Arexsa hanya memberi seringai miring, ia rasa sekarang ia tak butuh persetujuan lelaki, bgst itu.

"Mending Lo pulang deh Sa, udah selesai kan!" desak Arexsa. Lisa hanya tak percaya dengan sifat Arexsa yang tiba-tiba berubah.

"Ta... Tapi kan!" ucap Lisa terpotong setelah Arexsa mendorong tubuhnya keluar dari kamar gadis itu.

"Lo udah bantu banyak dan makasih!" Arexsa menutup pintunya setelah mengatakannya.

Lisa hanya tak menyangka, perilaku Arexsa sudah diluar dari dirinya yang dulu, yang selalu ceria, ramah, dan sopan.

"Arexsa, Lo berubah."

Lisa pun menatap pintu kamar Arexsa, dan berlalu setelahnya. Padahal ia ingin sekali mengantar Arexsa nanti.

Entah apa yang ada dipikiran Arexsa, ia sangat tak ingin digangu sekarang. Walaupun ia tau Lisa sangat khawatir padanya.

Gadis itu kembali mengemasi barang-barangnya dan setelah selesai ia memutuskan untuk memanggil taksi yang akan mengantarnya.

***

"Pak bisa tolong taroh koper ke bagasi?" pinta Arexsa pada supir taksi tersebut.

"Iya Neng," Dengan senang hati supir taksi itu melakukannya, ia mulai berlari kecil mengambil koper besar milik Arexsa dan memasukannya dalam bagasi.

Arexsa masuk dalam taksi, mata Arexsa berkeliling, ia melihat seorang gadis seusianya tengah menatapnya lekat dari kejauhan dengan bocah kecil yang digandengnya, lebih tepat dari gerbang rumah milik Arexsa.

Lisa menatap taksi di depan rumah Arexsa dengan tatapan yang sangat ingin bertemu. Namun ia hanya bisa melihatnya dari sini karna Arexsa lah yang memintanya.

"Kak, tenapa tita tecini?" ucap Bima pada Kakaknya. Bocah kecil itu hanya melihat kakaknya yang terus menatap kedepan.

"Kak Arexsa mau pindah, Bim," jawab Lisa.

"Temana? jauh ya?" tanya bocah itu lagi dan Lisa hanya tersenyum.

Arexsa yang melihat mereka berdua memutuskan untuk keluar, ia meminta pada pak supir untuk menunggunya sebentar.

Gadis itu berlari mendekat pada Lisa dan Bima.

"LISA!!!" teriak Arexsa yang sudah memeluk sahabatnya itu.

AREXSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang