Tahun 2019. Tahun dimana kita berada pada zaman modern. Zaman serba canggih. Zaman serba mudah. Zaman serba instan, zaman informasi dan teknologi. Zaman now.
Aku mendengar beberapa orang, bahkan hampir semua orang memakai kata "halu" singkatan dari kata Halusinasi. Kata halu ini booming dan viral pada tahun itu, terutama bagi para anak remaja yang seringkali mendengarkan lagu dari seorang wanita yang bernama feby dengan judul lagunya yang berjudulkan HALU.
Setiap kali masuk pada perbincangan. sedang menceritakan hayalan dan imajinasi. Kata halu ini akan muncul sebagai istilah baru untuk menjelaskan angan-angan, hayal, imagine. Awalnya aku tidak paham apa yang dia katakan. Karena saat itu baru pertama kali aku mendengar kata halu itu. Sampai saya bertanya. Halu itu apa. Dan jawabannya adalah. Halu itu halusinasi. Disana aku sudah tidak bertanya lagi. Karena aku sudah tau arti dari sebuah kata halu.
Namun yang ingin ku mengerti. Mengapa mereka menempatkan kata halusinasi kepada sebuah angan, hayal, dan bayangan. Itu adalah hal yang jelas sangat berbeda. Aku ingin membantah tapi diriku sadar bahwa zaman sekarang sudah berubah. Itu perkembangan zaman. Mungkin saja itu bahasa gaul yang baru muncul lagi, diambil dari kata halusinasi. Mungkin pengertian yang mereka maksudkan itu berhayal. Karena tidak ada kata untuk berhalu. Mungkin untuk mereka itu keren dan kekinian . Namun aku menolak untuk mendukung itu.