Setiap manusia dilahirkan berbeda dalam hal yang berbeda pula. Segala sesuatu di dunia ini pun terlahir dari perbedaan. aku dan kamu terlahir dari perbedaan. karena perbedaan itulah lahir kata Kita. dengan syarat aku dan kamu saling menerima.
Ngomong-ngomong tentang perbedaan. apakah perbedaan itu buruk? apakah berbeda itu hina? apakah berbeda itu asing?
Jika berbeda itu baik maka aku sebagai lelaki apakah baik membedakan diri sebagai lelaki yang selalu memakai daster, rambut panjang, bibir berlipstick, sepatu sport, dan lengan berotot? itu berbeda bukan. atau mungkin kamu yang sedang membaca tulisan ini akan keren jika kamu berbeda dengan membaca dari bawah keatas. itu juga hal yang berbeda. keren kah? baik kah?
berbeda itu baik, tapi tidak dengan cara yang menentang.
Kalau berbeda itu baik. berarti setiap manusia didunia itu baik? karena kita semua terlahir dari perbedaan. jadi sudah beda dong..
Kita memang telahir dari perbedaan. Tapi coba ingat ingat lagi. sifat manusia itu ikut-ikutan dan tiru meniru. ada rasa iri dalam diri manusia, ada rasa tidak puas dalam diri manusia, ada rasa ingin sama dengan manusia lain yang menurutnya baik untuk ditiru. sifat dan rasa itu menuju kepada persamaan dengan orang lain. dan terkadang bedanya kita sudah hilang dimakan gengsi. karena ingin dilirik seperti selebriti-selebriti yang terkenal. ingin dipuji karena kecantikannya yang menyamai idolanya. ingin diberi penghargaan atas prestasinya dalam selebrasi dimedia-media ajang pamer padahal itu hasil tiruan.
Mayoritas Sifat manusia sekarang sudah sama saja. tidak ada yang spesial. aku tidak menyebut diriku yang terbeda. akupun sama manusia yang aku sebut dalam sudut pandang ini, dan ku akui itu. namun aku sangat heran dengan orang yang tidak terima melihat temannya yang berbeda pikiran dengannya. selalu saja memaki seseorang yang tidak sepaham dengannya. langsung berkomentar terhadap apa yang ia lihat sesaat tanpa membaca dan bertanya. tidak menetralisir ucapannya ketika mengkritik perbedaan yang ia lihat. seakan-akan jalan hidup manusia ia yang menentukan. seolah ia saja yang menentukan syarat kebahagiaan untuk orang lain. apakah itu tidak terlalu egois sebagai manusia yang hanya numpang hidup sesaat didunia.
ayolah jangan seegois itu. kita sama-sama punya pilihan. banyak pilihan didunia ini. beragam, berjenis, berkelas, bercabang pilihannya. jangan menentukan standar seperti itu.
berbeda itu baik. secara individu. namun ada yang lebih baik lagi. yaitu bersatu. bagamana caranya bersatu? saling menerima perbedaan yang ada.
jangan pernah membeda-bedakan. itu memecahkan. jangan menyama-nyamakan. kita jelas berbeda