Judul ini tidak bermaksud untuk menyinggung seseorang yang meggagas bahwa bumi itu semakin sempit. tidak. sekarang aku hanya ingin mengajak kalian semua untuk berpindah sudut pandang sejenak. untuk memahami tulisan ini. sudut pandang dari kamera terbaik yang allah berikan. 2 mata. sudut pandang ini memandang fisik bumi yang luas dari dua mata kita yang sangat kecil ini.
Suatu hari. ada acara besar dari perusahaan bapaku untuk traveling. acara itu melibatkan seluruh keluarga member perusahaan. kapan lagi keluargaku menempuh perjalanan untuk bersenang-senang. kita sekeluarga sangat senang mendengar beritanya. itu bukan yang pertama kalinya. jika di kira-kira, itu perjalanan bersenang urutan ke 3. yang menjadi spesial adalah komplitnya anggota keluarga. semua member keluarga ikut menempuh perjalanan itu.
Ketika dalam perjalanan menuju jogja. bapaku yang duduk tepat dibelakang bangkuku mengomentari pemandangan yang begitu indah dari dalam bus kepada rekannya yand berada disampingnya.
"wah... keren.. ternyata bumiku masih luas" celetuknya setelah melihat pemandangan itu yang memang begitu memanjakan mata.
Aku yakin. bahwa kata-kata yang terlontar dari mulutnya itu bukan sekedar ucapan yang terlintas begitu saja. itu dari hati. itu dari perasaan. aku cerna dan aku fikirkan lagi pujian kepada dunia itu. aku baru tersadar. orang-orang yang berkata bahwa bumi semakin sempit itu tidak bisa di terima. kecuali kalau kalimat yang digagas seperti. dunia ini semakin sempit.
karena bumi dan dunia memiliki arti yang berbeda. dunia adalan alam kehidupan, tidak berbentuk fisik. bumi merupakan tempat tinggal. tempat manusia berpijak. tanah. terlihat. yang aku maksudkan sekarang adalah BUMI.
Bumi itu ternyata sangat luas, masih luas, dan akan tetap luas. Bila kita ingin dan tak malas untuk bergerak, bila kita berjalan menyusuri bumi perlahan lalu memperhatikan, bila kita bersatu dan bersama, dan bila kita memperluas keluasan itu dengan hati yang luas bukan sikap culas.
Bumi akan terasa sempit. bila kita berpikir sempit, bila kita malas bergerak tak mau tau bagaimana keadaan bumi sekarang, bila kita mempersempit dengan mata, telinga, hati yang karuniainya namun kita jadikan itu sebagai pelit. Sulit menghargai karya orang lain, sulit menghargai luasnya bumi, sulit menghargai indah ciptaannya yang tiada tandingannya.
