Besok adalah hari raya idul fitri. Bulan yang kita tunggu-tunggu, kini kembali untuk kita tunggu lagi. Entah akan berjumpa lagi atau tidak, entah. Ku harap berjumpa kembali. Malam itu aku dan temanku, gumilang, duduk berdua diatas jok motornya, menunggu rasyid datang.
"pi, liat ke langit deh, indah banget sekarang" Gumilang mangadahkan kepalanya keatas menunjukanku akan hal itu.
"waah... keren euy." jawabku. Kita berdua terkagum-kagum memandanginya. Jarang-jarang. Disana aku melihat keajaiban dan jawaban. aku terfikirkan sesuatu. mungkin ini pertanda dari sangat mulianya bulan suci ramadahan. Bukan hanya manusia yang menghias dunia dengan takbirnya. Namun juga bintang-bintang disana menghias langit dengan keindahannya, menerangi bumi dengan khasnya, memanjakan mata yang memandangnya, karena mereka juga ikut serta dalam merayakan hari raya idul fitri. Siap merindukan bulan ampunan lagi. Memang ya, tidak ada yang lepas dari kuasa Allah SWT.
Langit malam itu sangat indah terhiasi bintang-bintang kecil yang alangkah indahnya. Terfikirkan satu hal lagi setelah melihat itu, bahwa..
Sekecil-kecil nya bintang di mata manusia akan tetap indah selagi menerangi bumi, memanjakan mata, menghiasi langit. Dan sebesar-besarnya bintang yang sesungguhnya akan tetap kecil di mata manusia yang sulit mendekatinya.
Bintang, tetap saja begitu. Kau harus tetap di atas sana untuk meramaikan luasnya ruang yang tak bertiang itu. Tak apa terlihat kecil, manusia yang melihat sudah tahu kok kalau sebenarnya kau itu besar. Kau akan berbahaya ketika menghampiri bumi, hanya karena ingin terlihat besar dimata manusia. Kecuali atas izin penciptamu. Jangan sesekali ingin membuktikan bahwa kau itu besar, semua orang sudah tahu kok. Jika kau melakukannya, kita semua dalam bahaya. Tetaplah bersikap seakan-akan kau memang kacil untuk dipandang, yang sebenarnya sangat besar jika dirasakan. Tetap jaga kerendah hatianmu ya bintang.