Chapter 9

952 225 20
                                    

Dan kini Xion malah ikutan memberikan senyuman misterius karena dirinya juga diajak untuk mengikuti sebuah rencana terselubung kedua hyungnya itu.

Membuat kedua hyung tertua hanya saling pandang dan memberikan tatapan tak mengerti satu sama lain, sedangkan Hwanwoong masih menyembunyikan wajahnya yang mungkin kini sudah memerah.

.
.
.
.
.
.

"Jadi silakan jawab Yeo Hwanwoong-ssi."

Keonhee menutup matanya, bermaksud agar bisa bersatu bersama badan barunya. Mencoba untuk lebih mengertikan perasaan teman seumurannya itu.

"Buat seseorang yang ada disini, gue pengen bilang makasih banyak karena udah perhatian sama gue dan perhatian sama member yang lain. Makasih udah berusaha buat jagain kita semua, dan sayang sama kita semua."

Keonhee memberikan jeda untuk melihat reaksi yang lainnya. Bisa dilihat tatapan Leedo dan Xion yang memintanya agar menjawab dengan benar, Seoho yang mengusap pundak Hwanwoong yang masih menyembunyikan wajahnya, dan Ravn yang sedang melamun.

"Gue juga pengen bilang, kalau bisa jangan suka bikin gue cemburu, cemburu itu ga enak, terus jangan sok ganteng karena emang lu ganteng, dan jangan suka caper ke banyak orang."

Semua orang kini menatap Keonhee tak percaya, dan kemudian menatap Hwanwoong yang masih tak ingin menunjukan wajahnya, "Jangan liatin gue, dengerin aja tuh Keonhee!" dan entah dari mana Hwanwoong mengetahui bahwa mereka sedang melihatnya.

Keonhee menepuk tangannya meminta agar perhatian orang-orang kembali padanya, "Gue belum beres loh ini, banyak banget ternyata yang dipendam tuan Yeo Hwanwoong ini."

"Gue tau lu ga bermaksud bikin gue cemburu, itu cuman kebiasaan lu yang pengen nunjukin kalo lu sayang sama kita semua. Karena gue juga, juga sayang sama lu."

Ravn sedikit bingung ketika Keonhee kini menatapnya, "Gue sayang sama lu lebih dari sekedar sayang sesama member," kemudian Keonhee memutuskan kontak mata mereka.

"Udah sampai sini aja, entar malah jadi acara pengakuan cinta, truth or truthnya," putusnya, tanpa peduli pada Ravn yang melihat dirinya dan Hwanwoong dengan tatapan bingung secara bergiliran.

'Maksudnya bukan gue kan?' batinnya.

Keonhee dengan segera memutar botol dengan kecepatan penuh, sampai sampai sang botol tak ingin berhenti karena terlalu penuh akan kecepatan. Namun, sayangnya kecepatannya tak bertahan lama karena kini sang botol berhenti didepan anak ayam yang sedang berada dalam badan seekor kucing.

"LEEDO/HYUNG."

Leedo dengan santainya menantang, "Ayo tanya gue, pertanyaan apapun pasti gue jawab," ucapnya dengan yakin.

Semua orang saling pandang, seolah mencari siapa yang akan bertanya pada pemilik suara berat itu.

Tiba-tiba Xion mengangkat tangannya, "Hyung, boleh ganti permainan ga?" membuat semua orang kini menatapnya.

"Ganti jadi apa?"

"Truth or dare aja."

"Lah bukannya lu yang tadi pengen truth or tr-" dan mulut Seoho ditutup oleh tangannya.

"Pokonya gue pengen truth or dare, bosen kalo truth or truth mulu."

Karena itu permintaan maknae kesayangan mereka, jadinya mereka nurut aja.

"Emang lu pengen kasih Leedo hyung dare apa?" tanya Hwanwoong yang kini sudah kembali normal(?)

Xion tiba-tiba tersenyum lebar, "Gue pengen Leedo hyung meluk Keonhee hyung, terus bilang 'aku cinta kamu!' gitu," jawabnya dengan semangat.

"Lah kok gue?" tiba-tiba Ravn menyahut tak terima.

"Bukan Ravn hyung yang jadi Keonhee hyung! Tapi Keonhee hyung yang lagi jadi Hwanwoong hyung!"

Hwanwoong melotot kaget, "Kenapa jadi gue?!"

"Udah buruan, sini hyung, biar cepet beres."

Leedo, Keonhee dan Xion kembali saling menatap satu sama lain dan tersenyum penuh arti. Dan tanpa ragu, Leedo memeluk Keonhee dari belakang.

"Baby Woongie," panggil Leedo dengan lembut.

Disana, dua orang yang sedang melihat badan mereka sendiri bermesraan seketika merasa merinding.

"Ya hyung?" balas Keonhee tak kalah lembutnya.

Kini Hwanwoong memeluk Seoho yang duduk disebelahnya, "Hyung maafin gue, gue ga tau kalo ternyata rasanya ngeliatin badan sendiri kaya gitu tuh termasuk penyiksaan diri secara tidak langsung," reaksi Hwanwoong sama sekali tak menghentikan dua orang yang sedang pangku-pangkuan itu.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu," Ravn yang mendengar suaranya sendiri sok manis seperti itu, merasa jijik sendiri. Padahal biasanya cara ngomongnya lebih manis dari itu ):

'Apa selama ini gue semenjijikan itu?' batinnya. Namun tak seperti Hwanwoong yang kini kembali menyembunyikan wajahnya, Ravn justru terus memperhatikan karena penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sejujurnya Ravn penasaran, jika memang benar badan mereka memiliki perasaan tersendiri. Jadi, akan seperti apa reaksi badan Hwanwoong ketika mendengar pengakuan cinta darinya? Eh? Memangnya dia menyukai Hwanwoong?

"A-apa hyung?"

Ravn yakin reaksi Keonhee yang gugup itu hanyalah pura-pura, hanya untuk menambah suasana saja. Tapi melihat kedua telinga Keonhee ikut memerah, entah mengapa Ravn senang melihatnya. Apa itu sebuah lampu hijau? Apa badan Hwanwoong merasa gugup olehnya?

"Aku cinta kamu."

BRAK

Tiba-tiba pintu kamar Hwanwoong tertutup rapat. Semua orang kaget, karena tak ada yang sadar kapan dirinya pergi.

"Tuh kan kata gue juga Hwanwoong hyung bakal marah," ucap Xion sembari menatap tak setuju pada Leedo dan Keonhee yang kini sudah melepaskan pelukan mereka.

"Padahal yang paling semangat sama ide ini kan lu," balas Keonhee tak terima, dan kini menatap Xion tajam.

"Kenapa kalian malah ribut sih, itu Hwanwoongnya gimana?" Leedo berusaha melerai kedua adiknya.

"Hyung, lebih baik hyung susul dulu Hwanwoongnya," Ravn menoleh pada Seoho yang berbisik padanya.

Seoho kembali berbisik kepadanya karena ketiga adiknya masih ribut dihadapan mereka, "Gue rasa saat ini waktunya buat hyung jujur sama perasaan lu sendiri."

"Bukan sebagai Keonhee, tapi sebagai Ravn."

Ravn mengangguk yakin, kemudian menyusul Hwanwoong ke kamarnya.

Meninggalkan Seoho yang sepertinya sedang sangat menikmati pertengkaran seekor anak ayam dan dua kelinci itu.

Seoho bahkan duduk sembari memakan popcorn yang entah dia dapat dari mana.

.
.
.
.
.
.

Karena aku mungkin tak akan update untuk waktu yang cukup lama, jadi hari ini aku double up

kenapa aku merasa jadi sering double update seperti ini...?

terakhir, terima kasih banyak untuk votmmentnya

April Fool's Day [ONEUS] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang