"Yaudah karna semuanya setuju gue ikut setuju juga," sambung Hwanwoong yang memang tak masalah ingin yang mana pun.
Dan karena Ravn sayang adik-adiknya tentu saja dia akan membalas, "Oke, ayo kita main truth or truth aja."
Tanpa mereka ketahui bahwa sebenarnya terdapat rencana terselebung dibalik permainan truth or truth tersebut...
.
.
.
.
.
.Dengan semangat Keohee memutar botol kosong tersebut sampai tak terlihat akan kapan berhentinya. Kemudian, lama kelamaan botol tadi memelan, pelan dan pelan, sampai kemudian berhenti dan tertuju pada seseorang.
"XION!" pekik semuanya (selain sang maknae kesayangan tentunya) dengan semangat.
Xion menunjukan wajah kesalnya, padahal tadinya dia bersemangat, tapi ya memangnya siapa yang tidak kesal ditatap dengan tatapan menjengkelkan dari hyung-hyungnya seperti itu?
"Cepet buruan tanya gue, lagian gue ga pernah bohong," balasnya.
Hwanwoong mengangkat tangannya, "Bentar, gue mau nanya. Kan kita tuh lagi ga di badan masing-masing, gimana kalo nanyanya bukan nanya kitanya tapi badannya, gimana?"
"Jadi maksud hyung kalian bakal nanyanya ke badan Leedo hyung, bukan gue? Oke setuju," merasa bahwa yang dikatakan Xion adalah persetujuan secara sepihak, Leedo menolaknya, "Hey, napa jadi gitu?"
Sayangnya sang pelopor permainan bernama Lee Keonhee terlihat semakin bersemangat, "Gue setuju! Kita bongkar semua rahasianya. Biar gue yang nanya badan Leedo hyung!"
Xion menatap Keonhee dengan tatapan menantang, "Ayo tanya hyung, ayo kita bongkar semua rahasia-rahasia Leedo hyung."
Keonhee balas menatap Xion dengan tatapan menantang juga, "Leedo hyung, siapa yang paling hyung sayang diantara kita semua?"
"Yak Lee Keonhee!"
Keonhee menunjukan telunjuknya, menyuruh Leedo diam, "Yang gue tanya tuh Leedo hyung, bukan Ravn hyung."
Xion yang terdiam beberapa saat yang sepertinya sedang mencoba menyatu dengan tubuhnya, kini menunjukan senyum miringnya, "Tentu saja yang Leedo hyung paling sayang itu..."
Semua orang (selain Leedo) menatap Xion dengan tatapan penuh penasaran, sedangkan Leedo hanya menutup wajahnya, takut jika rahasia yang dia sembunyikan harus terungkap begitu saja hanya karena badannya tak sedang berada dalam pengawasannya.
"... Xion lah, emang siapa lagi?" sayangnya jawaban Xion hanya mendapat tanggapan seperti, "Ya tentu saja, udah ketebak," dari yang lainnya.
Tanpa mereka sadari Leedo kini menghembuskan napasnya, lega.
"Karena gue udah, sekarang waktunya gue yang muter!" ucap Xion dengan semangat, dan ketika yang lainnya sibuk pada putaran botol yang malah semakin cepat, Xion berbisik pada Leedo, "Hyung lu harus traktir gue sepuasnya setelah ini, karena gue nyembunyiin kalo sebenernya lu sayangnya sama-"
"SEOHO/HYUNG!" bisikan Xion terhenti ketika putaran botol itu terhenti, dan menunjuk pada badannya sendiri.
"TIDAAAAAK! GANTI GANTI, KENAPA GUE LAGI?!"
Seoho menahan kedua tangan Xion yang tadinya akan memindahkan arah botol, "Yang tadi tuh ditanya Leedo, sekarang Xion, jadi bukan lu lagi," ucapnya dengan senyuman jahat yang mengerikan.
"Biar gue yang tanya Xion!" ucap Hwanwoong.
"Xion-ssi, perasaan Xion yang sebenarnya tadi anda bicarakan itu gimana?" tanya Hwanwoong dengan nada seriusnya.
"Nah bener juga, gue penasaran dari tadi lu ribut soal perasaan Xion itu maksudnya gimana," sambung Ravn yang dibalas dengan delikan tak suka dari Xion.
"Hohoho, kalian penasaran bukan? Tapi jika badan Xion membicarakan ini, suasananya akan menjadi sedikit sensitif, apa kalian siap?" pertanyaan Seoho membuat semuanya terdiam, berbeda dengan Xion yang kini menyembunyikan wajahnya.
"Dengarkan baik-baik wahai hyungdeul semua, hayati dan resapi apa yang akan saya katakan saat ini-"
"Hyung buruan ih!" iya itu Xion, dia udah malu banget soalnya, ngerasa bahwa rahasia terdalamnya bakalan terbongkar saat ini juga.
Seoho dengan senyum manisnya dia mengusap-usap kepala Xion dengan sayang, "Ternyata maknae imut-imut gemesin kita ini sayang banget sama hyung-hyungnya, ngerasa berterima kasih banget sama hyung-hyungnya, dan suka banget kalo diperhatiin sama hyung-hyungnya."
Mendengar kata-kata Seoho yang masih mempuk-puk sang maknae yang kini menutup wajahnya dalam-dalam, merasa terharu.
"Tapi karna terlalu malu dan takut para hyungnya malah ngelunjak kalo dia terang-terangan bilangin semua yang dia rasain, jadinya adik kecil kita ini suka nutupinnya pake kekerasan. Untungnya hyung-hyung mu ini pada suka dikerasin, jadi mereka yang ada makin sayang sama lu Xion," ucap Seoho yang kali ini sambil memeluk Xion.
"Huaaaa gue juga sayang banget sama lu Xion!"
"Gue jugaaaaa!"
Dan akhirnya malah jadi acara berpelukan~
Jadi... gimana sama truth or truthnya?
Ya dilanjut tentu saja.
Kali ini giliran Seoho yang memutar botolnya, dan kemudian berhenti dan menunjuk pada katak yang sedang berada dalam tubuh harimau itu.
"KEONHEE!" Keonhee yang ditunjuk malah ikut bersorak.
"Eh bentar, berarti gue?!" Hwanwoong yang baru sadar bahwa yang ditunjuk adalah badannya sendiri kini merasa gelisah.
"Biar gue yang nanya," semua orang menatap Leedo yang kayanya dari tadi ga sabar pengen jadi penanya.
"Ih kenapa Leedo hyung?" namun sayangnya Keonhee terlihat tidak terima.
"Yang nanya ini bukan Leedo, tapi ini Ravn hyung," bantahnya, dan tidak menerima perlawanan lagi.
Leedo menatap Keonhee dengan senyum menantang, "Apa yang paling pengen lu katakan ke seseorang yang lagi ada disini? Tapi susah banget buat lu ungkapin? Lu ga perlu buat sebutin orangnya."
Keonhee membalas senyuman penuh tantangan dari Leedo, sebenarnya mereka berdua sudah merencanakan hal ini.
"Gimana ini Hwanwoongie? Haruskah gue jawab?" Keohee malah melemparkan pertanyaan pada Hwanwoong yang kini sedang bersembunyi dibelakang Seoho.
"Jangan nanya gue, gue Seoho hyung!" jawabnya, tanpa memperlihatkan wajahnya.
"Baiklah, gue sebagai Yeo Hwanwoong akan menjawab pertanyaan dari Kim Ravn hyung."
Dan kini Xion malah ikutan memberikan senyuman misterius karena dirinya juga diajak untuk mengikuti sebuah rencana terselubung kedua hyungnya itu.
Membuat kedua hyung tertua hanya saling pandang dan memberikan tatapan tak mengerti satu sama lain, sedangkan Hwanwoong masih menyembunyikan wajahnya yang mungkin kini sudah memerah.
.
.
.
.
.
.Adakah yang merindukan cerita ini?
Atau merindukanku? haha
KAMU SEDANG MEMBACA
April Fool's Day [ONEUS] √
FanfictionPada hari penuh kebohongan di awal April, Oneus bukanlah Oneus yang kita kenal. "I-itu kan... gue." "UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" RaWoong SeoDo XionHee Oneus