Chapter 4

1K 246 17
                                    

Dan tiba-tiba Ravn menghentikan jalannya, "Lah kenapa gue jadi banyak ngomong gini? Efek samping pake badannya Keonhee nih kayanya."

Racaunya lagi dan lagi...

.
.
.
.
.
.

"Hwanwoongie, gue kenapa...?" Keonhee bertanya dengan sangat lemah, membuat Hwanwoong semakin khawatir.

Keonhee memegang dadanya, "Disini rasanya sakit," keluhnya.

Seketika Hwanwoong semakin khawatir mendengarnya, 'Apa jangan-jangan tubuh gue punya penyakit jantung?' pikirnya.

Tiba-tiba Keonhee menatapnya sedih, "Apa ini yang namanya cemburu?"

"Hah?" seekor harimau berubah menjadi keong seketika.

"Gue ngerasa sakit waktu ngeliat Leedo hyung peluk peluk Seoho hyung... bukan, lebih tepatnya badan lu ngerasa sakit waktu ngeliat Ravn hyung yang meluk Xion," penjelasan Keonhee membuat Hwanwoong semakin membeku.

"Apa itu artinya lu cemburu sama Xion? Lu suka Ravn hyung, Woong?"

Hwanwoong menjadi gugup ketika Keonhee menatapnya, "Apa lu selalu ngerasa sesakit ini waktu cemburu?" kemudian dia menunduk, "Lu hebat banget sih Woong, gue aja ga tahan ngerasain sakitnya badan lu yang lagi cemburu ini."

"Iya iya, gue suka Ravn hyung, dan gue emang suka cemburuan, tapi gue sayang kalian semua, jadinya gue pikir gue ga perlu terlalu cemburu karna Ravn hyung juga sayang kita semua," Hwanwoong memeluknya, membuat Keonhee membalas pelukannya.

"Tapi kenapa gue ngerasa sesakit ini?" keluhnya, membuat Hwanwoong tersenyum tipis, "Lu cuman belum terbiasa aja Hee."

.
.
.
.
.
.

Ravn menolehkan wajahnya kekanan dan kekiri mencari keberadaan adik-adiknya, "Dimana Hwanwoong sama Keonhee?" tanyanya yang entah pada siapa.

Karena dihadapannya kini hanya ada Xion yang terdiam sembari menyenderkan badannya ke sofa (terlihat seperti Leedo sungguhan), kemudian Leedo yang hanya diam, dan Seoho yang entah melamunkan apa.

"Hey, lu semua kenapa? Apa yang terjadi waktu gue pergi?" tanya Ravn lagi, namun tetap tak ada jawaban.

Tiba-tiba Seoho berdiri dan pergi ke kamarnya tanpa mengatakan apapun.

"Ho, lu gamau makan?!" teriak Ravn, yang sayangnya tak ada jawaban apapun lagi.

Ravn hanya menghela napas lelah, melihat kelakuan adik-adiknya mulai sangat tidak jelas kali ini.

"Ini semua salah hyung," ucapan Xion yang tak terduga membuat Ravn membulatkan matanya.

"T-tunggu, kenapa jadi gue?!"

Leedo hanya mengangkat kedua bahunya ketika Ravn menatapnya meminta jawaban.

"Leedo hyung," tiba-tiba muncul Keonhee di depan pintu kamarnya, dengan Hwanwoong keluar dari sana.

"Bisa hyung kesini bentar," panggilnya, kemudian masuk kembali ke kamarnya.

Hwanwoong mendekati Leedo kemudian berbisik, "Tolong jangan di apa-apain dianya," kemudian tersenyum manis ketika melihat Leedo mengangguk.

"Apa yang kalian bicarain?" tanya Ravn penasaran pada Hwanwoong setelah dia duduk disebelahnya.

"Bukan apa-apa, hyung ga usah cemburu."

Tiba-tiba Xion memeluk Hwanwoong dari belakang, "Hyung, maafin gue. Gue ga bermaksud apa-apa tadi," ucapnya sembari menumpukan wajahnya pada leher Hwanwoong.

Hwanwoong mengusap kepalanya, "Gue gapapa, gue tau lu ga bermaksud kaya gitu, lu ga salah apa-apa."

Hyung tertua disana merasa bahwa hanya dirinyalah yang tak tau apa-apa sekarang. Seharusnya dia jangan pernah menawarkan untuk membeli makanan tadi, jika hasilnya dia menjadi seperti seekor kucing yang tak tau apa-apa ):

.
.
.
.
.
.

Seoho menerawang langit-langit kamarnya, dia sedang berusaha mencerna kejadian hari ini yang sebenarnya sulit untuk dimengerti.

Mungkin jika ini film fantasi tentang orang yang saling membenci tiba-tiba bertukar jiwa kemudian saling suka, lalu bisa kembali ke badan masing-masing, bisa saja dia mengerti.

Tapi ini hanyalah ff aneh buatan author yang tidak jelas yang kerjaannya ngefangirl doang, sungguh Seoho sangat tak bisa memahami kejadian ini.

Dia mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin-kemarin yang mungkin saja ada hubungannya dengan hari ini, tapi tak ada satu pun yang dapat memberikannya sebuah kesimpulan.

Seoho kembali teringat ucapan Leedo tadi.

"Yang nangis itu bukan Keonhee, tapi orang yang badannya lagi dipake Keonhee, Hwanwoongie."

Sebuah kalimat yang terlalu ambigu dan sebenarnya cukup sulit untuk dimengerti. Namun, berhasil membuat Xion merasa sangat bersalah.

Seoho mengacak-acak rambutnya, merasa kesal dengan dirinya sendiri yang masih belum bisa memahami kejadian hari ini dan ucapan Leedo tadi.

Akhirnya Seoho memilih untuk melihat-lihat foto segrupnya, kembali mencoba untuk mencari jawaban.

"Xion jadi Leedo, Leedo jadi Ravn hyung, Ravn hyung jadi Keonhee, Keonhee jadi Hwanwoong, Hwanwoong jadi gue, dan gue jadi Xion," gumamnya sembari melihat satu-satu wajah member segrupnya.

Dan entah mengapa tiba-tiba dirinya merasakan sesuatu yang aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

.
.
.
.
.
.

ini terlihat sangat pendek... atau sebenarnya selama ini aku selalu mengetik cerita terlalu pendek?

haruskah aku mencoba double up?

April Fool's Day [ONEUS] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang