l.9

29 4 0
                                    

   Pagi pun menyapa dengan sang fajar yang membuat terpana. Bintang masih bertebaran. Bulan sudah akan tenggelam dan akan digantikan oleh cahaya mentari nan menghangatkan. Suara adzan sahut-menyahut di pagi yang masih gelap.

    Seorang gadis yang masih dibawah selimutnya menggeliat mendengar suara adzan didekat rumahnya. Rasa dingin tak menyurutkan niat gadis itu untuk menyibak selimut tebalnya yang telah melindungi dari kedinginan.

    Tanpa berpikir panjang, gadis itu pun melenggang pergi ke kamar mandi yang berada didalam kamarnya untuk berwudhu. Suara gemericik air menyala seiring disela beberapa kali oleh orang yang menyalakan air. Dan entah sudah berapa lama sehingga orang itu telah menyelesaikan kegiatan paginya.

   Setelah merapikan kamarnya. Orang itu membersihkan badan agar lebih segar meskipun di hari libur. Benar saja, selepas dari kamar mandi. Gadis itu muncul dengan wajah yang lebih segar.

   Dan entah sejak kapan, orang itu telah berkutat dengan alat bahan dapur yang sudah menjadi rutinitasnya selama beberapa bulan terakhir ini.

   Mentari semakin menunjukkan sinarnya. Dilihatnya jam yang bertengger manis di atas pintu dapur.
Udah jam segini toh, cepet banget perasaan. Ucap orang itu dalam hati dengan masih melihat jam yang menunjukan pukul 8 pagi.

   Tanpa berpikir lama, ia yang tadi telah rapi segera mengambil barang yang dibutuhkan. Setelah mengambil slingbag nya dikamar, ia segera menyambar ponsel juga kunci mobil yang berada dimeja makan. Tak lupa dengan tepak rantang yang telah bertengger manis di tangan kirinya.

   Saat baru menjalankannya mobilnya, ia mendapat telepon dari seseorang.
Hallo?
"Hallo, assalamualaikum. Dek kamu beneran kesini?"
Iya kak, kan tadi udah di chat juga. Aku bawain makanan juga nihh
"Iya deh, hati-hati dijalan loh Key. Kakak tunggu di barak"
Ihhh kok di barak sih! Kan jauh kak!
"Ngga becanda, di rumah sini ya"
Oke kak. Jangan ganggu lagi, aku mau fokus nyetir

   Setelah agak lama berdebat dengan kakaknya, Keyla bisa kembali mengemudi dengan tentram diiringi beberapa lagu yang memecah keheningan dalam mobil.

Kau datang dan pergi, oh begitu saja
Semua ku terima, apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu, kita bertemu

Sepenggal lirik yang artinya mendarah daging di hati Keyla. Lirik yang menyesakkan saat kerinduan melanda.

Tak berapa lama setelah memutar sekali lagi lagu itu, Keyla berada dirumah yang kemungkinan kakaknya sudah berada didalam. Tanpa banyak bicara atau mengecek yang tak penting, Keyla segera masuk rumah.

   "Assalamualaikum" salam Keyla saat melewati pintu depan. "Waalaikumsalam" jawab orang yang ada didalam tepatnya di ruang tengah. Keyla langsung menuju dapur melewati ruang tengah dan dilihatnya ternyata ada teman kakaknya yang menemani kakak pertamanya itu.

   "Bawa makanan Key?" Tanya kak Zao saat Keyla meletakkan tepak rantang. ""Iya kak, kakak belum makan kan?" Ucap Keyla sambil membuka tutup setiap kotak itu. "Iya, belum makan dari kemaren" curhat kak Zao. Keyla mendengus pelan karena curhatan kakaknya itu.

    "Nih udah siap, temen kakak sekalian tuh. Nanti ambil sendiri aja" kata Keyla yang lalu melenggang pergi menuju kamarnya. Dalam kamar ia mengambil sebuah buku diary kosong yang beberapa waktu ia beli.

   Setelah selesai dengan urusam dikamar, Keyla pun kembali ke bawah dan membereskan piring yang dipakai kakak nya tadi. Tak lama setelah itu, Keyla keluar menemui kakaknya yang telah berada didepan mobil.
    "Nih dek temen kakak" kata kak Zao menunjuk temannya. "Zeyhan" kenal kak Zeyhan pendek namun dengan senyuman. "Keyla kak" senyum Keyla pun tak kalah manis sambil membalas uluran tangan kak Zeyhan.

   "Ke caffe dulu kan dek?" Tanya kak Zao setelah didalam mobil dam menjalankan mobil dengan kecepatan rata-rata. "Iya kak, ambil cakenya dulu" jawab Keyla dengan fokus handphone.

   Keyla pun menelepon seseorang. Saat sambungan pertama, telepon langsung terhubung.
"Hallo?"
Hallo kak
"Gimana Key?"
Kakak jaga ya?
"Engga"
Ngga keluar kan?
"Engga kok"
Nanti ke pos belakang ya kak
"Kenapa?"
Gapapa. Ada sesuatu aja
"Iya dahh sesuatu, jam berapa?"
Setengah jam lagi kak
"Oke, kakak tutup dulu ya"
Oke kak

   Sambungan telepon pun terputus. Dan tepat sampai di caffe milik Keyla. "Kak mau berapa nih?" Tanya Keyla pada kak Zao yang sedang berkutat dengan handphonenya. "Serah deh" jawab kak Zao tanpa mengalihkan dari handphone.

   Keyla pun masuk kedalam caffe dan langsung menuju ke dapur. Di caffe Keyla disambut hangat oleh para pegawainya. Bahkan para pegawainya menganggap Keyla itu seperti saudara sendiri.

    "Eh, mbak Key mau ambil cake ya?" Tanya salah satu pegawainya di dapur. "Iya mas Ta" jawab Keyla singkat karena sedang memasukkan cakenya ke plastik. "Duluan ya mas Ta mbak Ya" pamit Keyla pada kedua orang di dapur dan dibalas dengan lambaian tangan oleh kedua orang itu pula.
   "Cepet banget Key?" Tanya seorang dibalik meja kasir. "Iya mbak, buru-buru lagian. Duluan ya mbak Ki" pamit Keyla pada orang itu dan dibalas dengan kata hati-hati oleh orang itu.

   Sesampainya di mobil, Keyla duduk di kursi tengah karena kak Zeyhan sudah berpindah kedepan. Dengan segera setelah Keyla masuk, kak Zao melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sampai lah mereka di area Akpol, tepatnya gerbang belakang Akpol.

   "Key udah turun belum tuh si Ali?" Tanya kak Zao saat mobil baru berhenti. "Bentar lagi mungkin kak. Atau aku masuk aja kali ya?" Kata Keyla sambil berpikir sejenak. "Masuk aja kamu dek" kata kak Zeyhan tiba-tiba memberi saran.

   "Oke deh, aku masuk dulu ya kak" pamit Keyla pada kedua orang itu sambil melenggang ke pos pemeriksaan.

Tbc
Hai guys!
I comebackkkk
Gimana? Ngefeel ga nih?
Sorry pendek gini, soalnya kalo mau buat panjang adak bampet ide nya.
Aku juga ada rencana mau buat Chanel YouTube. Tapi bingung mau kontennya gimana. Tema konten gimana. Aplikasi nya apa aja.
Kasih saran buat tema konten sama aplikasinya ya guysss

Thanks For all. Enjoy it.
   
   

Limas (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang