Kak Zao

19 2 0
                                    

Spesial part to kak Zao
Happy Birth Day kak Zao🎉
-hope you enjoy-

Pagi ini mentari seakan malu tuk menampakkan hangatnya. Awan-awan menghalangi sebagian sinar.

Di pagi yang masih dingin ini, seseorang  telah keluar rumah dari matahari belum nampak hingga mentari sedikit tertutupi oleh awan. Langkahnya konstan dari awal hingga akhir. Sampai ia dihampiri oleh temannya.

"Za, balik dulu ke barak" suruh temannya yang berdiri didepannya. "Eh, iya Zey." Kata orang itu segera berdiri dari duduknya. Tak lama, ia menuju ke barak yang berjarak 1km dari tempatnya tadi.

Sampai di barak segera ia bersih-bersih badan dan menuju lapangan untuk melaksanakan apel pagi. Tanpa menunggu lama, apel pun dimulai dan segera diakhiri. Ia segera menuju ruangannya dan duduk di kursi dibalik meja kerjanya.

  Setelah menempatkannya diri dengan nyaman, ia mencari handphonenya. Tak lama kemudian ia mendial salah satu nomor telepon di hpnya itu.


"Hallo?" Sapanya mengawali pembicaraan.
'Ya?' tanya orang diseberang telepon.
"Ma?" Panggilnya sekali lagi.
'Kenapa Za?' tanya orang diseberang telepon sekali lagi.
"Kapan Mama pulang?" Tanyanya yang membuat orang diseberang telepon menghela napas.
'Mama juga ga tau Za, tugasnya disini banyak' ucap ibunya.
"Za rindu Mama, adek juga rindu Mama. Udah lama Mama ga pulang" kata orang itu dengan lembut pada ibunya.
"Zao tenang aja, Mama udah urus cuti buat akhir tahun" kata Mama meyakinkan Zao.
'Tapi itukan masih lama ma, adek juga dirumah sendiri terus, Zao ga tega ngebiarin adek sendiri." Ucap Zao dengan nada melemah.
"Mama ngerti Za. Tapi kali ini Mama janji bakal pulang akhir tahun nanti." Nada bicara Mama pun ikut melemah mengerti perasaan Zao.
"Yaudah ma, jangan ingkari janji itu. Jangan bikin kita kecewa lagi ma. Assalamualaikum." Pamit Zao langsung memutus sambungannya.


Suasana kantor mulai meramai dengan hadirnya teman-teman Zao. Namun ia pamit ke barak untuk istirahat karena badannya kurang enak.


Saat sampai di barak, ia mendial nomor ayahnya yang sibuk. Panggilan pertama tak diangkat, ia masih positif thinking sampai panggilan ke-lima diabaikan orang diseberang sana. Panggilan ke-enam pun akhirnya diangkat.


"Halo yah?" Sapanya mengawali pembicaraan.
"Kenapa Za?" Tanya ayahnya.
"Kapan Ayah pulang?" Tanya Zao to the point.
"Kayaknya akhir tahun" jawab ayahnya.
"Kapan Ayah ga sibuk?" Tanya Zao kembali.
Terdengar helaan napas sebelum ayahnya menjawab. "Za, untuk saat ini ayah lagi sibuk. Jangan ganggu ayah dulu, nanti ayah telepon lagi." Kata ayahnya yang langsung memutuskan sambungan telepon.

Zao pun hanya bisa menghela napas mengingat kesibukan orang tuanya.


Pov's

Mungkin hari ini bukan hari keberuntunganku. Mama yang sibuk dengan perusahaannya, ayah yang sibuk dengan jabatannya. Aku hanya mendoakan yang terbaik untuk mereka meski terlalu sering mereka mengabaikan anaknya. Bisa dibilang ayah dan Mama jarang pulang. Bahkan ini sudah setahun tak pulang.


Terakhir bertemu mereka dan dapat kumpul bersama saat aku praspa tahun lalu. Tak bisa dibayangkan kalau mereka pulangnya akan akhir tahun nanti. Sedangkan Keyla juga membutuhkan mereka saat menentukan universitas yang akan dimasukinya. Sungguh bukan keluarga yang harmonis. Terkadang aku iri pada mereka yang orang tuanya perhatian.

Limas (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang