Tae Yong mengotak-atik ponselnya. Layarnya masih menunjukan sesuatu yang sama sejak 15 menit yang lalu. Sebuah profil media sosial dari rekannya, Mark. Entah Mark masih rekannya atau bukan, dia belum menemukan sebutan yang lebih tepat untuk Mark. Saat ini Mark hanyalah seorang pengecut di mata Tae Yong.
Pintu markas terbuka tiba-tiba, membuat Tae Yong sedikit terkejut. Kalau bukan Do Young yang masuk, pasti Tae Yong sudah marah.
"Kau menemukan petunjuk?" tanya Do Young sambil duduk di samping Tae Yong.
Tae Yong menggeleng. "Tidak, aku belum menemukan apapun." Kata Tae Yong berbohong. Dia tidak ingin Do Young terlalu gegabah, jadi lebih baik dia menyimpan sendiri dulu petunjuk yang dia tahu.
"Sial. Sudah satu bulan lebih dia lari dariku." Kata Do Young kesal. "Apa harus ku datangi saja keluarganya?" katanya lagi.
"Tidak Do Young, tenanglah. Jangan sampai emosimu itu melanggar sumpah kelompok kita." Kata Tae Yong.
Do Young mendecak kesal. "Aku tahu." Kata Do Young. Kemudian dia bangkit dari tempat duduknya dan pergi keluar.
"Kau mau kemana?" tanya Tae Yong sebelum Do Young benar-benar keluar.
"Mencarinya lagi. Mencari pelaku yang telah membuat Jung Woo mati." Kata Do Young.
Sebelum Tae Yong sempat berbicara lagi, Do Young keluar dan menutup pintu dengan kasar. Ingin rasanya Tae Yong meminta Do Young untuk berhenti mencarinya. Karena Mark, Do Young jadi kurang tidur akhir-akhir ini. Dia terus mencari Mark dari siang sampai malam.
Tae Yong melihat jam tangannya. Dia mengambil jaket kulitnya yang tersampir di kursi, lalu mengenakannya. Tae Yong menghidupkan motornya yang diparkir di luar markas. Setelah memakai helm, dia melajukan motornya menuju sebuah sekolah menengah.
Tak sampai 30 menit, Tae Yong sudah sampai di depan gerbang sekolah. Dia melihat beberapa siswa berhamburan keluar gerbang, namun Tae Yong masih belum melihat orang yang dicarinya. Tak lama kemudian, muncullah sosok jangkung yang dicari Tae Yong. Tae Yong menghampirinya dengan motornya.
"Yo, Lucas." Sapanya pada Lucas sambil melepas helmnya.
"Kak Tae Yong?" Lucas melihat ke kanan kirinya sebelum melanjutkan perkataannya.
"Aku datang sendiri. Kau tidak usah khawatir." Kata Tae Yong seolah bisa membaca pikiran Lucas.
"Ada apa kak?" tanya Lucas.
"Tidak ada. Aku hanya ingin mengantarmu pulang." Kata Tae Yong. "Naiklah."
"Apa ini ada hubunganya dengan kak Mark? Aku benar-benar tidak bisa memberi tahumu kak." Kata Lucas lirih.
Tae Yong menggeleng. "Tidak. Aku tidak akan bertanya soal Mark padamu lagi. Aku hanya benar-benar akan mengantarmu pulang saja." kata Tae Yong.
Lucas terlihat ragu. Dia tahu teman-teman Mark, termasuk Tae Yong, Do Young dan Yuta. Mereka bukan orang yang jahat, namun situasi saat ini benar-benar membuat dia harus menjauhi mereka demi Mark.
"Baiklah." Kata Lucas pada akhirnya.
Namun saat Lucas akan naik ke motor Tae Yong, lengannya ditarik seseorang. Ya, tangan Yuta lah yang menarik Lucas. Yuta, Mark, dan Lucas memang satu sekolah sebelum Mark pindah.
"Mau dibawa kemana Lucas kak? Kau tahu ini tidak benar bukan?" kata Yuta pada Tae Yong.
Tae Yong tersenyum. "Aku hanya kebetulan lewat sini dan ingin mengantar Lucas pulang. Apa ada yang salah dengan itu?" kata Tae Yong.
"Tidak perlu kak. Lucas akan pulang denganku." Kata Yuta.
"Oh baiklah." Kata Tae Yong yang membuat Yuta malah sedikit bingung karena Tae Yong menyerah begitu saja.
"Tapi bisakah aku berbicara denganmu sebentar?" kata Tae Yong lagi pada Yuta.
Yuta terdiam sejenak. "Lucas, tunggulah di dekat tempat parkir. Aku akan menyusulmu kesana." Kata Yuta pada Lucas.
Lucas hanya mengangguk lalu dia pergi meninggalkan Yuta dan Tae Yong.
"Jujurlah kak, apa yang akan kakak lakukan tadi pada Lucas?" tanya Yuta setelah Lucas pergi.
"Sudah ku bilang aku hanya akan mengantarnya pulang. Kau tahu sendiri, anggota kelompok kita terikat pada sumpah itu. Apapun yang terjadi antara anggota kita, masalah itu tidak boleh sampai melibatkan orang luar, terutama keluarga." Kata Tae Yong menyebutkan kembali sumpah itu.
Yuta masih menatap Tae Yong tak percaya. Lalu Tae Yong tertawa kecil.
"Waah, kau tidak percaya padaku? Hmm, kau benar-benar teman yang setia ya." Kata Tae Yong. Tiba-tiba senyum di wajahnya hilang dan kini menatap Yuta dengan tatapan serius.
"Sumpah itu mungkin memang ada. Tapi tidak ada yang menjamin tidak akan ada yang melanggar sumpah itu, termasuk Do Young. Jika kau benar-benar peduli pada temanmu itu, cepat katakan dimana pengecut itu." kata Tae Yong.
"Berapa kalipun kau tanya, aku tidak akan menjawabnya." Kata Yuta.
Tae Yong mendengus. "Besar juga nyalimu. Baiklah, kalau begitu sampai jumpa." Kata Tae Yong. Dia lalu memakai helmnya dan berlalu begitu saja.
***
Yuta sedang berjalan menuju rumahnya setelah dari supermarket malam itu, saat beberapa orang mulai mengerumuninya di gang yang sepi.
"Kita bertemu lagi ya Yuta. Sebuah kebetulan bukan?" kata salah satu suara dari orang-orang itu. Suara Tae Yong.
"Beginikah caramu kak?" kata Yuta saat dia tahu situasinya sekarang.
Tae Yong menggeleng. "Sebenarnya ini bukan caraku, ini lebih seperti cara Do Young. Tapi aku terpaksa melakukan ini. Do Young sudah hampir gila mencari Mark di setiap sudut kota ini. Maka dari itu, aku harus segera menemukan Mark untuk Do Young." Kata Tae Yong.
Yuta terdiam. Orang-orang suruhan Tae Yong sudah mulai mengerumuninya. Bahkan diantara mereka ada beberapa orang yang dikenalnya. Di saat seperti ini, kekuasaan memang sangat berpengaruh hingga orang bisa mengabaikan logika lainnya.
"Kesempatan terakhir Yuta. Katakan sekarang dimana Mark atau kau rasakan sendiri akibatnya." Kata Tae Yong.
"Tentu saja aku memilih opsi yang kedua." Kata Yuta.
Tae Yong menghela nafas. "Lakukan." perintahnya pada orang-orang suruhannya.
Orang-orang tadi mulai menyerang Yuta satu per satu. Yuta bisa mengindarinya dengan mudah beberapa diantara mereka. Yuta juga membalas serangan yang dilayangkan kepadanya. Namun apa daya. Seberapa kuatnya Yuta, dia tetap tidak bisa menangani sepuluh orang sekaligus. Hingga akhirnya dia terkulai dan Tae Yong menghentikan semuanya.
Tae Yong mulai menggeledah Yuta untuk menemukan ponsel Yuta. Setelah menemukannya, dia mulai mengotak-atik ponsel Yuta untuk mencari informasi. Tak lama kemudian, Tae Yong tersenyum karena dia menemukan apa yang dia cari.
Tae Yong melihat ke arah kakinya saat dia merasakan celananya ditarik.
"Kak, aku mohon. Jangan lakukan itu pada Mark, dia tidak sepenuhnya bersalah." Kata Yuta di sisa-sisa tenaga terakhirnya.
Tae Yong menarik kakinya, lalu dia merendahkan posisinya. "Jika kau menjadi anak baik sejak awal, mungkin aku bisa sedikit membujuk Do Young. Tapi kali ini kau telah membuatku kesal, padahal kau junior kesayanganku. Kau tahu itu kan?" kata Tae Yong sambil menepuk-nepuk wajah Yuta yang lebam.
Tae Yong berdiri kembali kemudian dia melemparkan ponsel Yuta ke aspal. "Terima kasih infonya." Kata Tae Yong.
***
Hallo, ketemu lagi di part 7. Maafkan jika part ini pendek dan agak maksain. Aku bingung mau nulis part ini gimana :"(
Semoga kalian masih bisa enjoy ceritanya ya. Terima kasih buat yang udah vomment. Suntikan semangat banget itu buat aku :")
Sampai jumpa di part 8 <3
KAMU SEDANG MEMBACA
[MARKXHYUCK FANFIC] - CTRL+Z (Undo) | FIN ✔️
FanfictionMark baru kali ini bertemu dengan orang seputus asa dan serapuh Hae Chan. Hari itu juga, saat dia bertemu dengan Hae Chan, dia memutuskan untuk selalu ada di sampingnya. Melindunginya, apapun yang terjadi. Tapi apakah keputusan Mark sudah tepat? Kep...