"Hae Chan, bisa tolong buang sampah ini ke tempat pembuangan sampah?" pinta Jae Min pada Hae Chan.
Hae Chan mengangguk. "Baiklah. Bisa ku serahkan ini padamu?" kata Hae Chan yang sedang memegang lap untuk membersihkan kaca.
Jae Min mengambil lap di tangan Hae Chan dan menyerahkan dua kantong sampah pada Hae Chan. "Tentu saja. Terima kasih ya." Kata Jae Min
"Tidak masalah." Kata Hae Chan sambil tersenyum.
Hae Chan pun pergi menuju halaman belakang sekolah dimana tempat pembuangan sampah sekolah berada. Tidak membutuhkan waktu yang lama karena dia hanya perlu membuang sampah kemudian kembali lagi ke kelas.
Namun sebelum kembali ke kelas, dia melihat sosok Jae Hyun menghalangi jalannya.
"Kak Jae Hyun, ada apa?" tanya Hae Chan karena Jae Hyun hanya berdiri di sana tanpa mengatakan apa pun.
"Pergilah ke gerbang sana. Ada yang ingin menemuimu." Kata Jae Hyun.
"Siapa?" tanya Hae Chan.
Jae Hyun mendecakkan lidahnya. "Pergilah. Itu bukan urusanku lagi." kata Jae Hyun.
Rasa traumanya pada Jae Hyun masih belum hilang, sehingga Hae Chan langsung saja menuruti kata Jae Hyun dan pergi ke arah gerbang belakang. Saat mendekati gerbang, dia bisa melihat sebuah mobil sedan hitam berhenti di dekat gerbang. Hae Chan juga melihat seseorang sedang bersandar di mobil, membelakangi Hae Chan. Dan ada satu orang lagi sedang melihat ke arahnya. Melihat kedatangan Hae Chan, orang itu menyentuh temannya hingga dia berbalik menghadap Hae Chan lalu tersenyum pada Hae Chan.
"Yo, kau masih ingat denganku?" katanya sambil menyunggingkan senyum.
Hae Chan berpikir sejenak, kemudian dia teringat. "Ah, kakak seniornya Mark?" tanya Hae Chan memastikan.
Tae Yong kembali menunjukan deretan giginya. "Benar. Ingatanmu baik juga." Kata Tae Yong.
"Ada apa kak? Apa kakak mencari Mark?" tanya Hae Chan.
Tae Yong menggeleng. "Tidak. Aku justru mencarimu." Kata Tae Yong.
Perkataan Tae Yong membuat Hae Chan mengerutkan keningnya. "Aku?" tanya Hae Chan sambil menunjuk dirinya dengan jari telunjuknya.
Tae Yong mengangguk. "Ya. Aku ingin bertanya padamu." Kata Tae Yong. "Katakanlah, apa kau menyadari ada sesuatu yang aneh saat kami bertemu? Maksudku aku dan Mark." Jelas Tae Yong.
Hae Chan otomatis mengangguk. Tentu saja, karena hal itu lah mereka berdua bertengkar sampai saat ini.
"Apa kau tidak ingin mengetahui kenapa Mark bersikap seperti itu?" kata Tae Yong membuat Hae Chan penasaran.
"Sebenarnya ada apa kak?" tanya Hae Chan. Dia memang sudah penasaran sejak saat itu.
Tae Yong mendekatkan wajahnya pada Hae Chan untuk membisikkan sesuatu. "Dia telah membuat adik dari temanku mati." Bisik Tae Yong.
Tae Yong menjauhkan kembali wajahnya dan menatap Hae Chan yang masih bersikap tidak percaya atas apa yang dikatakannya. "Makanya dia kabur dariku dan juga temanku." Arah mata Tae Yong menuju ke arah mobil yang ada di belakangnya.
Do Young yang berada di dalam mobil menurunkan kaca. "Cepatlah Tae." Kata Do Young.
"Tidak, kakak pasti bohong. Mark tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Dia telah menyelamatkan nyawaku walaupun aku orang asing baginya. Tidak mungkin Mark bisa membuat seseorang kehilangan nyawanya." Kata Hae Chan tak percaya.
Tae Yong memiringkan kepalanya. "Wah lucu juga. Mungkin itu salah satu caranya untuk menebus dosa. Dengan menyelamatkan nyawa seseorang." Kata Tae Yong.
Sementara itu Do Young semakin kesal di dalam mobil, apalagi setelah mendengar perkataan Hae Chan. "Tae Yong, cepat bawa anak itu sekarang."
"Baiklah Do Young." Kata Tae Yong.
Tae Yong mendekati Hae Chan berusaha mencengkram tangannya. Hae Chan menyadari bahwa dia dalam bahaya dan hendak mengambil ponsel yang ada di saku celananya. Namun karena pergerakan dari Tae Yong yang tiba-tiba, membuat ponsel Hae Chan terjath dari genggamannya.
"Lepaskan!" Hae Chan mulai teriak saat Tae Yong memaksa Hae Chan.
"Kau berisik juga ya." Kata Tae Yong. Kemudian Tae Yong memukul ulu hati Hae Chan. Tidak terlalu keras, namun cukup untuk membuat Hae Chan pingsan.
"Yuta, bawa dia masuk." Kata Tae Yong pada Yuta.
Yuta tidak berkata apa-apa. Dia segera membopong Hae Chan masuk ke dalam mobil. Kemudian Tae Yong melajukan mobilnya pergi menjauh dari sekolah.
***
Mark segera berlari menuju gedung sekolah dan mencari Ten. Kebetulan saat itu Ten juga sedang berada di dekat kelas Haechan dan Mark dengan mudah menemukan Ten.
"Ten, aku pinjam motormu." Kata Mark terkesan buru-buru bagi Ten.
"Kau mau kemana? Apa kau sudah menemukan Haechan?" tanya Ten.
Mark mengangguk. "Aku harus ke sana sekarang. Aku membutuhkan motormu." Kata Mark.
Ten pun mengeluarkan kunci motor dari saku celananya. "Apa yang terjadi padanya? Dia baik-baik saja kan?" tanya Ten lagi melihat ekspresi panik di wajah Mark.
"Aku akan memastikan dia baik-baik saja. Nanti ku ceritakan. Aku pergi dulu." kata Mark sambil meraih kunci motor yang ada di tangan Ten.
Mark berlari menuju tempat parkir sepeda motor. Dia mlihat ke sekeliling untuk menemukan motor Ten. Tak lama kemudian dia menemukan motor Ten. Mark terdiam sejenak sebelum dia menyalakan mesin motor Ten. Motor itu mirip dengan motor Jung Woo, hanya berbeda warna saja dan ini pertama kalinya lagi bagi Mark mengendarai motor setelah kejadian itu. Setelah meyakinkan dirinya, Mark mengenakan helmnya lalu melajukan motornya ke tempat yang sudah Do Young tentukan.
Agak sulit bagi Mark menemukan tempat yang dimaksud Do Young karena dia tbelum terlalu hafal jalanan di sini. Namun dengan bantuan navigasi di ponselnya, Mark akhirnya sampai di tempat yang ditunjuk Do Young.
Tempat itu merupakan sebuah gedung yang sudah lama ditinggalkan. Mungkin bekas sebuah ruko atau pabrik. Bagian luar gedung itu sudah dipenuhi banyak coretan dan juga banyak sampah yang berserakan di sekitarnya. Mark melihat ada sebuah mobil yang diparkir di dekat sana dan dia tahu betul itu mobil Do Young. Mark yakin sekarang kalau dia berada di tempat yang tepat.
Mark segera masuk ke dalam gedung, namun di sana gelap sekali. Tiba-tiba lampu di dalam ruangan menyala, membuat Mark sedikit menyipitkan matanya. Tersengar suara tepuk tangan menggema di dalam ruangan.
"Kau benar-benar datang sendiri. Hebat." Kata Do Young. Dia yang tadi bertepuk tangan seolah menyambut kedatangan Mark.
"Apa kau sudah bosan menjadi pengecut Mark?" Taeyong muncul dari belakang Do Young ikut menampakan dirinya pada Mark.
"Kak, mana Hae Chan?" tanya Mark langsung yang membuat wajah Do Young kembali sinis.
Do Young mendecakkan lidahnya. "Tae Yong tidak salah memilih umpan rupanya." Kata Do Young. "Tae Yong." Do Young memanggil Tae Yong. Kemudian Tae Yong mengangguk.
"Bawa dia kemari." Tae Yong berkata pada seseorang.
Kemudian Mark dapat melihat Hae Chan yang sedang dikekang oleh Yuta dari belakang. Yuta sama sekali tidak bisa melihat wajah Mark. Dia merasa sedang mengkhianai temannya, namun di hadapan Do Young dan Tae Yong dia tidak bisa melakukan apa pun.
"Mark..."panggil Hae Chan lirih saat dia melihat Mark.
***
Haiii, anyyeong, selamat lebaran. Maaf telat banget update nya karena akhir0akhir ini sibuk banget (padahal libur, hiks)
Untuk menebus dosa, aku bakal up dua part hari ini. Yang ini dulu ya, abis itu lanjut ke part 12 :)
KAMU SEDANG MEMBACA
[MARKXHYUCK FANFIC] - CTRL+Z (Undo) | FIN ✔️
FanficMark baru kali ini bertemu dengan orang seputus asa dan serapuh Hae Chan. Hari itu juga, saat dia bertemu dengan Hae Chan, dia memutuskan untuk selalu ada di sampingnya. Melindunginya, apapun yang terjadi. Tapi apakah keputusan Mark sudah tepat? Kep...