Fünf

790 89 6
                                    

Hae Chan berhenti saat dia membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Air mukanya yang berubah seketika membuat Mark penasaran.

"Ada apa?" tanya Mark.

"Sepertinya aku harus pergi." Kata Hae Chan. Matanya masih tertuju pada layar ponselnya.

Mark berjalan mendekati Hae Chan dan melihat layar ponsel Hae Chan untuk membaca apa yang ditampilkannya. Saat Mark membacanya, Hae Chan melihat ke arah Mark khawatir.

"Bagaimana ini? Sepertinya kita sudah membuat kak Jae Hyun marah." Kata Hae Chan.

Mark menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sebenarnya dia tidak ingin membuat masalah di sini, apalagi statusnya yang masih menjadi murid pindahan. Namun sepertinya dia tidak punya pilihan lain selain meladeni Jae Hyun.

"Tidak perlu khawatir. Ayo ke sana dan selesaikan semuanya hari ini." kata Mark.

Hae Chan dan Mark akhirnya pergi juga ke tempat yang disebutkan Jae Hyun tadi pagi. Awalnya Mark memang tidak ingin menemui Jae Hyun untuk menghindari masalah. Pikirnya lebih baik kabur daripada harus melayani orang seperti Jae Hyun. Namun sepertinya tindakannya malah membuat Jae Hyun semakin membencinya.

Jae Hyun berdiri saat melihat Mark dan Hae Chan dari kejauhan sedang berjalan ke arahnya. Tak ingin membuang waktu, Jae Hyun ikut berjalan menghampiri mereka. Saat jarak mereka sudah dekat, emosi Jae Hyun tidak bisa ditahan lagi. Dia langsung mendorong Hae Chan hingga Hae Chan terjatuh.

"Saat ku bilang datang, kau harus datang. Apa kau dungu, hah?" kata Jae Hyun setengah berteriak pada Hae Chan.

Saat itu juga Mark sebenarnya ingin menyerang Jae Hyun. Namun dia menahannya dan lebih memilih membantu Hae Chan berdiri dulu dan menanyakan keadaannya. Setelah memastikan bahwa Hae Chan baik-baik saja, kali ini Mark yang menghampiri Jae Hyun.

"Apa yang kau lakukan?" kata Mark.

Jae Hyun mendengus kesal pada Mark, kemudian dia melirik Hae Chan lagi yang menundukan kepalanya. "Jadi gara-gara dia sekarang kau berani melawanku?" kata Jae Hyun sambil menunjuk wajah Mark.

Mark menepis tangan Jae Hyun yang menunjuk wajahnya. "Tanpa ada aku pun, dia akan melawanmu. Kau hanya pengecut yang hanya bisa menindas orang yang lebih lemah darimu." Kata Mark.

Jae Hyun sudah tersulut amarah. Dia memukul wajah Mark cukup keras sehingga Mark terjatuh.

"Mark!" seru Hae Chan menghampiri Mark.

"Sialan kau. Beraninya kau mengataiku pengecut." Kata Jae Hyun.

Mark yang dipukul hanya tertawa sambil mengusap ujung bibirnya yang berdarah. "Wah pukulanmu cukup keras juga." Kata Mark sambil berdiri. "Kalau kau tidak mau dikatai pengecut, seharusnya kau berhenti menganggu Hae Chan."

"Lantas aku harus menngganggumu, begitu?" kata Jae Hyun tertahan. Tangannya mengepal keras di sampingnya.

Mark menatap sebentar ke arah Hae Chan. Wajah Hae Chan terlihat sangat khawatir. Dari matanya, Mark tahu bahwa Hae Chan tidak menginginkan ini. Namun Mark pikir dia harus melakukannya. Mark tersenyum lalu mendorong Hae Chan pelan ke belakangnya sambil berbisik.

"Jangan khawatir. Mulai dari sini, aku yang akan mengurusnya." Kata Mark.

Setelah berkata seperti itu dia mendekati Jae Hyun. "Setelah merasakan pukulanmu, ku rasa aku bisa jadi lawan yang seimbang untukmu. Atau mungkin lebih kuat?" kata Mark dengan senyumnya.

Jae Hyun tak bisa menahannya lagi. Dia melayangkan pukulan lagi pada wajah Mark, namun kali ini Mark berhasil menghindarinya. Justru Jae Hyun lah yang merasakan pukulan Mark di perutnya kali ini hingga Jae Hyun terjatuh. Mereka pun akhirnya terlibat perkelahian hingga Hae Chan berhasil membujuk guru-guru untuk memisahkan mereka.

[MARKXHYUCK FANFIC] - CTRL+Z (Undo) | FIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang