drei

893 91 4
                                    

“Oh maaf. Kau tidak apa-apa?” tanya Mark.

“Tidak, aku baik-baik sa… Mark?” seru orang yang ditabrak Mark.

Mark sama terkejutnya dengan orang itu. “Hae Chan? Kamu sekolah di sini?” tanya Mark.

Hae Chan mengangguk. “Kamu sendiri?” tanya Hae Chan.

“Aku baru pindah hari ini.” kata Mark. “Kebetulan sekali.”

Hae Chan mengangguk lagi. Benar-benar kebetulan yang tidak disangka.

“Oh ya, kamu tahu dimana ruang kepala sekolah?” tanya Mark pada Hae Chan yang masih dalam keterkejutannya.

“Tentu. Mau ku antar?” Hae Chan menawarkan.

Bangunan sekolah ini memang agak tua dan besar. Banyak lorong-lorong di dalamnya sehingga banyak tamu juga yang tersesat. Jangankan tamu, kadang murid pun ada yang tersesat. Hae Chan mengantar Mark ke ruang kepala sekolah yang ada di lantai dua.

“Ini ruangannya.” Kata Hae Chan setelah mereka sampai.

“Oh ya, terima kasih sudah mengantarku.” Kata Mark.

“Sama-sama.” Kata Hae Chan. “Oh ya, kamu kelas berapa?” tanya Hae Chan sebelum dia pergi.

“Aku kelas dua.” jawab Mark.

Hae Chan menutup mulutnya yang terbuka. “Berarti kamu lebih tua dariku. Harusnya aku memanggilmu kakak. Maafkan aku.” Kata Mark sambil menunudukan kepalanya.

“Hei hei, tidak perlu minta maaf. Santai saja. Aku lebih suka dipanggil nama olehmu daripada dengan panggilan kakak. Jadi aneh.” Kata Mark.

Hae Chan ragu. Dia masih merasa tidak enak pada Mark.

Mark memegang bahu Hae Chan dengan kedua tangannya. “Sudah, sekarang kamu masuk kelas. Jangan khawatir, aku tidak marah padamu. Dan panggil saja aku Mark. Okay?” kata Mark.

Hae Chan menghembuskan nafas. “Baiklah.” Kata Hae Chan akhirnya.

Setelah itu, Hae Chan pergi ke kelasnya sedangkan Mark mengetuk pintu ruang kepala sekolah. Setelah dipersilahkan masuk, dia menemui kepala sekolah untuk mengetahui kelas barunya. Kepala sekolah memanggil wali kelas Mark dan memintanya untuk masuk ke kelas bersama.

Aneh bagi Mark. Dia belum pernah menjadi murid pindahan sebelumnya dan kali ini dia benar-benar merasa gugup. Mark sampai tersenyum sendiri karena merasa dirinya sangat konyol. Mark masuk ke kelas, memperkenalkan diri, lalu duduk di salah satu bangku kosong yang ada di pojok dekat jendela. Salah satu teman di depannya mengajaknya berkenalan.

“Hai Mark, aku Ten.” Katanya memperkenalkan diri.

“Ten seperti nomor sepuluh dalam bahasa Inggris?” kata Mark.

Ten tertawa kecil. Dia sudah biasa dengan candaan itu, namun dia masih saja menganggap itu lucu bahkan untuk dirinya sendiri. “Ya, seperti sepuluh dalam bahasa Inggris.” Kata Ten.

“Salam kenal Ten.” Kata Mark.

Mark menggumamkan nama Ten lagi. Kebiasaanya jika berkenalan dengan orang baru. Dia mudah sekali melupakan nama orang, maka dari itu dia selalu menggumamkan nama orang yang baru dikenalnya.

Tak banyak orang yang mengajaknya berkenalan sesaat Mark duduk di bangkunya karena wali kelasnya akan segera memulai pelajaran. Empat jam fokus pada pelajaran dan akhirnya jam istirahat tiba bagi mereka. Mark mulai dikerubungi banyak orang yang ingin berkenalan dengannya. Pertanyaan-pertanyaan banyak dilontarkan, mulai dari asalnya, alasan kenapa dia pindah. Pertanyaan ini datang juga.

[MARKXHYUCK FANFIC] - CTRL+Z (Undo) | FIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang