Vier

849 87 0
                                    

Mark berjalan melalui lorong di lantai satu, dimana ruang kelas satu berada. Akhirnya dia menemukan kelas 1-5. Mak menghentikan salah satu siswa yang keluar dari kelas itu.

“Maaf, apa Hae Chan ada?” tanya Mark.

Murid itu menggeleng. “Sepertinya dia sudah pulang tadi.” kata anak itu, kemudian berlalu setelah Mark berterima kasih padanya.

Mark menoleh ke arah kanan dan kirinya, berharap Hae Chan masih belum jauh. Mark berlari ke gerbang sekolah. Bel pulang baru saja berbunyi. Jika Hae Chan sudah keluar dari kelas, Mark yakin dia masih bisa menyusul Hae Chan sebelum dia keluar dari gerbang sekolah.

Sebelum dia sempat sampai di gerbang sekolah, Mark melihat sosok Hae Chan. Namun Hae Chan tidak sendiri. Dia terlihat tengah dirangkul oleh seseorang dan sepenglihatan Mark, Hae Chan merasa tidak nyaman dengan hal itu. Mark pun memutuskan untuk menghampiri Hae Chan.

“Hae Chan!” Panggil Mark yang membuat Hae Chan dan orang yang di sampingnya menoleh ke arah sumber suara.

“Mark.” Seru Hae Chan. “Ah maksudku kak Mark.” Ralat Hae Chan sambil menoleh kepada orang yang disampingnya.

“Bisa aku berbicara denganmu Hae Chan?” tanya Mark.

“Hae Chan, siapa dia? Apa kamu tidak mau memperkenalkannya padaku?” tanya orang yang merangkul Hae Chan tadi.

Hae Chan melirik Mark dan orang itu bergantian. “Ini kak Mark. Kak Mark, kenalkan ini kak Jae Hyun.” Kata Hae Chan.

Mendengar nama Jae Hyun, rahang Mark mengeras.

“Mark? Aku belum pernah mendengar namamu sebelumnya. Anak baru? Kelas?” tanya Jae Hyun.

“Aku baru pindah hari ini. Kelas 2-1.” Jawab Mark.

“Begitu.” Jae Hyun perlahan mendekati Mark. “Tapi ada urusan apa kamu dengan Hae Chan?” tanya Jae Hyun, netranya tetap menatap lekat Mark.

“Aku hanya ingin membicarakan sesuatu dengannya.” Jawab Mark tenang.

“Tapi Hae Chan sedang ada urusan denganku.” Kata Jae Hyun.

“Bisakah kamu menunda urusanmu dengan Hae Chan hari ini? Ada hal penting yang harus ku katakan pada Hae Chan.” kata Mark.

“Kalau begitu katakan saja di sini. Urusanku dengan Hae Chan juga tidak kalah penting.” Jae Hyun bertahan dengan argumennya.

“Atau bagaimana jika kita tanyakan pada Hae Chan saja?” usul Mark.

Jae Hyun melirik ke arah Hae Chan. “Benar. Kita tanyakan saja.” kata Jae Hyun menyetujui. “Jadi bagaimana Hae Chan? Apa kamu ikut denganku atau Mark?” tanya Jae Hyun.

Hae Chan menelan ludah. Dia terdiam cukup lama karena dia tidak tahu harus menjawab apa. Namun akhirnya dia mengatakan sesuatu pada Mark dan Jae Hyun.

“Maaf kak Jae Hyun. Sepertinya aku akan berbicara dengan kak Mark dulu.” jawab Hae Chan agak ragu.

Raut wajah Jae Hyun berubah seketika saat Hae Chan mengatakan jawabannya. Jae Hyun menghampiri Hae Chan kembali dan memegang kedua bahu Hae Chan dari belakang.
“Kalau begitu, pergilah. Tapi jangan lupa. Besok kamu harus menemuiku.” Kata Jae Hyun.

Hae Chan hanya mengangguk lalu menghampiri Mark. Baginya, kata-kata Jae Hyun barusan merupakan ancaman. Setelah itu Mark dan Hae Chan pergi dan meninggalkan Jae Hyun yang menatap kepergian mereka dengan wajah yang tidak menyenangkan.

“Mark, kelas 2-1.” Kata Jae Hyun menggumamkan nama Mark.

***

Mark menyerahkan satu bungkus es krim yang dibelinya di minimarket kepada Hae Chan. Hae Chan menerimanya dengan tatapan ragu.

[MARKXHYUCK FANFIC] - CTRL+Z (Undo) | FIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang