•••
Tak terasa waktu begitu singkat, baru saja kemarin hari Zahra tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kini keberadaannya sudah menepati hari ke seminggu dia tinggal di Indonesia.
Ayah bunda dan abangnya menyambut hangat kedatangannya ke tanah air tercinta. Itu sebabnya keberadaannya di Indonesia terasa begitu singkat.
"Zah, kok kamu belum siap-siap sih? Katanya calon kamu datangnya jam 20:00, 10 menit lagi jam 20:00 loh. Gimana sih. "
"Iya bun ini Zahra mau siap-siap. Bunda keluar dulu nanti kalau udah siap Zahra keluar. "Pinta Zahra kepada bundanya.
"Iya, jangan lama-lama. "Pinta bundanya kembali.
"Iya bun. "
"Orang gue gak niat dengan semua ini. " Ucapnya sambil menutup pintu, setelah bundanya keluar.
•••
"Maaf bu, Zahranya mana yah? " Tanya dian uminya Arka yang dari tadi tidak melihat sosok calon menantunya itu.
"Oh iya ada di kamar, tadi katanya lagi siap-siap. Coba sebentar yah saya panggilkan dulu. " Jawab bundanya Zahra dengan sangat sopan.
Baru saja Mira hendak berdiri, namun urung saat putri tercintanya datang.
"Assalamualaikum Wr. Wb, semuanya salam kenal nama saya Zahra Maulidia Herman. Calon istri dari Arka Sastra Aditiya. " Ucap Zahra dengan begitu sopan sambil menangkupkan kedua telapak tangannya.
Arka yang mendengar ucapan Zahra tadi sekelebat rasa hangat menerpa hatinya.
Zahra menghampiri kedua orang tua Arka dan menyalaminya. Lalu Zahra duduk disebelah Ayahnya.
"Bismillahirrohmanirrohim jadi kedatangan kami kesini berniat untuk melamar putri bapak, untuk anak kami Arka. " Aditiya memulai pembicaraan diantara mereka.
"Jadi gimana om tante? " Tanya Arka tak sabar lagi.
"Kalo om dan tante sangat merestui hubungan kalian, dan menyetujui. "Jawab Herman ayahnya Zahra.
"Gimana Zah? " Tanya bunda mira kepada Zahra.
"Bismillahirrohmanirrohim Zahra terima lamaran mas Arka. " Ucapan Zahra langsung mengundang deru haru diantara mereka
"Alhamdulillah... "
"Jadi akadnya kapan om tante? " Tanya Zahra yang begitu antusias. Antusias untuk merebut cinta pertamanya.
"Secepat itu kah Zah? " Tanya bundanya heran.
"Lebih cepat lebih baik kan bun. " Ungkapnya.
"Iya sih. "
"Gimana kalau minggu depan? " Ucap Arka
"Gak, Zahra maunya lusa. "
"Gak kecepetan Zah? " Tanya ayahnya heran. Gak biasanya anaknya seperti ini.
"Gimana om-tante? "Tanya Zahra.
"Kamu gimana ka? "
"Iya Insya Allah Arka setuju bi. "
"Yasudah kalo gitu om-tante juga setuju. "
•••
Jujur saja sejak tadi Zahra sudah muak dengan sandiwara semua ini, namun ia harus bersabar untuk menggapai tujuannya.
Zahra membantingkan tubuhnya ke kasur.
"Gue ngelakuin semua ini demi lo Do. " Ucapnya lirih.
•••
Karawang,
06 Mei 2020
13 Ramadhan 1441 H
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku (Revisi)
Teen FictionJodoh itu seperti surat Al-Baqarah ayat 1 (AlifLaammim) yang artinya hanya Allah yang tau.