Malam Pertama

39 6 0
                                    

•••

"Huh.. Setelah sekian lama gue berdiri akhirnya bisa istirahat juga.. " ucapnya sembari mengguling-gulingkan badannya di kasur yang empuk.

Arka yang melihat Zahra seperti itu sangat menggemaskan pikirnya.

"Ra kamu gak mandi dulu? " tanya Arka dengan penuh kelembutan, sambil menggosok-gosok kepalanya dengan handuk tanda bahwa Arka sudah menjalankan ritual mandinya.

"Lo gak usah mikirin gue. Pikirin ajh hidup lo. "

"Ra kok kamu gitu sih, aku tuh suami kamu loh. Asal kamu tau ra istri itu harus menuruti apa kata suami... " Arka mulai menasehatinya dengan hati-hati.

Zahra bangun dari posisi tidurannya. Tanpa berkata apapun ia langsung beranjak ke dalam kamar mandi.

Arka yang melihat tingkah Zahra seperti itu, hanya bisa geleng-geleng kepala.

Sepuluh menit berlalu Zahra keluar dengan baju tidurnya dengan dibalut hijab. Arka yang melihat itu hanya bisa meneguk ludah.

"Gue mau tidur capek. Kalo lo mau tidur seranjang sama gue, guling ini jadi batas. Lo gak boleh nyentuh gue atau keluar batas wilayah lo. " kata-katanya berhasil membuat Arka melongo.

"Iya ra... " hanya itu yang bisa Arka katakan.
"Mungkin ini belum saatnya." Ujarnya pelan.

•••

Jam menunjukan pukul 03.00 wib. Seperti biasa Arka akan bangun dan melaksanakan salat sunnah tahajud dan tadarus Qur'an.

Namun sesuatu yang berat menangkup badannya. Arka baru teringat bahwa ia telah menikahi seseorang yang sangat ia cintai. Ya itu adalah tangan milik Zahra. Dengan begitu erat Zahra memeluk perut Arka hingga Arka susah untuk bangun.

Arka baru teringat dengan perjanjian yang Zahra buat tadi malam, bahwa tidak ada yang boleh melewati batas wilayahnya begitupun sebaliknya. Dan sekarang siapa yang melewati batas wilayah. Itu membuat Arka tersenyum.

Arka memandang wajah Zahra, namun seketika Arka teringat ketika Zahra mengucapkan kebencian terhadap dirinya secara blak-blakkan, itu membuat dirinya berpikir salah apa dirinya kepada Zahra. Tapi apapun itu Arka akan tetap mencintai Zahra.

Cup

Dengan singkat Arka mencium pipi Zahra, singkat..  sangat singkat. Karena ia takut sang empunya akan marah jika mengetahui apa yang dilakukannya.

Setelah bosan memandang wajahnya Zahra, Arka langsung membangunkan Zahra untuk melaksanakan salat sunnah tahajud berjama'ah.

"Zah.. Bangun.. Ra bangun.. Ra.. "Panggil Arka dengan lembut sambil menggoyang-goyangkan tubuh mungil Zahra.

"Hmm.. " Zahra bergumam tak jelas.

"Bangun yu, salat tahajud berjama'ah... "Pintanya dengan lembut.

"Jam berapa? "

"Jam 03:45.. "

Setelah mengumpulkan kasadarannya Zahra bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suamiku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang