Aldo

16 6 0
                                    

•••

"Do, bisa ketemu gak? "

"Zahra? Itu kamu? "

"Iya ini aku. "

"Ketemu dimana? "

"Ditempat biasa, siang ini. "

"Oke. "

Setelah berhasil menghubungi Aldo, selepas salat dzuhur tadi Zahra langsung bersiap-siap untuk menemuinya.

"Bun aku pergi dulu yah. " ucapnya dengan terburu-buru.

"Mau kemana Zah? Kok buru-buru gitu? " tanya bundanya heran.

"Mau ketemu sama teman bun. "

"Teman yang mana Zah? "

"Pokoknya teman bun. Udah ah aku pamit Assalamualaikum wrwb. " ucapnya sambil menyalami punggung tangan bundanya.

"Waalaikumsalam wr.wb. Anak itu. " ucap bundanya geleng-geleng kepala.

•••

"Apa gue terlalu semangat ya buat ketemu Aldo. Ini baru jam 12:30. Masih ada waktu setengah jam lagi. Gimana ya dia sekarang, dia pasti tambah ganteng. " gumamnya tak jelas.

Setengah jam berlalu Zahra menunggu, dia yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.

"Hai Zah.. "

"Hai Aldo.. " Ucapnya dengan ceria.

"Gimana kabar kamu Zah? "

"Aku gak baik. Aku rindu sama kamu... " ucapnya sambil memegang lengan Aldo.

"Aku juga Zah. "

"Do. kamu beneran mau nikah? " ucapnya dengan nada yang sedih.

"Jujur ra, aku itu sebenernya gak mau nikah sama tuh cewek. Tapi ayah aku nya ajh yang terus maksa aku buat nikah sama tuh cewek. Katanya ayahku hutang budi sama orang tuanya dia. " Aldo memberikan alasan yang logis.

"Sudah ku duga. Pernikahan ini pasti pernikahan paksaan. Yaudah kalau gitu sekarang kamu ke rumah aku dan nikahin aku sekarang juga. " pintanya memaksa.

"Ap..aaa? "

"Iya nikah. "

"Ouh iya. Gimana kalau begini, sekarang kamu tanya bunda-ayah kamu. Mereka udah ngerestuin hubungan kita atau belum? Dan aku juga akan bilang ke ayah aku buat ngebatalin semuanya. " ujarnya dengan gemetar.

"Yasudah sekarang juga aku mau pulang dan bicara sama bunda-ayah aku. " jawabnya dengan begitu semangat.

"Iya. Mau aku anterin? "

"Gak usah, kamu pulang ajh dan bilang ke ayah kamu supaya ngebatalin pernikahan itu. "

"Yasudah.. " ujarnya.

•••

Tidak disangka pertemuan Zahra dan Aldo dilihat oleh Arka yang baru saja memasuki cafe tersebut.
Tadinya Arka mau menemuinya namun ia urungkan karena uminya baru saja menelpon dirinya.

"Ah paling juga dia itu abangnya Zahra. Zahra kan dua bersaudara. " pikirnya dalam hati, soalnya disaat acara lamaran,  abangnya itu tidak datang karena ada urusan mengenai pekerjaannya yang ada di luar negeri.

•••

Plakk!!!.

"Kamu mau nikah sama Aldo dan ngebatalin pernikahan kamu sama Arka? Istigfar Zah. Apa kamu gak ingat Aldo juga mau menikah. " tanya bundanya sembari menahan emosi.

"Zahra tau bun. Tadi aku ketemu sama Aldo, dia bilang dia akan ngebatalin pernikahannya. Dan aku juga. " Zahra berusaha membela diri.

"Gak! Bunda gak akan ngerestuin hubungan kalian. Pernikahan kamu dan Arka akan tetap dilaksanakan. " bundanya tetap dalam pendiriannya.

"Bunda jahat!!! "

"Ini demi kebaikan kamu Zah. " bundanya berusaha untuk memberi pengertian kepada anaknya itu.

"Bun, Zahra itu cinta sama Aldo. Aldo juga cinta sama Zahra, kita saling mencintai. Dulu bunda bilang Zahra harus kuliah di Cairo supaya bunda-ayah ngerestuin hubungan Zahra sama Aldo. Zahra udah ngelakuinnya bun. Tapi sekarang apa yang Zahra dapat. " teriak Zahra tak dapat dikendalikan.

Bunda Mira memegang bahu Zahra yang bergetar.

"Zah, kamu itu udah dapetin seseorang yang baik. Arka mencintai kamu Zah. Arka juga orang yang bertanggung jawab. " ucapnya dengan suara yang lembut.

"Tapi Zahra gak cinta sama dia bun! " ucapnya jujur.

"Terus kenapa kamu menerima lamaran Arka? " tanya bundanya heran.

"Karena bunda-ayah, yang ingin Zahra nikah sama orang lain selain Aldo. Puas! " ucapnya sambil berteriak.

"Zah.. Zahra.. " panggil bundany, namun diabaikan begitu saja oleh Zahra.

Zahra bergegas pergi ke kamarnya, pintunya ia tutup dengan rapat lalu menguncinya.

"Hiks... Hiks... Hiks.. Bunda jahat.. Hiks.. Hiks.. "

"Zah.. Buka pintunya.. "

"Pergi! "

"Dengarkan kata-kata bunda, sampai kapan pun bunda-ayah-abang gak akan pernah merestui hubungan kamu sama Aldo. Dan pernikahan kamu akan tetap dilaksanakan. Pernikahan kamu dengan Arka. " ucap bundanya sambil berterik agar Zahra bisa mendengarnya.

Mira melakukan semua ini untuk kebaikan putrinya. Ia tau bahwa Aldo bukanlah laki-laki yang baik-baik.  Sedangkan Arka ia sangat kenal betul dengannya. Dia adalah anak dari teman ayahnya Zahra.

Mira tidak menyangka Arka akan melamar putrinya. Meski putrinya tidak mencintai Arka tapi Mira yakin dengan berjalannya waktu Zahra akan mencintai Arka seperti Arka mencintai Zahra.

Mira juga bersyukur Zahra menerima lamaran Arka pada saat Zahra berada di Cairo.

•••


Follow me: strohimah_

Suamiku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang