Dilema

94 3 0
                                    

Setelah berbicara dengan mama dan papa,demas coba menenangkan diri sendiri dan aku bersama mama

"mila....mama gak pernah terpikir diumur semuda ini demas mau poligami,kamu gak keberatan mila ini gak mudah nak!!,-"

"insyaallah ma,-"

"kok kamu bilang itu terus mama tau kamu gak rela kan!!,udah batalin rencana demas menikahi wanita yang lebih tua dari kalian itu mila,-"

"astafirullahalazim mama, jangan bilang gitu,agea memang wanita yang lebih tua dari kita tapi dia juga perempuan ma,lagi pula surga adalah jaminan bagi wanita yang siap dimadu!!,-"kataku dengan sikap setenang dan senatural mungkin agar mama gak merasa aku terpaksa

"memangnya alasan demas menikah lagi itu apa mila?dia gak pernah bilang sama mama dan papa,-"

"mila.....ketoilet dulu ma,-"kataku mengalihkan pertanyaan yang akan membuat mama marah besar jika mengetahui yang sebenarnya

"ohh...ya udah sana,-"

Aku dan demas tinggal dirumah mama papa selama 2 hari untuk masa masa ini,demas hanya diam setiap malam seperti merasa tidak berkenan denganku,kata kata yang ia ucapkan pun sangat dipikirkannya dahulu dia gak mau aku merasa tersakiti dengan kata katanya

"ma,pa,hari ini aku sama mila,mau pergi kerumah ibu sama ayah,-"kata demas

"iya udah kamu jaga mila,hati-hati dijalan,ingat demas bicara yang bagus sama mertua kamu jangan melawan apapun yang akan dikatakan mereka nanti,-"kata mama menasehati demas

"ya udah,ini buat ibu sama ayah kamu mila,berikan sama mereka sekalian titip salam sama permohonan maaf papa,-"kata papa menyodorkan sebuah bingkisan ntah apa isi dari bingkisan itu

"iya pa,ya udah pa,ma mila pamit,
assalamualaikum,-"kataku beranjak menaiki mobil disamping demas

"assalamualaikum pa,ma,-"kata demas

"walaikumsalam....,-"jawab mereka

***

Sampai dirumah ku demas disambut hangat oleh ayah dan ibu,orangtuaku sangat menyayangi demas, demas seakan adalah anak laki laki mereka

Tapi saat malam tiba demas mencoba mengatakan itu dengan sangat perlahan agar orangtua ku tidak merasa tersakiti oleh cara bicaranya tapi tetap saja orang tua mana yang sanggup melihat anaknya dipoligami  jawaban ayah ku:

"Saya gak habis pikir,kamu mau poligami sama anak saya,kamu kami perlakukan seperti anak kami sendiri, dan kami percayakan mila sama kamu saya pikir kamu orang yang benar untuk anak saya,-"jelas papa membuat seisi ruangan menjadi panas

Ibu hanya menutup mulut menetes kan air mata tak percaya dengan itu semua

"tapi yah,mila udah setuju yah,-"kataku membela demas yang terpojok oleh ayahku

"diam kamu sejak kapan kamu bisa menentukan hidup kamu sendiri mila??kamu itu masih muda,kamu pikir ayah gak tau perasaan kamu, sudah pasti hancur,jangan kan kamu mila ibuk kamu kalau ayah poligami pasti sudah hancur,lihat ibu kamu hanya mendengar saja dia hancur apalagi merasakannya jika itu benar benar terjadi mila,ayah gak setuju,-"jelas ayah tegas pada demas yang menunduk kaku duduk disamping ku

"yah,insyaallah demas bisa adil,-"kata demas pelan

"saya tetap pada kata kata saya,jika kamu mau nikah lagi silahkan tinggalkan anak saya,biarkan dia jadi janda,-"kata ayah tanpa basa basi lagi pada demas

"ibu gak nyangka kamu tega sama mila,demas,-"kata ibu terus menggelengkan kepala

Aku hanya diam sekarang apa yang bisa ku katakan disaat aku telah berusaha dan orang tua ku lebih tau isi hatiku daripada aku sendiri

Setulus Cinta Aisyah Ra.(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang