Hidup Baru

47 1 0
                                    

Di persidangan pertama demas tidak  hadir, aku sedikit frustasi tentang itu gugatan ku bisa dibatal kan jika demas terus tidak hadir.

Tapi pada sidang kedua yang hadir bukan demas melainkan ali sepupu demas sebagai perwakilan darinya.

Aku tidak tau bagaimana dia bisa mewakilkan demas tapi apa yang tidak bisa ia lakukan dia adalah seorang pengacara lebih tau soal persidangan.

Benar apa yang ku duga setelah persidangan selesai dan aku resmi bercerai dengannya.

"apa sekarang kamu merasa lega mila?? "tanya ali padaku

"iya...kenapa dia tak bisa hadir li?? Padahal dia kemarin bertemu denganku apa benar dia sakit?? " tanyaku

"kita terlalu formal bicara, santai saja lagipula diluar persidangan"kata ali padaku

"emm...oke jadi,,,, dimana demas??,-"

"ohh... Dia ada paling bentar lagi dia muncul setelah menghilang,tapi sebenarnya ada atau tidaknya demas kamu bisa melanjutkan gugatan kamu, justru karna kehadiran demaslah yang akan mempersulit kamu mila"kata ali menjelaskan

"aku gak tau, ini benar atau salah tapi aku tau kalau ini tetap terjadi ini telah takdir"kataku ikhlas

"aku tau rasanya pasti sakit setelah kita mempercayai seseorang ternyata dia tidak lebih dari seorang pendusta"kata ali sambil melihat kearahku dengan tatapan sedih

Sekarang keluarga besar atau apapun tentang demas telah aku ikhlaskan selain satu hal yang belum bisa aku terima hingga saat ini YUSUF anak ku
Yang malang bahkan sebelum melihat dunia dia sudah tiada.

Benar yang dikatakan Ali,Demas muncul setelah itu selang beberapa menit.

"Mila.... Alii....lo apa apaan sih ikut campur urusan rumah tangga gue!! " teriak demas pada ali

"denger ya demas, gue datang kesini atas kuasa mama lo,sama keluarga kita,lo emang pengecut seharusnya lo gak lari dari masalah ini, mempersulit atau menunda sidang itu gak ada gunanya " jelas Ali

"keterlaluan..."katanya kesal lalu memukul perut Ali tanpa peringatan

"Berhenti.... Stop.... Udah apa gunanya kamu nyakitin ali itu gak akan mengubah apapun demas,semua yang kamu katakan sama aku bohong soal semuanya, kamu puas sekarang yusuf udah gak ada... "isakku tak ter bendung kebencian itu muncul tanpa henti setiap melihat demas

"milaaaa..... Aku minta maaf,aku udah bohong soal kehamilan,dan semuanya soal reon"kata demas memelas didepanku

"orang yang aku sangka perusak hidup kamu ternyata dia penyelamat kehidupan kamu,dengan mena- nggung semua perbuatan kamu"kata ku

Aku berlalu meninggalkan demas dan ali didepan ruang ruangan di pengadilan agama.

Setelah bercerai dan sekarang aku menjadi janda,di usia 18 tahun ntah apa yang aku akan lakukan dengan kehidupan ku ini.

Setiap malam aku selalu bersedih mengingat nama Yusuf,aku tak tau lagi bagaimana bisa aku membunuh anak ku sendiri,rasa bersalah terus muncul didiriku.

Sampai satu ketika seseorang datang kerumah dengan itikad baiknya

Orang itu adalah ustad ahmad yang sebelumnya menyelamatkan ku tapi tak bisa menyelamatkan yusuf.

"apa kabar mil? Gimana keadaan kamu sekarang?? "tanya nya pelan

"aku baik ustad, sudah membaik,-"

"aku benar benar minta maaf,soal apa yang dilakukan adik ku Agea,Umma dan Abba benar benar minta maaf atas perbuatan Agea yang selama ini tidak kami ketahui, -"jelas ustad ahmad merasa bersalah

"lagi pula apa permintaan  maaf ustad bisa mengembalikan anak saya, sudah lah saya tidak ingin mengingat apapun soal Masalah itu,-"kataku lalu pergi masuk kedalam kamarku dengan wajah sedih

"maaf ya nak ,mila sedang sensitif jadi maafkan sikap nya barusan"kata ibu pada ustad ahmad

"iya buk saya mengerti perasaan mila kehilangan anaknya"

Belum sempat ia mengatakan niat keduanya aku telah meninggalkannya bersama ibu diruang tamu.

Setelah ia pulang ibu masuk kekamarku.

"mila.... Kamu kenapa masih ingat soal yusuf lagi? Udah lah nak lagi pula hidup kamu masih panjang,ustad ahmad barusan berniat mengajak kamu ta'aruf setelah masa i'dah kamu selesai"jelas ibu

"gak buk, ibu sangka mila kuat melihat agea ataupun demas!! Agea itu adiknya demas nanti akan jadi adik iparku, dia....dia yang udah membunuh anakku.!!!,-"isakku menangis pada ibu

"bukan mila, yusuf pergi karna allah sayang sama dia,dunia gak cocok buat yusuf kamu harus ikhlas nak"pinta ibu padaku sambil merangkul ku

Belum sempat aku merasakan kehadiran anak itu,kenapa dia harus diambil oleh allah swt. 

***

Sebulan setelah itu aku check up kesehatanku ke dokter karna paskah keguguran aku harus menjaga kesehatan ovariumku.

Tak sengaja berpapasan dengan Agea tapi tidak bertemu dengan demas.

"ehh mila kan!!! "menyapa dengan gayanya yang berlagak tak bersalah

"kenapa??? "

"kamu ngapain kesini?? Setau aku kamu udah keguguran kan?? Terus ngapain kedokter kandungan? "tanya agea sinis dan tidak sopan padaku

"bukan urusan kamu!! "

"oh ya ya,kita kan udah gak serumah lagi, kamu itu cantik, pinter,cerdas, dan solehah banyak kok cwok yang mau sama kamu nanti"ejeknya

"kamu juga cantik seharusnya kamu bisa cari orang lain buat jadi ayah anak kamu gak harus suami orang kan"kataku sinis pada agea

"gak harus kata kamu? Dia yang udah membuat nama reon kotor apa aku harus pulang kerumah terus bilang aku hamil dari seorang pengedar narkoba yang udah meninggal karna menyelamatkan suami kamu gitu!! Lalu aku juga harus bilang ke anak aku,ayah kamu meninggal karna menyelamatkan sahabatnya dari tembakan polisi??? "tanyanya

"denger ya agea, ini gak bener kamu mau bahagiakan anak kamu dengan menghancurkan orang lain itu gak bener sebuah hubungan yang diawali dengan hal buruk akhirnya juga akan buruk" jelasku padanya lalu berbalik meninggalkan agea tapi tangannya mencengkram ku erat

"kamu gak tau gimana perasaan aku karna kamu gak akan pernah jadi ibu"katanya

Ia pergi dari hadapanku tubuh ku mulai terkulai lesu dikursi tunggu.

Aku benar benar tak bisa mengahadapi siapapun dengan perasaan kehilangan ini sampai mendengar satu suara yang benar benar ingin aku dengar saat itu.

Suara tangisan bayi.

Didalam rumahku, bayi itu dipangkuan ibu bersama ayah disebelahnya. 

Segera aku mendekatinya dan mengendongnya,

"yusufff.....ini kamu nak. "kataku sambil menimang anak itu

Kemudian segalanya terasa aneh ayah dan ibu memandangiku dengan tatapan aneh

"kamu baik baik aja mila?? "tanya ayah

"ayah, kenapa yusuf hilang?? " tanyaku heran anak itu hilang dari tanganku

"mila ikhlaskan nak ikhlaskan yusuf, ibu gak bisa melihat kamu kyak gini terus "katanya tak kuasa menahan tangis

"maafin mila buk, yah!! "

"udah mila, kamu gak usah sedih lagi ayah udah mutusin buat kuliahkan kamu lagi kefakultas kedokteran apapun caranya"kata ayah ku penuh tekad

Padahal semua tabungannya habis karna diriku,pernikahanku, perceraianku bahkan beberapa kali mereka harus menggunakan tabungan untuk diriku dan pengobatan ibu.

Tapi ayah telah memeperjuangkan semuanya ia tak ingin aku benar benar menjadi gila karna demas atau anak demas itu, keluarga ku sangat membenci demas melihat kondisi ku saat ini yang terpuruk.

Aku benar benar berkuliah di Universitas Gajah Mada dan pindah keyogyakarta berkuliah dijurusan kedokteran UGM tapi oarang tua ku tetap tinggal dijakarta.

Setulus Cinta Aisyah Ra.(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang