Takdir

47 2 0
                                    

Aku tidak tau apa yang dikatakan agea hingga bisa menenangkan demas  untuk tidak menceraikan nya atau meninggalkannya karna saat itu kebenarannya tidak bisa dijelaskan karna aba menderita jantung suatu ketika bisa saja penyakitnya kambuh.

Sampai demas menemui ku malam itu untuk bicara serius tentang rumah tangga kami.

"assalamualaikum,mas..."panggilku

"umii.... Agak asing mendengar umi manggil abi..mas maksudnya
demas?? " tanyanya aneh

"gak kok,mas panggilan orang jawa kan, perlu ya umi jelasin?? "kata ku

"oh, umiii, abi mau kita balik ke rumah kita,-"

"katanya mau selesaikan masalah ini dulu,,,baru umi bisa tenang,-"kataku

"kita gak perlu jelasin ini ke aba,agea udah janji sama abi,setelah anak itu lahir abi akan segera talak dia,kalau dia memang memberatkan umii untuk tinggal bersama abi... "jelasnya

"apa...? Abi!!abi gak mikirin gimana perasaan orang tua agea,aba,umma, pasti mereka kecewa apalagi kalau dia tau umi istri abi!!dan umi alasan abi menceraikan agea"kataku marah

"lalu umii mau nya gimana?? Umii maunya abii tetap sama agea tanpa umi?? "tanya demas kesal

"biii... Pernikahan gak semudah itu menikah lalu bercerai lalu untuk apa abi menikahi nya menyelamatkannya atau menyakitinya??"tanyaku lagi

"jadi sekarang mau kamu apa?? Saya tetap menikah dengan dia dan menceraikan kamu!! Kamu tau saya mencintai kamu"bentak demas marah

"maafin umii,bi...jangan ceraikan agea dengan alasan kebahagiaan umi, umi bakal berusaha untuk menerima nya apapun alasanya"kataku

"sekarang kita pulang,gimanapun keadaannya umii harus pulang kerumah kita"

"tapi bi,.... "cekal ku karna aku ingin demas mengatakan kejujuran itu dulu baru aku bisa kembali kerumah lagi

"kalau kamu masih menghargai ku sebagai suami, besok kita pulang,abi tunggu umi dihalte setelah kami pulang duluan"jelas demas lalu dia pergi meninggalkanku tanpa mendengar alasanku

Malam itu aku benar benar melihat suamiku demas untuk sesaat aku juga melihat sosok orang lain dari dirinya

***

Setelah mereka pulang pada pagi hari siangnya aku menemui umma dan abba untuk berpamitan untuk pulang kerumah dengan alasan kuliah lagi.

"umma,abba,makasih ya udah nerima saya disini tapi saya benar benar harus pergi untuk melanjutkan studi saya, tentang lamaran itu saya benar benar minta maaf sama umma dan abba belum bisa menerima ustad ahmad"jelasku

"kami mengerti alasan kamu mila tidak menerima anak kami, mungkin ahmad jatuh hati padamu begitu cepat hingga langsung ingin ta'aruf denganmu"kata abba

"iya,umma juga ngerti kamu mau melanjutkan sekolah kamu, jadi terima kasih ya untuk beberapa bulan ini kamu membantu kami di pesantren ini"jelas umma

"iya umma, abba, mila permisi assalamualaikum "

Aku berlalu pergi meninggalkan pesantren tanpa berpamitan dengan yang lainnya hanya berpamitan dengan umma dan abba.

Aku duduk dihalte menunggu demas menjemput ku,

---sampai dia datang dengan mobilnya.

"assalamualaikum... "katanya menyapaku saat menaiki mobil

"walaikumsalam.. "kataku

"maaf ya abi telat!!! "

"gak apa apa... "

"oh ya,umi udah makan?? "tanya demas

Setulus Cinta Aisyah Ra.(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang