Prolog

6.7K 206 10
                                    

⛅⛅⛅

Bahaya bisa berasal dari mana saja termasuk orang orang terdekat. Begitupun dengan pertolongan, bisa hadir dari mana saja termasuk orang yang tak kita kenal sekalipun.

⛅⛅⛅
____________________________________________________________


"Hello cantik"

"Siapa kalian!?" Teriak gadis itu. Keringat dingin mulai membasahi pelipisnya.

Sial! Kenapa ia tidak menuruti perkataan cowok itu tadi. 'Jangan kesana. Banyak preman' perkataan cowok yang tak dikenal tadi terus terngiang di kepalanya.

Satu preman maju dan mulai memegang tangan kanan gadis itu. Gadis itu memnerontak sembari berteriak histeris. "LEPASSS!"

"LEPASINNN!"

Gadis itu menggigit tangan preman yang memegang tangan kanannya. Gigitan yang cukup kuat hingga mengakibatkan tangan preman itu berdarah dan sontak melepaskan tangan gadis itu.

Kesempatan! Gadis itu berlari dengan sekuat tenaga berharap agar lepas dari preman preman jahat itu. Tapi usahanya gagal. Baru saja ia berlari beberapa meter preman yang lain berhasil menangkapnya.

"Galak juga nih cewek!" Seru preman yang berambut gondrong.

Plakk

Satu tamparan keras mendarat mulus di pipi gadis itu. " Itu akibatnya karna lo udah gigit tangan gua" Preman botak itu memperhatikan tangannya yang berdarah akibat gigitan tadi.

Plakk

"Itu akibat karna lo udah mau kabur dari kita kita" Preman botak itu tertawa puas diikuti dengan preman gondrong yang masih mendekap tubuh mungil gadis itu dari belakang.

Gadis mungil itu terisak menahan sakit di sekujur wajahnya. Mungkin saat ini wajahnya telah lebam karna tamparan keras tadi.

Preman botak itu kembali menjalankan aksinya. Ia mencengkram rahang gadis itu kuat. "Malam ini lo gak bakalan pulang dengan keadaan seperti semula"

"LEPASSSS!"

"TOLONGGG!" Gadis itu kembali berteriak dengan sisa tenaganya. Badannya mulai lemas.

"Teriak aja sesuka hati lo! Gak bakalan ada yang denger! Ini adalah kawasan kita" Teriak preman itu di depan wajah gadis itu.

Sial! Percuma saja ia berteriak keras keras jalanan ini sangat sepi!

Preman gondrong yang mendekap tubuh gadis mulai membuka satu kancing kemeja bagian atas milik gadis itu.

Sial! Sial! Sial! Kenapa dalam keadaan seperti ini ia kebetulan mengenakan kemeja? Gadis itu meronta ronta dan..

Brugg..

"bangsat!" Umpat preman botak yang terjungkal ke aspa akibat bogeman keras dari arah blakang.

"Cih. Bajingan!" Decih cowok itu.

Preman botak itu bangkit dan mulai menyerang cowok itu, pukulan demi pukulan dilayangkan namun cowok itu berhasil mengelak dengan cepat.

Brugh

Brugh

Cowok itu melayangkan beberapa pukulan ke wajah preman botak itu. Darah segar mengalir dari hidung, mulut, dan pelipisnya.

Preman botak itu tak sadarkan diri. Cowok itu membalikkan badannya dan melihat ke arah preman yang masih mendekap tubuh gadis mungil itu.

"KALO LO BERANI MACEM MACEM CEWEK INI MATI!!" Preman gondrong mengeluarkan pisau dari dalam jaketnya dan menempelkan pisau itu di leher gadis itu.

Gadis itu bergetar hebat dengan air mata yang terus keluar bersamaan dengan keringat dingin yang terus bercucuran.

Dengan gerakan cepat cowok itu menendang lengan preman itu hingga pisau itu terlempar ke aspal. Gadis itu terjatuh, ternyata pisau itu menggores lehernya.

Preman itu menyeringai puas melihat pisaunya mengenai gadis sialan itu.

Belum sempat preman itu melarikan diri cowok itu terlebih dahulu melayangkan banyak pukulan ke preman itu.

Brugh..

Brughh..

Brughh..

Dannn...
Preman itu sudah tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dari bagian kepala dan hidung.

Cowok itu menarik nafas berat. Untuk apa dia melakukan semua ini? Gadis yang ada dihadapannya ini bahkan tidak ia kenal sama sekali.

Perasaannya berdesir ketika melihat darah kembali mengalir dari leher gadis itu. Ia panik!

***

Gimana menurut kalian? Gaje kah? hehe
Jangan lupa vote sama komen nya ya..
1 vote & komen sangat berarti❤

Belajar menghargai karya orang lain:)

Terimakasi sudah membaca💖

Sweet And Posesif Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang