Bab 7

3.4K 265 89
                                    

Hermione berulang kali menghela nafas mencoba menenangkan diri, hari ini adalah hari pernikahannya dan belum ada seorang pun yang tahu jika dirinya akan menikah. Hermione telah menulis surat untuk teman-temannya meminta mereka untuk bersabar menunggu penjelasan darinya dan jangan mencarinya sebelum dia menemui mereka, juga meminta maaf karena tidak menceritakan apapun pada mereka tapi berjanji akan memberikan mereka penjelasan lengkap.

Menghela nafas lagi sebelum siap meninggalkan apartementnya menuju ke kementrian tempat Draco telah menunggunya.
.
.
.
.
.

Hermione dan Draco saling mengangguk sebelum secepatnya meninggalkan kementerian, wartawan telah berkumpul, orang-orang di kementerian mulai tahu ada berita besar yang baru saja terjadi. Sesampainya di apartement Hermione meningkatkan perlindungan pada apartement, memastikan surat telah dikirimkan kepada semua orang yang dekat dengannya sebelum pergi untuk menemui orang tuanya.

Sesampainya di depan rumah orang tuanya Hermione tidak langsung masuk tapi memasang mantra perlindungan, dia tak ingin diganggu oleh hal-hal yang berkaitan dengan dunia sihir selama berbicara dengan orang tuanya. Menghela nafas sebelum masuk ke dalam rumah sekilas dipandanginya cincin yang sekarang telah tersemat di jari manisnya. Cincin pernikahannya. Sejujurnya Hermione heran Draco bisa memilihkan cincin sederhana untuk dirinya, cocok sekali untuk dirinya yang tak ingin sesuatu yang mencolok, padahal Hermione sudah menyiapkan hati jika cincin itu terlalu mencolok, ya tipikal slytherin. Tapi itu benar-benar cincin sederhana dan Hermione suka.

Cincin Draco memiliki ukiran 'The Two' sedangkan miliknya memiliki ukiran 'Become One' entah kenapa Hermione tak bisa menahan kupu-kupu yang bertebaran di perutnya dan senyum itu terukir dibibir manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cincin Draco memiliki ukiran 'The Two' sedangkan miliknya memiliki ukiran 'Become One' entah kenapa Hermione tak bisa menahan kupu-kupu yang bertebaran di perutnya dan senyum itu terukir dibibir manisnya. Sekarang Hermione siap mengatakan pada orang tuanya.
.
.
.
.
.
Hermione duduk dengan gelisah di kursinya. Dia dan kedua orang tuanya sedang berada di ruang keluarga menikmati cemilan sambil berbincang, orang tua sedang berbincang sedangkan dirinya sibuk memutar-mutar cincin di jari manisnya yang masih coba ia sembunyikan.

"Ada apa, Sayang?"

Hermione terkejut mendengar suara ibunya, "Mom, Dad ada yang ingin aku sampaikan," Hermione menghela nafas sebelum menunjukan cincin di jari manisnya,"aku telah menikah hari ini."

Diam

Orang tuanya terdiam, jantung Hermione berdetak kencang takut menunggu reaksi orang tuanya.

"Bohong jika kami tidak kecewa, kamu satu-satunya anak yang kami miliki. Banyak bayangan tentang pernikahan kamu dalam benak kami tapi yang paling penting apakah kamu mencintainy?" Tanya Ayah Hermione sambil membelai pundak Hermione yang duduk di sampingnya.

"Aku..." Hermione memejamkan matanya menghela nafas dan mengumpulkan keberanian untuk berbicara jujur pada orang tuanya, "aku tidak mencintainya, Dad tapi aku yakin tidak ada laki-laki yang bisa membuatku merasa pantas untuk menghabiskan sisa umurku," sejujurnya Hermione ragu dengan ucapannya tapi tidak boleh lebih membuat orang tuanya cemas bukan? Lagipula walaupun terburu-buru ini adalah keputusannya.

"Apakah kamu dalam ancaman atau paksaan atau -"

"Tidak Mom, aku melakukannya dengan keinginanku sendiri. Kalian adalah orang pertama yang aku beritahu, Harry dan yang lainnya belum aku beritahu."

"Apa alasananmu memilihnya, Sayang?"

"Kami memiliki tujuan yang sama Dad, aku merasakan kecocokan yang belum aku temukan pada lelaki lain."

"Siapa?"

"Draco Malfoy."

Itu adalah kediaman yang mencekam sampai Ibunya berkata, "berjanjilah untuk tidak menderita."
.
.
.
.
.

Lucius geram saat menerima kabar dari kementerian. Bagaimana mungkin pewaris tunggalnya melakukan ini? Mana ada seorang Malfoy yang menikah tanpa adanya pesta. Dirinya terus berjalan mondar mandir di depan perapian menunggu sang anak tunggal datang.

"Sayang, duduklah dulu kita dengarkan penjelasan Draco dulu," ujar Narcissa yang tengah duduk sambil menikmati secangkir teh.

Tak lama kemudian Draco keluar dari perapian. Tertegun melihat ayahnya yang tengah berdiri tepat di depan perapian, diedarkan pandangannya menatap sang ibu yang duduk tenang sambil menikmati tehnya.

"Apa penjelasanmu, Draco?"

Ah~ waktunya penjelasan.
.
.
.
.
.
TBC

Hehe bingung mau ngomong apa. Selamat menikmati aja 😘

Purwokerto, 30 Juni 2020

Sora H.

MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang