[ 0.5 | she is our family ]

1.3K 156 49
                                    

"[Name] bagaimana latihan mu bersama bakugou?" Tanya recovery girl saat melihat [Name] sudah masuk ke uks lalu duduk disebelah nya

[Name] tersenyum sambil memegang tangan recovery girl, "Berlatih bersama mereka bertiga menyenangkan! Todoroki itu orang nya pendiam tapi jika aku kewalahan dia akan membantu aku dengan senang hati, dan Midoriya itu orang nya lucu sekali! aku bahkan sampai gemas melihat nya, ingin sekali aku menggigit pipi nya. sedangkan untuk bakugou dia kasar tidak sabaran tapi dia baik hati aku suka jika melihat bakugou tertawa dan tersenyum!" Ujar [Name] sambil tertawa dan memperagakan bagaimana karakter-karakter mereka masing masing

Recovery girl tertawa melihat tingkat [Name], setelah [Name] bergabung di U.A. suasana disini merasa lebih nyaman atau seperti aura baik mengalir dengan deras. Dengan [Name],eri dan mirio yang sering tertawa dilorong sekolah, dan dengan sifaf [Name] yang baik hati,murah tersenyum, berbalikan dengan wajah dingin nya.

"Lalu bagaimana dengan bakat penyembuh mu? apa masih suka hilang kendali?" Tanya recovery girl

"Tidak! berkat kau quirk penyembuhan ku sudah kembali seperti semula" Jawab [Name]

"Baiklah kau sihlakan beristirahat, besok pagi kita berbicara lagi" kata recovery girl sambil mendorong tubuh [Name] sampai ke pintu masuk, yang didorong hanya bisa pasrah. ini sudah keseharian nya didorong recovery girl saat sudah sore hari

"oh? Todoroki-san!" Sapa [Name] saat melihat todoroki sedang berjalan didepan nya, seorang diri

"[Name]? belum ke dorm?" Tanya todoroki saat melihat [Name] berdiri didepan pintu uks, dimana pastinya perempuan itu habis dari uks

"Tidak—saat sore hari aku selalu menemani recovery girl sampai nenek itu mendorong ku untuk pulang ke dorm" Sahut [Name] sambil berdiri disebelah todoroki, "Lalu bagaimana dengan quirk penyembuhmu?" Tanya nya kembali

"Dengan kekuatan ku sekarang, aku bisa saja menghapus tanda yang ada dimata ku ini" Ujar [Name] menunjuk luka bekas yang berada dimata nya

"Tapi aku tidak mau, karna aku ingin menemani mu" lanjut [Name] sambil berjalan dahulu

Todoroki tadi nya sedikit bingung apa maksudnya 'menemani mu? dan luka bekas dimata?' "Todoroki! ayok cepat! aku ingin tidur dikamar ku!" Seru [Name] didepan sana sambil tersenyum, didampingi oleh angin yang membuat rambut [Name] menari-nari seiring dengan angin

Todoroki tadi nya sedikit bingung apa maksudnya 'menemani mu? dan luka bekas dimata?' "Todoroki! ayok cepat! aku ingin tidur dikamar ku!" Seru [Name] didepan sana sambil tersenyum, didampingi oleh angin yang membuat rambut [Name] menari-nari seiri...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Todoroki sekarang mengerti kenapa [Name] menjadi incaran U.A serta superhero yang lain nya, [Name] mempunyai energi nya sendiri.

"Bakugou? dimana yang lain?"

Bakugou menoleh kearah suara, dilihat nya [Name] tengah sibuk mengeringkan rambut nya dengan handuk

"Aku tidak tau, mungkin mereka sudah mati" ujar bakugou dengan nada biasa namun masih terdengar nada kesal

[Name] pun menghampiri bakugou yang sedang menonton acara tv diruang tamu, "Mungkin belanja?" Ujar [Name] sambil duduk dilantai, sedangkan bakugou berada di sofa

"Mungkin saja, karna kulihat makanan kita sudah habis" sahut bakugou yang masih sibuk memperhatikan acara ditv

Suasana hening pun terjadi cukup lama, bakugou yang sibuk dengan acara di tv dan [Name] yang sibuk mengeringkan rambut nya

"Jika butuh bantuan, bilang saja bodoh." Ucap bakugou sambil mengambil handuk yang berada di tangan [Name] menjadi ditangan nya

[Name] terdiam sebentar sebelum akhirnya tersenyum, "Arigatou bakugou-san" Ujar [Name] sambil tertawa kecil

"Apa nya yang terimakasih? aku cuma  mengeringkan rambut mu!" Seru bakugou dengan nada kesal nya

"Dan juga panggil aku kacchan saja" guman bakugou, "Hmm kacchan" balas [Name] kecil

Bakugou terdiam sesaat memandangi perempuan yang berada dibawah nya, "Su-sudah kering!" Seru bakugou sambil berjalan meninggalkan [Name]

Yang ditinggalkan bukan nya marah karna rambut nya belum benar-benar kering, tapi ia malah tertawa kecil saat melihat wajah bakugou memerah.

"Aizawa-san? sudah tidur?" guman [Name] sambil mengintip kamar milik guru nya itu, atau bisa dibilang ayah?

"Ada apa [Name]?" sahut aizawa dari dalam membuat [Name] kaget seketika, "sedang apa?" Tanya [Name] sambil memasukan kepala nya, dan dilihat aizawa tengah terduduk didepan komputer nya dengan keadaan gelap gulita

"Hey sudah ku bilang — tidak boleh bermain komputer disaat keadaan gelap" ujar [Name] sambil menyalakan lampu kamar aizawa, dan yang punya kamar pun hanya terdiam melihat [Name] sudah seperti ibu nya saja

"Aku buatkan coffe untuk mu"

Diambilah coffe itu oleh aizawa, "Lalu kau minum apa? kau minum coffe juga?" Tanya aizawa saat melihat [Name] membawa dua cangkir, "Tidak! ini susu coklat" rungut [Name] sudah jengkel duluan

"Lalu ada genangan apa kau kemari?" Tanya aizawa sambil sesekali menyeruput coffe yang dibuatkan [Name]

"Karna aku ingin menemui mu —— sudah dua hari kita tak bertemu karna kau dapat tugas khusus dari nezu-san" kata [Name]

Aizawa yang mengerti perempuan dihadapan nya ini langsung menaruh cangkir nya dan memeluk [Name]

"Aku juga merindukanmu" Sahut aizawa sambil mengelus kepala [Name] lembut

Aku punya dua anak perempuan yang harus diurus - batin aizawa

"Jangan bermain komputer dikeadaan gelap, ingat itu" Ujar [Name] sebelum akhinya menutup pintu kamar aizawa,

"Aku belum mengantuk—" guman [Name] saat dirinya sudah sampai dikamar nya dan menidurkan diri dikasur empuk nya

drt drt drt

[Name] menoleh kearah meja disamping tempat tidur nya, dilihat sebuah ponsel sedang bergetar. "Midoriya? dia belum tidur?" Tanya [Name] saat melihat ada yang menghubungi nya dan itu adalah 'Deku

"[Name]? kau belum tertidur?" didengar dari sebrang sana suara midoriya

"Belum, aku belum bisa tertidur. kau sendiri mengapa belum tidur?" Tanya [Name]

"Maaf sebelum nya aku mengganggu, tapi aku bosan. aku tidak tau harus menghubungi siapa"

"Memang dikontak mu ada siapa saja?"

"Ibu ku, ibu nya kacchan, aizawa, dan kau"

"a-ah.. ya memang tak ada pilihan selain aku" ujar [Name]

Dan berlanjut [Name] dan midoriya yang berbicara selama tiga jam, entah apa yang dibicarakan. yang pasti bukan hal yang penting

thank you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang