Part 2_Aku ada & Aku siap

977 142 37
                                    


   Pertama-tama selamat datang buat kalian semua para readers, makasih banget karena udah berkunjung ke ceritaku :) Aku seneng banget karena aku bisa bikin karya lagi. Ya walau yang Loslassen juga aku belum kelar
:') Tapi doain aja ya keduanya bisa aku selesaikan dengan baik. Aku harap kalian semua bisa enjoy sama cerita aku kali ini. Love you all!! (。’▽’。)♡

Dan satu lagi, gengs sorry yang mungkin udah baca perkenalan tokoh dari awal. Beomgyu tuh bukan adik Soobin, aku salah, maklum masih dalam dunia Loslassen aku tadi. Hmm ngomong2 baca juga karyaku yang itu ya, hehe ^ω^

    "Wuhuuu tangkap! " tas itu kembali terlempar ke kanan dan ke kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Wuhuuu tangkap! " tas itu kembali terlempar ke kanan dan ke kiri. Si korban hanya bisa menatap nanar tasnya yang jadi target kejahilan Yeonjun dan kedua temannya.

    "Ayolah, masa segitu aja kau tidak bisa menangkapnya, payah! " ucap Yeonjun kegirangan.

    "Aish, sudahlah Yeonjun. Jangan jahili dia terus. Berhentilah, berikan. "

    "Ah, Beomgyu, kau ini tidak seru sekali. Aku sedang menikmati ini. Kau malah mengacaukannya! " Yeonjun mengerucutkan bibirnya, menyuruh Wooseok memberikan tas pemuda malang itu. Yeonjun merangkul bahu pria itu.

    "Besok kita lanjutkan ya, lumayan seru juga ya bercanda denganmu" Yeonjun mengelus dan memberi tepukan kecil di pipi pria itu.

    "Hm, jangan ganggu aku lagi. Kau tahu, aku tidak suka itu Yeonjun"

    "Tapi aku suka, bagaimana? Apa... Perlu aku teruskan saja, hah? " Yeonjun menarik tas itu kembali dan mulai melemparnya seperti tadi, bahkan Wooseok menangkapnya dan berusaha pergi jauh dari sana agar tas itu tidak kembali pada tangan si pemuda.

    "Hahaha, ayo Haruto. Tangkap! Kejar!" ucap Wooseok.

    "Ih, mengesalkan sekali kalian ini! " menatap Yeonjun dan Beomgyu dengan tatapan tak suka. Beomgyu yang ditatap begitu langsung kaget.

    "Kenapa kau juga menatapku begitu? Salahkan mereka, aku hanya diam"

    Wooseok terus berlari sambil membawa tasnya, Yeonjun ikut mengejar Wooseok hanya untuk melihat Haruto yang berusaha merebut kembali tasnya.

    "Ayoo, astaga, ayolah! Kau itu kan tidak pendek, masa tidak sampai sih? Ambil, ayo! "

    Haruto terus berusaha merebut kembali tasnya. Ia kelihatan mulai putus asa. Lalu...

    Greb

    Tiba-tiba tas itu sudah berpindah tangan pada seorang pemuda jangkung dibelakang Wooseok. Ia kemudian menatap Wooseok dan Yeonjun yang berada tepat dibelakang Haruto, Yeonjun hanya berdiri santai di dinding, menonton.

    "Astaga, kapan kalian ini akan bersikap dewasa?" Ia pun melemparkan tas itu pada Haruto.

    "Pergilah"

    "Terima kasih Soobin"

    Haruto pun pergi dengan wajah yang kusut.

    "Yah, bubar acaranya. Ya sudahlah, aku pergi juga. Dah Yeon, dah Bin! "

    "Dah! " ucap Yeonjun dan Soobin bersamaan.

    Wooseok pergi, dia berbeda kelas dengan Yeonjun dan Soobin. Yeonjun dan Soobin ada di kelas unggulan 3-1, sementara Wooseok di kelas 3-2.

    Dialah Soobin, si ketua Osis kebanggaan sekolah, salah satu most wanted dan jajaran peraih nilai tertinggi angkatan selama 2 tahun belakangan ini.

    "Ah, Soobin, kau sama saja dengan Beomgyu, tidak asik! "

    "Hm! Kau saja yang kekanakan kak. Lebih baik kau ingat-ingat umurmu. Kau lebih tua dariku tapi kau seangkatan denganku. Perlihatkan sedikit kharismamu, setidaknya."

    "Heh bocah tengil, bukan inginku ada di angkatanmu ya! Salahkan Ibuku, aku anak dia satu-satunya, melepasku untuk sekolah saja dia tidak sanggup. Benar-benar menyebalkan! Jangan bahas usiaku terus, aku tersinggung! Lagipula kita hanya beda 1 tahun! "

    "Tapi tetap saja, kau kelahiran 90-an, aku 2000-an, wlek! " ucap Soobin sambil menjulurkan lidahnya pada Yeonjun.

    "Kau ini! " baru saja Yeonjun akan mengsumpah-serapahi Soobin, kedua temannya yang lain datang, dimana Beomgyu? Entahlah, dia hilang sejak tadi. Mungkin pusing dengan kelakuannya.

    "Hai Bin, hai Yeon! " ucap HueningKai. Dia memang lebih muda dari Soobin dan Yeonjun, tapi selisih sekian bulan saja. Jadi dia berani memanggil Yeonjun dan Soobin dengan nama. Begitupun dengan Taehyun dan Beomgyu. Mereka tidak keberatan saling memanggil nama. Tanpa embel-embel kakak. *Emang cuma Soobin yang akhlakul kharimah ≥﹏≤

    "Hai Ning, kau sudah selesai dengan rapatnya? " tanya Soobin.

    "Ya, semua sudah beres. Aku benar-benar lelah, jujur. Aku bukan anggota osis, tapi mempersiapkan pameran kecil seperti ini saja membuatku muak. Tidak terbayang bagaimana jika aku jadi kau Bin" jawab HueningKai.

    "Aku juga belum siap dengan proposal lomba sains bulan depan. Padahal banyak yang membantuku. Hm, bagaimana kau bisa mengordinir semua dengan baik Bin? Apa kau tidak stres? " ucap Taehyun.

    Soobin tersenyum.

    "Hm, tidak? Hahaha"

    Semua pun ikut tertawa, lalu berjalan menuju kelas. Mereka membicarakan banyak hal selama perjalanan. Tentu itu mengundang atensi murid-murid sekitar mereka. Terlebih mereka adalah Apollo. Geng yang berisi kumpulan laki-laki tampan dan pintar dari SMA Gyeonghi. Mereka bukan hanya terkenal di sekolah saja, bahkan nama mereka dikenal juga oleh beberapa sekolah tingkat atas di Seoul. Sosok laki-laki perfect seperti mereka, tentu saja selalu mengundang bahan pembicaraan. Siapa yang tidak mau bersaing dengan pria tampan dan pintar, hah?

    Hanya kurang Beomgyu, kemana bocah itu hah?

    Hanya kurang Beomgyu, kemana bocah itu hah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TEST ✔ | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang