Taehyun mengenggam erat kertas itu, lalu matanya memerah marah. Ia benar-benar tidak bisa mentolelir lagi perbuatan Hidden Guard itu. Ini adalah kesalahannya, semua berawal dari dirinya. Baiklah, ini semua sudah berakhir, ia harus bertindak!
***
"Dimana Taehyun? " tanyanya.
"Hm, aku tidak tahu, aku tadi masih tidur. Saat aku bangun, dia sudah tidak ada. Hueningkai juga tidak ada sejak tadi. Aku jadi bingung, mereka kemana sebenarnya"
"Sebelumnya, aku juga sudah mencoba mencari mereka, tapi tidak ada. Namun, ada yang harus kau tahu, "
"Apa? "
"Ada yang terbunuh malam tadi, total korban sampai hari ini 60 orang. Masih sisa 140 anak. Apa kau yakin, kita akan selamat? "
"Beomgyu, apa yang kau katakan? Tentu saja kita semua akan selamat. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan"
"Tapi Yeonjun, hidden guard itu, dia sangat licik dan tidak terduga. Dia tahu-tahu sudah membunuh 60 anak tanpa peringatan apapun di malam hari, dia benar-benar gila, dia memang berencana melakukan pembunuhan! Kini, aku percaya pada kalian semua. Aku tarik kata-kataku yang meragu kemarin. Maaf"
.
.
."Aku harap, aku juga bisa melupakan beberapa hal dan menganggap tidak pernah terjadi sesuatu saat itu. Aku benci, aku benci karena ingat"
***
"Hueningkai, kau kemana saja? " Yeonjun menghampiri Hueningkai dengan segera. Ia menatap Hueningkai dari atas hingga bawah.
"Taehyun, Taehyun diculik Yeonjun"
Yeonjun terkejut, lalu diam. Ia membuang muka. Menatap gambaran langit yang dipantulkan lewat kaca di dorm mereka saat ini. Tidak begitu cerah, tapi tidak hujan juga.
"Yeonjun? Mana Soobin? "
Hueningkai langsung syok menyadari tempat tidur didepan Yeonjun sudah kosong.
Yeonjun masih diam.
Hueningkai mengguncang tubuh Yeonjun, mencoba membuat mata Yeonjun tertuju padanya.
"DIMANA SOOBIN? JAWAB AKU! "
Yeonjun tersenyum miris.
" Kita kehilangan dia"
***
.
.
."Aku tahu siksaan tidak berguna untukmu. Itu terlalu menyenangkan untukmu dengan mendapat sedikit luka. Aku tidak mau merusak tubuhmu. Aku, ingin merusak jiwamu! Hahaha... "
Sosok itu menangis. Dia menarik rambutnya keras, memandang dari atas dengan tatapan penuh kebencian.
.
.
.Ia menggores cutter itu pada permukaan pipi si korban. Korbannya hanya bisa menjerit tertahan. Mulutnya disumpal kain tebal. Ia tidak mampu mengeluarkan suara sedikitpun.
"Ini belum seberapa, Taehyun"
.
.
."KAU MAU PESAN TIKET KEMATIAN SECARA CUMA-CUMA DARIKU? AYO, AKU KABULKAN HARI INI JUGA! "
Ryujin mengeluarkan pulpennya, mengarahkannya keatas lalu dengan secepat kilat dan sekuat tenaganya menancapkan itu ke lengan Jino.
"Ryujin, apa yang kau lakukan!" Yeonjun panik sekarang, Ryujin sudah kehilangan kendali sekarang.
"Ryujin, tolong kendalikan dirimu, jangan kekanakan! " ucap Sakura.
"Kau sebut itu kekanakan? Itu percobaan pembunuhan kau tahu? Bodoh! " bentak Hueningkai.
"Aku hanya mencoba menenangkannya, apa aku salah? " Sakura diam.
PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEST ✔ | TERBIT
Misterio / Suspenso[TELAH DIPINANG OLEH CHARS PUBLISHER] ⚠ Berisi adegan gore dan kata-kata kurang menyenangkan. Tidak disarankan untuk adek2 dibawah 15 tahun ⚠ Tes tahunan itu kembali diselenggarakan, hebatnya 200 siswa dengan nilai terbaik di seluruh SMA Seoul yang...