2

21 4 0
                                    

Bolehkah aku untuk cemburu? Dengan jabatan ku yg bukan siapa-siapa mu.

Nabila-

***

Seorang gadis menghempas kan tas ransel berwarna biru milik nya ke kasur empuk dan menidur kan tubuh nya di atas kasur berwarna biru dengan kamar berwarna biru itu, Ia membuka pintu balkon kamar dan menampil kan taman kota jakarta dan kemacetan lalu lintas.

Dia baru saja pindah ke daerah itu setelah beberapa bulan lalu, gadis itu tengah melamun karna kejadian di jalan tadi.

#Flash back on#

Caca memberhentikan motor sport nya di depan alfamart karna nabila yang meminta nya, nabila ingin es krim saat ini.

"Eh bil bil itu bukan nya gielvan ya?" tanya caca seraya menepuk pundak nabila berkali-kali

"Eh iya bebeb gue tuh" tukas nabila

"Ada shela, mungkin lagi belajar bareng" gumam nabila mencoba meyakin kan diri sendiri

Percaya lah, caca mendengar gumaman nabila, ia menatap sendu nabila seraya mengusap punggung sahabat nya itu seperti menyalurkan semangat dan ketenangan lewat usapan nya.

"Masih mau fighting buat dia?" tanya caca sambil dagu nya menunjuk gielvan yang sedang bersama shela di taman kota

"Masih lah ca" kata nabila seraya menatap caca dan tersenyum, melihat nabila tersenyum, hati caca serasa di sayat perlahan-lahan karna ia tau bahwa senyum itu ialah andalan nabila

"Yaudah gausah di pikiran yuk balik, mau minum kelapa mang asep kan?" ucap caca sambil menaik turun kan alis nya

"Yoi deh" balas nabila bersemangat namun di hati nya ia berteriak sekencang-kencang nya

#Flash back off#

"Non bila" tukas bi sri selaku pembantu di rumah nabila

"E-eh iya bi" kata nabila terbata-bata seraya menghapus kedua air mata nya yang perlahan turun karna cowok itu

"Di bawah ada non caca, den angga, nanda, sama tasya non" kata bi sri

"Yaudah bi bilang tunggu in 10 menit gitu" balas nabila

"iya non" kata bi sri dan keluar dari kamar nabila

Bi sri turun kebawah menemui teman-teman nabila.

"Non, aden, non nabila nya 10 menit lagi turun kata nya" kata bi sri ramah

"Mau minum apa non,den?" tanya bi sri kepada ketiga wanita dan satu laki-laki itu

"Gausah bi, soal nya mau minum air kelapa mang asep" balas tasya

"Ohh yaudah bibi tinggal ke belakang yah" tukas bi sri ramah

"Silah kan bi" kata tasya

**

"Haii! Maaf lama yaa!" teriak nabila dari tangga kamar nya yang sudah rapih dengan baju biru dongker, celana berliris biru dongker dan putih

"Gak papa bil" ucap nanda

"Kok ada ketua geng sihh?" tanya nabila yang melirik Angga, sedangkan Angga hanya memutar bola mata nya malas

"Gue takut geng TRISAKTI nyerang lo pada, ya gue sih tau kalau lo sama caca lumayan ahli bela diri" kata angga seraya melirik nabila dan caca bergantian

"Tapi geng mereka itu banyak, maka nya gue jaga-jaga ajah" ucap angga sambil meluruskan kaki nya ke meja yang agak pendek khusus kaki

"Ohh" balas nabila mungut-mungut faham

"Yaudah yu buruan, udah aus nihh!" kesal caca

"Bener tuh" sambung tasya

"Yudah, let's go para leadis!!" kata angga

"Come on!" balas mereka ber empat

Mereka memasuki mobil sport hitan milik angga dan tau siapa yang mengemudi nya? Bukan, bukan angga melainkan nabila.

Nabila membawa mobil di atas kecepatan rata-rata, auto ngebut dong gaiss😂😂

"WOAHHH!" teriak angga saat tikungan tajam di lalui lincah oleh nabila

"Berisik anjing!" kesal caca sambil menoyor kepala angga

"Nama nya juga refleks" bela angga

nanda dan tasya hanya geleng-geleng melihat tingkah kedua nya yang suka berdebat. Angga yang aneh, dan caca yang tidak suka di ganggu.

"Kiri!!" teriak tasya

"Si anjingh" kesal caca lagi

Wushhh

Tikungan tajam kembali di lalui oleh nabila.

Lagu WithoutMe -halsey menggema di dalam mobil angga.

"Nyampe nyampe" kata nabila

"Adem banget anjayy" kata tasya dramatis

"Layy" cibir angga

"Alay an lo peak!" pekik tasya kepada angga

"Udah-udah yok minta mang asep ijin dulu buat manjat pohon" ajak caca dan di angguki oleh sahabat² nya yang lain

"Mang! Bila minta kepala yahh eh salah! Kelapa mang!" teriak nabila

"Iya neng ambil aja" balas mang asep

"Yang manjat siapa nih woy?" tanya caca

Semua mata melirik caca seraya menyipit dan tersenyum smirk.

"Haha, Yok dah gue bantu" kata nabila seraya menepuk pundak caca

"Come on!" teriak nanda kegirangan

Semua mengambil posisi, untung nya nabila sedang memakai celana yang bisa di bilang aman, dan caca yang memakai lepis berwarna biru dongker.

"Nanda! Ambil nihh" ucap nabila seraya memegang dahan pohon bersama kaki nya dan memegang kelapa di tangan kanan nya

"Mana manaa" nanda berlari kesana kemari mensejajarkan tubuh nya dengan arah kelapa

Tukk
Tukk
Tukk
Tukk
Tukk

5 kelapa berhasil memasuki karung, tugas tasya? Ia pergi meminjam bedok ke mang asep, dan angga? Dia yang akan membelah kelapa.

"Tangkep lagi nih nan!" teriak caca seraya berusaha menjatuh kan kelapa

"Mana mana"

Brukk

Kelapa nya sih jatuh, tetapi nanda berteriak keras seraya meringis. Bagaimana tidak? Kelapa nya jatuh di atas kaki nya yang mulus.

"ADUHH!!" teriak nanda kesakitan

Gubrakk

Entah apa yang merasuki nabila, pegangan nya dengan pohon kelapa besar itu pun terlepas dan nabila jatuh mengenas kan disana.

"NABILAAA!!" teriak yang lain

Mereka segera menemui nabila dan melihat keadaannya.

"Aduh, sakit koplakk! Jangan di tendet" kesal nabila dengan logat sunda nya saat caca menekan kaki dan punggung nya

"Ehee maaf makk" cengir caca

"Nih bedok ny-- SI NABILA NGAPA ANJIR HAHHAAA HAHHAAA!!" tasya terpingkal pingkal tertawa melihat nabila yang terduduk di tanah

"Si monyet! Sini lo!" kesal nabila seraya mengejar tasya yang padahal kaki nya tengah kesakitan

"Kejar kalo bisa" kata tasya meledek

"Balik ama siapa lo tasya!?" teriak nabila

Tasya berbalik "oh iya lupa, gue kan balik bareng buyut bulldog ehh salah" gumam tasya

Ia segera kembali dan meminum air kelapa itu bersama yang lainnya hingga tandas tiada sisa dan bayar kepada mang asep.

Nabila Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang