6

13 2 0
                                    

Pagi ini, sang surya nampak malu-malu untuk memperlihat kan cahaya terang nya. Seorang cewek remaja masih bergelut dengan kasur empuk  temannya.

Alarm milik caca telah berbunyi 10 menit yang lalu menunjukkan jam 6 pas.

"Anjing! Bangun woyy!" teriak caca menggema di mansion nya

"Anjirt ngagetin lo goblok!" kesal tasya yang tampak nya terganggu, yaps, jika kalian berpikir tasya dan nabila menginap di rumah sy-- ralat, memaksa menginap di mansion caca berarti kalian benar

"Mandi kalian!" kesal caca

Oh ayolah, baru saja jam 06 : 14. Apakah seorang nabila harus bangun sepagi itu?,  dengan perlahan namun pasti, mereka kembali bersiap-siap. Tasya yang mandi, caca yang membuat sarapan, dan tentu nya nabila yang masih tidur nyenyak di pulau kapuk nya.

"Masih jam 6an juga njirr" kesal nabila, ia memilih bangun lalu beranjak ke kamar mandi bawah tak lupa mengambil handuk berwarna hitam putih kesukaan caca

"Gaiss cepetan!" teriak caca menggelegar bagai membelah angkasa

"Iyeiyee" sahut nabila

Tasya? Ia sudah stand by rapih dengan seragam SMAN 4 dan sedang mengunyah roti lapis buatan caca yang tentu nya pandai membuat roti lapis.

"Cabut gaiss" ucap nabila

"Sarapan dulu elahh" kata tasya, nabila hanya mengangkat bahu nya acuh lalu menyamber roti lapis dengan selai coklat dan taburan keju di dalam nya

"Yu ah! Gue males di hukum pak indra" kata nabila

"Iya dah iya yang mau tobat mah beda" celetuk caca

"Yoi!" sambung tasya

"Sialan lo berdua" umpat nabila kesal sambil terkekeh tapi nya

Mereka berjalan keluar untuk mengambil mobil jazz berwarna putih milik caca lalu beranjak pergi menuju sekolah.

***

Motor sport hitam besar yang dilihat nabila tak asing dari pandangan nya, turun seorang cowok.

"Gielvan!" teriak nabila sambil bergelayut manja di lengan gielvan yang menatap nya tajam

"Bukan temen gue bukan temen gue" gumam caca yang tentu nya sudah menjadi bahan tontonan karna kelakuan sahabat satu nya itu

Cewek dengan rambut hitam yang dibawah nya di cat baru berwarna merah itu

"Lepas"

"Gak!"

"Lepas!"

"Gak akan! Kemarin aku nggak gini-gini kan sama kamu, sekarang aku mau mulai lagi! Oiya aku udah bawa makanam kesukaan kamu nih" kata nabila sambil memberikan kotak makan berwarna hitam pada nya

Gielvan tak membalas, pria itu hanya mengambil kotak makan itu lalu beranjak pergi tanpa menghiraukan nabila yang mencoba mengejarnya.

"Gielvan ih tunggu!" pekik nabila di koridor, cewek itu kembali mengejar gielvan dan merangkul pinggang nya possesif

"Lepas!" tukas gielvan tajam, cowok itu memberi pandangan tajam pada nabila karna menjadi bahan tontonan saat ini

"Aku gak mau!" akhirnya, gielvan menghela nafas pasrah dan menyentak tangan nabila dengan kasar sehingga terlepas

Setelah lepas, ia pergi meninggalkan Nabila yang jingkrak-jingkrak tidak jelas dan merengut kesal karna gielvan. Gielvan memilih berbelok dan masuk kedalam kelasnya karna setelah ini adalah ulangan Matematika.

Nabila memilih masuk kekelasnya dan menemukan kedua sahabatnya malah asik mengecat kedua kuku mereka dengan warna hitam gelap. Mood cewek itu sedang tidak baik sekarang, ditambah efek PMS membuat beberapa orang harus sabar saat berbicara dengannya.

"Woyy, Nyet. Gimana? Broken lagi atau gimana?," tanya tasya dengan alis yang dinaik turunkan. Nabila kesal, ia merobek bagian tengah buku nya lalu meremasnya dan melemparnya ke kepala tasya

"Auchh"

Bukan, bukan tasya yang terkena buntalan kertas putih itu malah melayang mengenai kepala caca. Caca melayangkan tatapan tajam kearah Nabila, Nabila meringis. Semarah-marah nya Nabila, Caca jauh lebih parah. Entah itu saat PMS, ataupun tidak sama sekali.

"Mampus!" ledek tasya, ia memeletkan lidahnya pada Nabila. Nabila hanya menggeram kesal lalu menggebrak meja lalu memilih berbaring dibangku yang ia satukan dibelakang. Bodoamat dengan bel masuk

"Si goblok malah tidur njirr, udah tau bego malah tidur. Belajar mbak, biar nggak dimanfaatin muluu!," cecar Tasya, Nabila memilih mengabaikannya dan larut dalam lagu Can We Kiss Forever yang baru di download nya tadi malam

***

Bel istirahat telah berkumandang di SMAN 4. Tasya dan Caca telah dipinta Nabila untuk beristirahat lebih dulu karna ia merasa pusing dan badannya agak demam. Caca bertanya, apa ada yang ingin ia titip dan Nabila bilang ia menitip Roti biasa. Ingat, roti biasa, bukan roti jepang.

"Woyy!, Abil, sini lo!"

Orang yang dipanggil Nabila menolah dengan takut-takut. Baru kali ini ia dipanggil oleh Nabila selama berada di kelas XI. Abil berjalan takut-takut kearah Nabila. Tangannya bergetar, ia rasa ia tidak mempunyai kesalahan pada Nabila.

"K-kenapa, Bil?," tanya Abil, Nabila mengeluarkan buku biologi dan menyuruh Abil untuk membuat contekan. Abil langsung meng-iyakan saja permintaan Nabila. Dari pada harus menjadi sasaran pms-Nya?

"Dah, sana. Jangan ganggu, gue mau tidur."

Shinta mengangguk pelan, niatnya untuk beristirahat tidak jadi dan malah membuat contekan Biologi untuk Nabila.

Nabila masih setia menidurkan tubuhnya diatas bangku dua yang ia satukan. Datar, membuatnya tidak bisa tidur nyaman. Walaupun matanya terpejam, namun ia memikirkan nasib cerita cintanya untuk si Kulkas berjalan.

Cinta ditolak, emang gak enak.

Potongan lagu ledekan dari tasya begitu menyiksa batinnya. Sialan, pikir Nabila. Tak berlangsung lama aksi pereum hayam nya. Caca dan Tasya kembali dengan satu botol aqua dan sebuah roti rasa coklat.

"Woy, mbak bro. Nih rotinya," kata Caca lalu mendudukan dirinya didekat Nabila. Tasya duduk tepat disebelah Caca, "Makasih kek, apa kek," sindir Tasya. Ini bocah bener-bener bikin Nabila pengen nyumpel mulutnya pake roti yang sedang ia makan sekarang, tapi sayang. Belinya pakai uang, bukan daun. Ah tapi tenang aja. Malam ini kan jadwal Nabila nungguin lilin

"Bacot, saa" kata Nabila kesal. Ia menggigit-gigitan kecil dari roti tersebut. "Lo laper?," tanya Caca. Aneh, gak biasa nya Nabila makan cepet-cepet. Nabila hanya mengangkat bahu nya acuh dan melanjutkan acara makannya sampai bel masuk pelakaran ke-3 berbunyi.

Nabila Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang